Selasa, 30 Oktober 2012

Lomba Menghias Cake dalam rangka HLN ke 67

Bismillah,

12 Oktober 2012 kemarin saya ikut lomba menghias cake lagi. Loh? Bukannya kemarin udah ada lomba menghias cake juga?? Yupz, emang betul, tapi ini beda. Bedanya kalau kemarin itu lomba antar ibu-ibu, nah kalau sekarang lombanya berpasangan dengan bapak-bapak pegawai di kantor. Wah pasti seru donk ya...

Lomba pun diikuti oleh 5 peserta perempuan (di kantor kami cuma ada 6 perempuannya, minus 1 orang karena lagi dinas di lapangan). Yang priapun kemudian ditawarin, pada ga ada yang mau, katanya malu lah, ga bisa lah, dan bla bla bla... Tapi ada satu yang exciting banget pingin ikutan, wew, saya hampir ga percaya. Tiba-tiba yang lain juga bilang bersedia. Akhirnya lengkap sudah ada lima pria yang menyatakan bersedia meramaikan lomba. Cara pemasangan peserta pun dilakukan dengan cara diundi dengan hasil sebagai berikut:

Kelompok 1 : Ani dan Dwi
Kelompok 2 : Yayuk dan Andri
Kelompok 3 : Nora dan Anan
Kelompok 4 : Triana dan Eko
Kelompok 5 : Lidya dan Adhy

Lomba pun dimulai dengan alokasi waktu 1 jam. Ternyata para pria ini lumayan jago ngaduk-ngaduk butter cream. Bahkan untuk kelompok 1, malah prianya yang menghias kuenya, si perempuan malah yang ngaduk butter cream. Hihihi...
Ini nih penampakan keseruan waktu lomba kemarin :D

Suasana Menghias Kue


Aksi kelompok 1

Aksi kelompok 2

Aksi kelompok 3

Aksi kelompok 4

Aksi kelompok 5

Setelah berkutat satu jam lebih (waktunya diperpanjang atas kesepakatan bersama :D). Akhirnya kelima kue pun berhasil dihias sempurna. Waw, pada cantik kuenya.. Ini dia penampakannya.

Cake kelompok 1 (juara III)

Cake kelompok 2

Cake kelompok 3 (juara I)

Cake kelompok 4 (juara II)

Cake kelompok 5

Dan alhamdulillah, kemarin saya juara 1 lagi. Waaa.. senangnya.. Katanya sih hadiahnya bakalan dapat tupperware (s.d sekarang hadiahnya belum saya terima :D). Ini dia nih penampakan kue yang saya hias dari berbagai sisi.


Semoga PLN ke depannya semakin lebih baik lagi ya. Aamin... Semangattt!!! :)

Oleh-oleh dari Martapura

Bismillah,

Beberapa waktu yang lalu, sebenarnya saya berniat ikutan lomba foto dalam rangka HLN ke 67 yang diadakan oleh kantor wilayah. Tema lomba adalah: “Peran Listrik dalam Meningkatkan Ekonomi Banua”. Tapi apa daya, ternyata lomba tersebut mensyaratkan pesertanya untuk menggunakan kamera SLR, sedangkan saya cuma punya camdig biasa. Akhirnya sayapun hanya menemani Yayuk untuk hunting gambar yang bagus buat diikutkan lomba. Saya pikir tak apalah tak ikut lomba, tapi saya tetap ambil gambar pake camdig saya untuk dibagi di blog ini supaya kalian bisa melihat salah satu sisi kota Intan – Martapura. :)

Kami memang memutuskan untuk mencari ‘objek foto’ di kota yang penuh pesona – Martapura, dan kami memilih untuk mendatangi tempat penggosokan intan di Jl. A. Yani (depan pom bensin Martapura). Sebelumnya sempat nanya sama mamah Yayuk, sama bapak saya, dan salah satu teman yang orang Martapura asli tentang di mana tempat penggosokan intan di Martapura, karena maklumlah, walaupun jarak Banjarbaru dan Martapura itu cuma sepelemparan batu (pinjam bahasa bang tere :D) alias deket banget, dan bahkan sudah 2 tahun terakhir saya tinggal di Martapura, tapi saya masih banyak belum tau tentang kota Martapura, even if untuk tempat-tempat penting semacam penggosokan intan ini. Hehehe… Parah!!

Setelah ketemu tempatnya, kamipun masuk dan disuguhi ruangan dengan banyak etalase yang menyimpan berbagai batu dengan berbagai bentuk dan ukuran.

Lahar beku oksidian

Bermacam batu yang siap jual

Aneka kerajinan khas KalSel

Bling-bling.. :D

Batunya bagus-bagus semua... ;)

Seorang bapak menyambut kami dengan ramah, menanyakan maksud kedatangan kami. Kamipun menjelaskan, dan Alhamdulillah, bapaknya sangat ‘wellcome’ dengan kami, dan kami dipersilakan berkeliling untuk mengambil foto, bahkan beliau berusaha menjelaskan sedikit tentang sejarah penggosokan intan di Martapura. Nampaknya memang sudah biasa tempat itu dikunjungi oleh orang luar yang ingin membeli batu/intan atau sekedar cuma ingin melihat-lihat seperti yang kami lakukan. Kata beliau, teknik menggosok intan di Martapura ini sama dengan teknik penggosokan intan yang dilakukan di Belanda. Dan ternyata bentuk intan itu ada banyak dengan teknik yang tentunya berbeda-beda juga.

Berbagai potongan intan

Setelahnya, kamipun diajak memasuki ruang penggosokannya. Ada beberapa alat penggosokan di sana yang tentu saja menggunakan tenaga listrik. Pas banget nih pikir kami dengan tema lomba. Kamipun langsung jepret sana jepret sini. Sayangnya, orang yang menggosok intan di tempat ini sangat sedikit sekali karena menurut info yang kami dapat, sekarang sudah banyak pengrajin intan yang memiliki alat sendiri. Kamipun berusaha mengobrol dengan salah satu bapak yang kebetulan lagi menggosok intan hitam. Eh, setelah tanya sana-sini, ternyata beliau kenal sama bapak saya. Wakaka… Martapura memang sempit, hihihi…. Pembicaraan pun berlanjut yang tentu saja dimanfaatkan Yayuk dengan terus mengambil foto sebanyak mungkin untuk mendapatkan moment yang tepat.

Si bapak sibuk menggosok untuk membentuk intan hitam

Pinjam bentar intan hitamnya ya pak.. Mau difoto dulu soalnya, hehehe

Si bapak pamerin intan lainnya yg sudah selesai digosok

Kemudian kamipun pamit dan perjalanan pun kami lanjutkan semakin ke tengah kota Martapura. Sebelum kami hunting foto selanjutnya, kamipun menyempatkan makan siang dulu di Sate Batuah. Sate ayamnya maknyuss banget. Sate ayam Banjar emang ga ada duanya :)

Sate Banjar maknyusss

Pasangan sate ya ketupat donkk

Setelah kenyang, kamipun menuju CBS (Cahaya Bumi Selamat) Pusat toko-toko permata di Martapura. Kami sudah sangat familiar dengan CBS ini karena kami sering ke tempat ini untuk mencari bros yang bagus-bagus dengan harga yang murah – secara di sini pusatnya, membeli gelang batu (saya pecinta gelang batu), dan terkadang kami ke tempat ini untuk menemani teman-teman kantor yang kebanyakan berasal dari luar KalSel untuk mencari oleh-oleh. Tapi kali ini kami mau mencari sisi lain dari CBS. Sasaran kamipun adalah tempat chrome perhiasan logam mulia. Kebetulan lagi ada gelang yang disepuh. Kamipun numpang ambil foto setelah meminta ijin sebelumnya. Ternyata peralatan mereka juga menggunakan listrik.

Proses menyepuh perhiasan

Ini dia peralatan untuk chroom perhiasan

Gelang yang sudah selesai di chrome, Mengkilat benerrrr :D

Lalu kami naik ke atas menuju lantai dua CBS, tempat dibingkainya batu-batu permata dengan logam menjadi sebuah perhiasan entah itu cincin, kalung, dan lain sebagainya. Orang Banjar biasa menyebutnya dengan ‘ikat’. Tapi di sini saya malah menemukan sesuatu yang unik, yang membuat saya tertarik dan langsung ngambil gambarnya, yaitu adanya wedges yang dibuat dari kain sasirangan. Unik dan cantik :)

Unik dan lucu wedgesnya

Sebelum pulang, kami keliling-keliling CBS dulu untuk melihat-lihat dan ambil foto sana-sini. Ada banyak permata yang indah-indah, ada kerajinan arguci dalam sebentuk kaligrafi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Arguci kaligrafi ayat kursi

Ngandid si Yayuk yang lagi asyik ambil foto juga :D
Ga da habisnya memang kalau ngebahas Martapura. Ini aja rasanya cuma sebagian kecil aja... Ntar kapan-kapan mau ditulis lagi deh. Hayuk ke Martapura yuk, kita jalan-jalan ;)

Senin, 29 Oktober 2012

Ayam Tangkap Pasta



Bismillah,
Hari Minggu kemarin saya kembali memasak pasta, tepatnya sphagetti. Hasil nyontek resepnya chef Winnie Giwangkara yang beberapa waktu yang lalu pernah ditayangkan di trans7. Kebetulan waktu itu saya lagi dinas di luar kota, pas nonton acaranya saya udah ngiler aja liat bahan-bahan dan tampilan hasil masakan chef Winnie. Beruntung saat itu saya berinisiatif untuk mencatatnya, karena kalau cuma mengandalkan kemampuan otak untuk mengingat, takutnya malah ntar ada yang kelupaan.

Nah, mumpung hari Minggu kemarin saya udah di rumah, jadi saya bisa mengeksekusi resep Ayam Tangkap Pasta by chef Winnie. Sebenarnya resep ini cukup simple, hanya saja terdiri dari beberapa step yang untuk seorang saya, memerlukan ‘mood’ yang besar untuk mengerjakannya, hehehe.. Tapi ternyata hasilnya sangat tidak mengecewakan. Rasa masakan ini bener-bener maknyus dan layak untuk disajikan pada orang-orang tercinta. Mau tau resep selengkapnya?? Sabar…. Pasti bakalan saya bagi koq. Hanya saja resep chef Winnie yang kemarin saya coba, saya modifikasi sedikit menyesuaikan dengan ketersediaan bahan yang saya punya. Untuk itu kali ini akan saya tuliskan 2 resep sekaligus, resep chef Winnie dan resep hasil modifikasi saya. Yuk disimak…

AYAM TANGKAP PASTA by Chef Winnie Giwangkara

BAHAN:
Bahan Pasta:
2 kotak pasta (sekitar 500 gram)
Air untuk merebus pasta
5 siung bawang putih yang dicincang
1 buah bawang Bombay dipotong dadu
2 buah tomat dipotong dadu
Garam secukupnya
Lada hitam secukupnya
Minyak zaitun secukupnya untuk menggoreng pasta
Air kaldu ayam secukupnya

Bahan Ayam:
4 buah daging dada ayam
Garam secukupnya
Lada hitam secukupnya
Bubuk cabe kasar secukupnya
1 buah paprika yang dipotong memanjang
Minyak untuk menggoreng

Bahan Saus:
Pasta tomat secukupnya
Air kaldu ayam
Lada hitam secukupnya
Bubuk cabe kasar secukupnya

CARA MEMBUAT:
- Lumuri ayam dengan garam dan lada hitam, diamkan selama 15 sampai 30 menit hingga bumbu meresap
- Ambil satu potong ayam berbumbu, taburi bubuk cabe kasar di atasnya, taruh beberapa potongan paprika. Gulung ayam dan tusuk dengan tusuk gigi agar gulungan tidak terbuka. Lakukan pada sisa ayam lainnya.
- Panaskan sedikit minyak. Pastikan agar wajan dan minyak benar-benar panas, masukkan semua ayam. Masak hingga matang kedua sisi. Sisihkan
- Rebus pasta 7 s.d 9 menit hingga matang al dente. Angkat, tiriskan dan beri sedikit minyak agar sphagetti tidak lengket.
- Panaskan minyak zaitun, masukkan bawang putih cincang dan bawang Bombay. Masak hingga harum.
- Masukkan potongan tomat, garam dan lada hitam secukupnya.
- Tambahkan sedikit air kaldu ayam, masak sebentar.
- Masukkan sphagetti, aduk rata, masak sebentar. Angkat dan sisihkan.
- Panaskan kembali wajan, masukkan pasta tomat, air kaldu ayam, lada hitam, dan bubuk cabe kasar. Masak sebentar. Angkat sisihkan.

Cara menyajikannya:
- Taruh pasta di piring
- Siram dengan sedikit saus di atasnya
- Potong ayam goreng gulung, taruh di atas siraman saus.
- Sajikan untuk 4 s.d 6 porsi

Well, mudah saja kan? Tapi seperti yang sudah saya bilang bahwa resep di atas kemarin saya modifikasi sedikit. Berikut resep hasil modifikasi saya yang ternyata hasilnya maknyusss banget. Orang-orang rumah pada suka semuanya… :)

AYAM TANGKAP PASTA (modifikasi) by me

BAHAN:
Bahan Pasta:
2 kotak pasta (sekitar 500 gram)
Air untuk merebus pasta
5 siung bawang putih yang dicincang
1 buah bawang Bombay dipotong dadu (saya potongnya agak besar-besar, karena kalau potong kecil malah susah, hehehe)
5 s.d 7 sdm saus tomat botolan (pengganti buah tomat yang kebetulan lagi ga ada di dalam kulkas :D)
Garam secukupnya
Lada hitam secukupnya
Oregano secukupnya (yang ini, buat saya ga boleh ketinggalan :D)
Minyak zaitun secukupnya untuk menggoreng pasta
Air kaldu sapi secukupnya (kebetulan di rumah yang ada cuma kaldu sapi :D)

Bahan Ayam:
4 buah paha ayam yang sudah dibuang tulangnya
Garam secukupnya
Lada hitam secukupnya
Bubuk cabe kasar secukupnya
Minyak untuk menggoreng

Bahan Saus:
Saus tomat botolan secukupnya
Air kaldu sapi
Lada hitam secukupnya
Bubuk cabe kasar
1 buah cabe merah besar dan cabe merah hijau yang dipotong seukuran batang korek api

CARA MEMBUAT:
- Lumuri ayam dengan garam dan lada hitam, diamkan selama 15 sampai 30 menit hingga bumbu meresap
- Ambil satu potong ayam berbumbu, taburi bubuk cabe kasar di atasnya, Lakukan pada sisa ayam lainnya. (ayamnya tidak saya gulung)
- Panaskan sedikit minyak. Pastikan agar wajan dan minyak benar-benar panas, masukkan semua ayam. Masak hingga matang kedua sisi. Sisihkan
- Rebus pasta 7 s.d 9 menit hingga matang al dente. Angkat, tiriskan dan beri sedikit minyak agar sphagetti tidak lengket.
- Panaskan minyak zaitun, masukkan bawang putih cincang dan bawang Bombay. Masak hingga harum.
- Masukkan saus tomat botolan, garam dan lada hitam secukupnya.
- Tambahkan sedikit air kaldu sapi, masak sebentar.
- Masukkan sphagetti, aduk rata, masak sebentar. Angkat dan sisihkan.
- Panaskan kembali wajan, masukkan saus tomat botolan, air kaldu sapi, lada hitam, dan bubuk cabe kasar. Masukkan potongan cabe besar. Masak sebentar. Angkat sisihkan.

Cara menyajikannya:
- Taruh pasta di piring
- Siram dengan sedikit saus di atasnya
- Taruh ayam gorengnya di atas siraman saus.
- Sajikan untuk 4 s.d 6 porsi

TIPS:
Sebelum memasukkan pasta (sphagetti ke dalam wajan berbumbu), pastikan anda sudah icip bumbunya, apakah sudah cukup asin atau belum. Karena akan lebih mudah memberi garam ketika si spaghetti belum masuk ke dalam wajan. Dan untuk saya, biasanya akan saya asinkan sedikit rasa bumbunya, karena pasta itu kan hambar banget, jadi diasinkan saja bumbunya biar nanti pas si sphagettinya dimasukin, rasa yang didapat adalah rasa yang pas!


Duh, si sphagetti kemarin langsung tandas dihabisin sama 4 orang. Ga rugi deh pokoknya. Is-Ti-Me-Waaa (chibimodeon :p).

Yuk dicoba. Emm besok-besok mau nyontek resep chef Winnie lagi.. Soalnya dari beberapa kali saya liat beliau masak, kayaknya emang hasilnya menggugah gitu. Ntar bakalan ditulisin lagi di sini.

Moga manfaat ya :)

Senin, 22 Oktober 2012

Tuli gara-gara tidak pakai kacamata

Lazimnya orang hanya akan mengalami gangguan untuk dapat melihat dengan jelas saat melepas kacamata. Namun bagi beberapa orang, dampak dari melepas kacamata tidak hanya dirasakan oleh mata tetapi juga mempengaruhi kemampuan telinga untuk mendengar.

Memang terdengar agak aneh jika ada orang mengatakan tidak bisa mendengar dengan baik dengan alasan sedang tidak menggunakan kacamata. Namun fenomena ini benar-benar dialami oleh sebagian orang, meski tidak diketahui pasti berapa jumlahnya karena memang tidak banyak penelitian yang mengungkapnya.

Prof. Lawrence Rosenblum, psikolog dari University of California di Los Angeles mengatakan fenomena yang disebut sebagai The McGurk Effect atau efek McGurk ini sebenarnya sangat masuk akal. Dalam menafsirkan sesuatu, otak selalu mengintegrasikan (menggabungkan) persepsi dari seluruh panca indra.

Tanpa disadari manusia punya kemampuan untuk mengetahui apa yang dikatakan lawan bicara hanya dari gerakan bibir meski tidak terdengar jelas suaranya. Bahkan, beberapa orang lebih mengandalkan kemampuan membaca bibir dibandingkan pendengaran dalam memahami ucapan lawan bicara.

Orang-orang dengan kemampuan unik seperti ini akan menghadapi masalah ketika indra penglihatannya mengalami gangguan, misalnya sudah mengalami rabun dan lupa membawa kacamata. Meski mendengar suaranya, kemampuan otaknya untuk menafsirkan suara tersebut tidak optimal karena tidak bisa melihat gerakan bibirnya.

Adanya koordinasi mata dan telinga dibuktikan sendiri oleh Prof. Rosenblum dalam penelitiannya yang dimuat di edisi terbaru jurnal Attention, Perception, and Psychophysics. Dikutip dari MSNBC. Ia melibatkan sejumlah relawan dengan mata dan telinga yang sehat serta belum pernah dilatih membaca gerak bibir.

Dalam eksperimen pertama, Prof. Rosenblum memutarkan video orang yang berbicara namun suaranya diganti dengan ucapan yang berbeda. Hasilnya, sebagian besar partisipan tetap bisa menduga dengan benar apa yang sesungguhnya diucapkan oleh orang-orang dalam video tersebut.

Eksperimen kedua juga melibatkan video yang memvisualisasikan seseorang sedang mengucapkan kata-kata namun tanpa mengeluarkan suara. Kemampuan otak mengkoordinasikan panca indra terbukti dengan banyaknya partisipan yang bisa menebak kata-kata yang diucapkan.

(sumber: Radar Banjarmasin edisi Senin, 10 September 2012)

***********

Artikel di atas sengaja saya ketik ulang karena saya merasa kalau artikel tersebut 'ngena' banget di saya. Yupz, percaya atau tidak, seperti itulah adanya, saya benar-benar merasakan sedikit tuli ketika tidak memakai kacamata minus saya.

Awalnya saya pikir cuma saya saja yang mengalami 'keanehan' ini. Tapi ternyata kakak-kakak dan adik-adik saya yg semuanya memang memakai kacamata, ternyata mengaku pendengarannya akan berkurang (juga) ketika tidak memakai kacamata minus - persis seperti yang saya rasa. Dan ternyata (lagi), teman kantor saya yang juga berkacamata minus mengatakan hal yang sama, bahwa ia tidak bisa mendengar dengan jelas apabila tidak memakai kacamata. Akhirnya saya merasa tidak 'sendiri' hehe.. Dan saya jadi memiliki sedikit kebiasaan. Saya jadi sering menanyakan kepada orang-orang berkacamata minus yang saya kenal, apakah mereka juga akan menjadi tuli ketika tidak mengenakan kacamata minus mereka. Ternyata tidak semua orang seperti saya (tuli ketika tidak memakai kacamata). Bahkan ada teman saya yang minusnya minus 3, tapi berani bawa motor tanpa memakai kacamata. Ckck, sesuatu yg menurut saya luar biasa.

Dan tulisan artikel di atas menjadi pembenaran atau pembuktian bagi saya bahwa apa yang saya rasa selama ini memang benar adanya. Bahkan berkat artikel di atas, sekarang saya jadi mengetahui nama  'keanehan' (selama ini saya menyebutnya demikian) yang saya rasa - The McGurk Effect. Juga sedikit menjawab pertanyaan, kenapa apabila kacamata minus saya dilepas, pendengaran saya menjadi terganggu. Ternyata karena adanya kerja otak yang menggabungkan informasi dari beberapa alat panca indra untuk menafsirkan sesuatu. Tepatnya, adanya hal membaca gerakan bibir dalam menangkap sesuatu yg disampaikan oleh orang lain. Padahal, rasa-rasanya, setiap berkomunikasi dengan orang lain saya (merasa) tidak selalu memperhatikan gerakan bibir mereka. Tapi, sekali lagi, tanpa kacamata minus saya, selain ga bisa melihat secara normal, saya memang menjadi (sedikit) tuli.

Well, adakah di antara anda yang merasakan hal sama dengan saya? Ternyata hal tersebut wajar adanya, tidak seaneh yg saya pikir sebelumnya. Bersyukur banget, walaupun minus sekian (lupa minus berapa, lama ga periksa mata :-D, yg jelas diatas 2, dibawah 3), saya masih bisa menikmati indah dunia, meski emang ga bisa kemana-mana tanpa kacamata. Serasa ada yg kurang tanpa kacamata, hingga kadang-kadang tidurpun pakai kacamata, hehe.

Satui, room no.4, 22102012

Kamis, 11 Oktober 2012

Karamel Cake

Bismillah,

Beberapa waktu yang lalu saya nyoba bikin kue lagi. Kali ini kue yang dipilih untuk dieksekusi adalah Karamel Cake. Dipilih karena 2 alasan. Alasan yang pertama adalah karena bapak saya suka kue ini dan beliau memang sengaja request. Sedangkan alasan yang kedua adalah karena bahan dari membuat kue ini sangat mudah diperoleh, makanya ga pikir panjang, sayapun langsung memutuskan untuk membuat kue ini sendiri. ;)

Karamel cake sendiri merupakan kue yang tidak asing lagi di daerah saya, hanya saja namanya yang mungkin berbeda. Di tempat saya, karamel cake ini lebih terkenal dengan sebutan wadai sarang samut atau kalau dibahasa indonesiakan kurang lebih menjadi kue sarang semut. Kenapa disebut seperti itu? Mungkin karena tekstur kue ini yang berongga-rongga atau bersarang mirip dengan sarang semut, makanya orang-orang disini menyebutnya dengan wadai sarang samut.

Reseppun sudah di tangan hasil ngintip dari websitenya NCC, sayapun mulai meracik kue ini, tentu saja dibantu sang asisten yang tak lain dan tak bukan adalah adik saya sendiri, hehehe. Dan resep darinya NCC ini jelas banget bahkan lengkap dengan tipsnya, jadi semangat buat ngikutin step by step dari resep yang dituliskan. Ga percaya? Boleh tuh kapan-kapan berkunjung ke website NCC langsung buat liat-liat resepnya. Untuk kali ini, alias untuk resep Karamel Cake, saya copaskan di sini ya,

KARAMEL CAKE

Bahan:
425 gr gula pasir
450 ml air panas
180 gr tepung terigu
50 gr tepung maizena
8 btr telur ayam
150 gr margarin
2 sdt soda kue
200 ml susu kental manis

Cara Membuatnya:
Taruh gula pasir diatas wajan, masak diatas api hingga berwarna coklat gosong, tuangi air panas, biarkan mendidih dan gula larut. Angkat, dinginkan.
Kocok margarin dan susu kental sampai putih, masukkan telur satu per satu, sambil tetap dikocok. Matikan mixer.
Masukkan terigu yang telah diayak bersama soda kue dan maizena sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
Tuang karamel ke dalam adonan sedikit demi sedikit, sambil diaduk hingga rata.
Tuang adonan ke dalam loyang tulban yang telah dioles margarin dan ditaburi tepung.
Panggang dalam oven, suhu 180'C selama kl. 40 menit atau sampai matang.

Catatan:
- Adonan caramel cake ini unik. Encer, sama sekali tidak terbayang bahwa adonan encer ini akan menjadi cake yang kenyal, lembut dan bersarang bagus.
- Mendapatkan sarang yang banyak sampai bisa buat ‘ngeker’ (ngintip), adalah dari proses pembuatannya. Jangan mengocok mentega dan skm terlalu lama. Krn bila terlalu lembut jadinya cake kurang bersarang. Sebagian orang malah cukup mengaduknya saja. Mengocok juga cukup menggunakan speed rendah saja, atau speed tinggi tapi sebentar banget.
- Jangan kaget, bila adonan nampak terpisah antara lemak mentega dengan cairan (menteganya kampul-kampul dipermukaan). Mereka semua akan menyatu saat kena panas oven.
- Sebaiknya selalu lapisi Loyang dengan Loyang kotak yg lebih besar dibagian bawah. Ini dilakukan untuk menghindari ada tetesan lemak/minyak adonan yg langsung kedasar oven. Minyak yg menetes kedasar oven akan menimbulkan aroma gosong dan asap banyak. Kejadian ini sering membuat panic (dikira kebakaran).
- Kesimpulannya, membuat caramel cake jangan mikir terlalu berat. Just do it saja, ikuti perintah resep.…hehehe, sejadinya adonan, langsung oven deh. Kejutannya adalah ketika mendapatkan cake yg lembut, kenyal, bersarang dan enak bangeeeeetttttt……..
(Sumber: NCC Indonesia)

Step by stepnya saya ikutin, dan voala karamel cake matang mengembang mpe tinggi banget melebihi si loyang, dan si mentega ternyata emang netes-netes, untung aja udah ngikutin tipsnya NCC untuk melapisi loyang kue dengan loyang lagi biar si mentega ga langsung ke dasar oven. Sip lah pokoknya.
Sedikit ketidak sempurnaan yang saya dapat, adalah di tekstur si sarang, karena sarang yang saya dapat cenderung kecil-kecil banget. Agak kurang puas jadinya. Dan setelah berusaha mereview setiap stepnya, seperti saya melakukan kesalahan di pengocokan mentega dan skm. Karena merupakan pengalaman pertama dalam membuat karamel cake, jadi saya kurang mengerti aja tentang ‘sebentar’ yang dimaksud di pengocokan mentega dan skm. Karena merasa adonan belum lembut, saya malah terus mengocok. Harusnya ga usah terlalu lembut, pede aja dengan adonan mentega+skm yang bertekstur, karena justru dari adonan yang bertekstur itu si sarang akan tercipta. Huhuhu… Yo wiss laa, toh udah terjadi juga, :D biar jadi pelajaran untuk ke depannya.

Hayo siapa yang kepingin nyoba bikin Karamel Cake sendiri, monggo dicoba resep di atas. Yakin, pasti sukses. Moga bermanfaat :)

*Kali ini ga pake foto dulu ya pemirsa.. soalnya waktu kemarin masak kue ini, saya beneran lupaaa buat motonya ^^V. Beneran ga biasanya pake acara lupa buat foto-foto untuk sebuah hasil karya memasak kue, tapi kemarin emang malah kejadian deh tuh lupanya. Mungkin karena terlalu exciting pingin icip karamel cake yang masih panas-panas, mpe lupa deh buat ngambil fotonya hehehe :D

Rabu, 10 Oktober 2012

Koritalinesia Ramen yang maknyuss punya

Bismillah,

Seperti biasanya, saya selalu berhasil tergugah (baca: ngiler) ketika melihat orang makan mie di televisi. Entah itu iklan mie instant atau sepotong adegan film/drama asia yang menayangkan aksi makan mie dengan nikmatnya. Begitulah yang saya alami kemarin malam, ketika melihat drama korea Coffee Prince di antv di mana si Eun Chan (Yoon Eun Hyee) makan mi ramen dengan lahapnya langsung dari panci yang masih ngebul. Huaaaa… Perut saya spontan bunyi demi melihat adegan tersebut. Apalagi di bagian ketika Eun Chan menambahkan daun bawang dengan cara menggunting-guntingnya tepat di atas panci, huhuhu tambah ngiler, secara saya memang penggemar daun bawang. Belum lagi ketika mie nya yang masih ngebul beneran masuk dalam mulut Eun Chan, waaa… bener-bener itu adegan paling sadis yang pernah saya tonton karena sukses bikin saya benar-benar ngileeerrrr dan kepikiran buat makan mie yang seperti itu.

Akhirnya malam ini sayapun mencoba bereksperimen. Akan saya pergunakan bahan-bahan di kulkas untuk membuat mie seperti yang Eun Chan makan. Dan, racikan saya ternyata mantab abis. Coba aja ada pak Bondan, mungkin beliau udah bilang maknyusss untuk masakan saya yang satu ini. Hehehe… Dan racikan saya tersebut, saya beri nama Koritalinesia Ramen (kekeke.. jayusnyaaa… biarin deh :pp). Koritalinesia sendiri merupakan perpaduan kata dari korea, italia, dan Indonesia, karena bumbu yang saya gunakan memang mewakili 3 negara ini. Untuk citarasa koreanya, saya menggunakan daun bawang dan minyak wijen. Sedangkan untuk citarasa italianya, saya menggunakan lada hitam dan bumbu favorit saya, apalagi kalau bukan oregano. Nah, untuk citarasa indonesianya sendiri, datang dari si cabe rawit. Hmm.. kebayangkan betapa maknyussnya si mie kuah ini nantinya?? Untuk lebih lengkapnya, langsung liat resep berikut ya…

Koritalinesia Ramen

Bahan:
1 bks mie instant kuah rasa apa saja (saya menggunakan rasa Soto Banjar Limau Kuit). Menurut saya akan lebih baik kalau menggunakan mie instant dengan rasa seperti kaldu ayam, baso sapi, dan sejenisnya daripada menggunakan mie kuah dengan rasa yang agak berat seperti rasa semur, rendang dan sejenisnya.
1 btr telur ayam
1 btg daun bawang
2 cabe rawit merah
½ sdt minyak wijen
Air panas secukupnya
Sejumput oregano
Sejumput lada hitam

Cara Membuat:
Didihkan air, masukkan telur ayam, masak hingga kuning dari telur ayam cukup kuat.
Masukkan mie
Tambahkan minyak wijen, lada hitam dan oregano. Masak selama kurleb 3 menit.
Sementara itu, buka semua bumbu yang disediakan dan taruh di mangkuk (saya memakai semua bumbu yang disediakan, kecuali kecap manis, karena saya ga suka kecap di masakan berkuah :D)
Iris daun bawang dan masukkan juga ke dalam mangkuk
Masukkan cabe rawit ke dalam mangkuk, hancurkan kasar dengan menggunakan sendok.
Tambahkan air panas secukupnya ke dalam mangkuk, aduk hingga rata.
Tiriskan mi dan telur, masukkan ke dalam mangkuk berkuah.
Tambahkan lada hitam dan oregano lagi (bila suka)
Sajikan panas.

Pas diicip, huaaa uenaknyaaa.. Saya pikir sepertinya rasanya ga kalah dengan mi yang dimakan Eun Chan, tampilannya juga ga kalah menggiurkan. Perpaduan minyak wijen, lada hitam, oregano, daun bawang dan pedasnya cabe rawit benar-benar membuat lidah ga bisa bohong, rasa memang adalah segalanya, Enyaakk enyakkk enyaaakkkk :D
Maknyusss punya!!!

******************************

Well pemirsah, begitulah saya kalau memasak mi instant kuah, selalu memakai air panas untuk melarutkan bumbunya, sedangkan air rebusan mie saya buang dengan cara meniriskan mie nya. Mungkin sedikit berbeda dengan orang lain, untuk itu saya percaya, walaupun mie instant yang kita makan adalah mie yang sama, tapi saya cukup yakin kalau masing-masing dari kita punya cara memasak mie instant sendiri-sendiri yang menjadikan rasa akhirnya menjadi sedikit berbeda-beda. Intinya tergantung dari selera gitu deh. Well, cobain selera saya kali ini yukk… Moga bermanfaat ya :)



akhirnya gagal donor (lagi)

Bismillah,

Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam rangka memperingati HLN yang jatuh pada tanggal 27 Okt mendatang, kali ini kantor wilayah kembali mengadakan kegiatan sosial berupa donor darah. Dan barusan, saya memutuskan ikutan kegiatan itu (lagi) setelah tahun kemarin saya gagal donor darah karena ditolak pihak paramedis mengingat berat badan saya yang tidak mencukupi pada waktu itu (masih di bawah 50 kg :D).

Hari ini dengan membulatkan tekad saya berangkat ke tempat pendonoran. Setelah mengisi biodata, sayapun mulai ditimbang berat badannya, alhamdulillah dari segi BB saya udah memenuhi kategori. BB saya sekarang adalah.... Emmm kasih tau ga ya?? hehehe. BB saya 54 pemirsa :D.
Setelah BB udah oke, sayapun mulai ditensi untuk mengetahui tekanan darah saya, dan alhamdulillah tekanan darah saya normal (lupa angka persisnya :D).

Kemudian saya pun memasuki ruang pengambilan darah. Yang ngambil darahnya seorang petugas perempuan. Mula-mula dia nyuruh saya menyingsingkan lengan baju. Ga bisa dipungkiri, saya agak gugup sedikit, mengingat ini pengalaman pertama saya mendonorkan darah. Dulu-dulu sih pernah aja ditusuk jarum gede untuk diambil darah, 1 botol kecil, untuk keperluan test darah waktu test kesehatan di salah satu perusahaan BUMN. Nah, kalau sekarang, jarumnya sih sama aja, dan untuk masalah jarum, insyaAllah saya ga da phobia. Hanya saja saya agak kepikiran sedikit dengan sedikit tulisan yang saya baca sebelumnya di lembar persetujuan pendonor. Disitu dituliskan efek samping setelah mendonor, salah satunya adalah kemungkinan bisa pingsan. Walah, agak gugup juga jadinya. Walaupun saya ga pernah pingsan dengan sebab apapun, tapi ya kepikiran aja jadinya. Dan entah karena hal tersebut atau karena hal lainnya, ternyata darah saya ga keluar setelah si jarum sukses ditusukkan di lengan kanan saya.

Si petugas mayan bingung juga, akhirnya memutuskan untuk mencabut jarumnya, huiii mantabbb :D. Setelah jarum dicabut, darah malah keluar, langsung ditahan dengan sehelai kapas dan saya disuruh untuk menekuk lengan saya agar membantu menghentikan darah yang keluar.

Kemudian si petugas pindah ke lengan kiri saya yang tentu saja atas persetujuan saya. Setelah raba-raba lengan saya sekian lama untuk menemukan vena yang dimaksud, akhirnya jarum pun ditusukkan dan si darah emang teteup ga mau keluar. Hahay.. Dan jarum pun kembali dicabut. Wew, kurang mantab apa coba?? :p

Setelahnya saya disuruh nyantai dulu. Saya sih nyantai aja memang. Tapi kemudian datang petugas yang lebih senior yang liat kalau udah ada 2 tusukan di lengan saya tanpa ada sekantung darahpun diperoleh. Akhirnya beliau memutuskan untuk tidak mengijinkan saya jadi pendonor. Saya sih sebenarnya masih ingin mendonor tapi kalau yang berwenang dan berkompeten saja tidak mengijinkan, sebaiknya saya menurut saja. Dan akhirnya saya pun gagal menjadi pendonor (lagi). Hikss moga lain kali saya bisa menyumbangkan darah saya. Doain ya pemirsah...

Oiya, tadi ada doorprize nya gitu. Dan saya dapat lampu philips 18 watt, alhamdulillah lumayan :D (padahal sih pinginnya dapat handuk, hehehe)

Well, masih pingin ikutan kegiatan yang lain dalam rangka HLN lagi. Next, mau ikut lomba foto. Doain ya moga menang... Ntr akan ada laporannya lagi, hihihi :D


edited using instagram

Jumat, 05 Oktober 2012

Lomba menghias cake dalam rangka HLN ke 67

Bismillah,

Kemarin, arisan PI di kantor saya kembali diadakan setelah 3 bulan vakum. Hmm.. lama banget ya vakumnya? Mpe numpuk tuh arisan ga dikocok-kocok, hehehe. Langsung keluar sembilan nama untuk arisan besar dan enam nama untuk arisan kecil. Waaa.. bakalan besar nih kesempatan dapat arisannya. Dan alhamdulillah saya dapat arisan yang kecil. Pas banget pas lagi memang ada keperluan, sipp lah pokoknya :)

Dan agenda arisan kemarin, selain arisan bulanan, adalah perlombaan menghias cake dalam rangka menyambut HLN (Hari Listrik Nasional) ke 67 yang jatuh pada tanggal 27 Oktober mendatang. Ide lomba menghias cake ini, langsung datang dari ibu Manajer. Tadinya, mau semua anggota dilibatkan dalam lomba ini, toh jumlah anggota PI kami sedikit, tapi ternyata ibu-ibunya pada sungkan untuk ikutan, katanya sih pada ga bisa menghias kue. Weeww.. Padahal buat rame-rame, ga musti expert kali ya :D. Akhirnya hanya ada 8 orang yang bersedia ikutan yang dibagi dalam 4 kelompok. Satu kelompok terdiri dua orang yang ditentukan dengan cara diundi. Dan keempat tim tersebut adalah:

Kelompok 1 : Yayuk dan Ani
Kelompok 2 : Bu Gazali dan Lidya
Kelompok 3 : Bu Husni dan Nora (saya)
Kelompok 4 : Bu Anto dan Triana

Inilah penampakan ke-empat kue sebelum dihias :). Ada 2 kue lapis surabaya dan 2 kue blackforest. Kelompok saya kebagian yang yang lapis surabaya. Jadi memperoleh sedikit keuntungan, karena lapis surabaya, cakenya lebih tinggi, jadi lebih cantik aja buat dihias sepertinya :D


Dan ini perlengkapan buat menghiasnya,


Lomba pun dimulai sekitar pukul 3 kurang dengan alokasi waktu untuk menghias kue adalah selama 1 jam. Sayapun mulai membagi tugas dengan Bu Husni. Bu Husni mulai memotong pinggiran kue agar butter cream nya bisa melekat dengan sempurna di kue, biar lebih rapi. Sedangkan saya sibuk memberi warna pada butter cream. Warna yang saya pilih adalah kuning, merah, oranye, dan hijau. Sebenarnya kami masih bingung dengan konsep kue kami, mau dihias bagaimana. Akhirnya kami membiarkan imajinasi kami berjalan seiring waktu saja, hehehe. Ternyata bu Husni pandai mengolesi butter cream hingga terlihat rapi, cuman agak ketebalan aja sih kalau menurut saya, yang berakibat butter cream kami jadi tinggal dikit untuk menghiasnya. Akhirnya kami memutuskan untuk memberikan taburan trimit di samping kuenya biar kuenya terlihat meriah.

Untuk hiasan dipinggiran kue, saya menyemprotkan butter cream berwarna oranye yang di atasnya diberikan butiran choco chips. Jadi, saya yang nyemprot butter cream, bu Husni yang naruh choco chipsnya. Intinya kerja sama kita oke lah ;). Kemudian saya tambahkan juga warna hijaunya. Untuk bagian atas kue yang masih kosong, saya taruh selai jelly berwarna merah menyala untuk membentuk lambang PLN. Tak lupa kami bentuk angka 67 dari choco chipsnya. Pokoknya mayan lah untuk pemula. Lumayan rapih. Kalau dari segi kreatifitas emang masih jauh dari oke kayaknya, hehehe.

Tak terasa sudah 1 jam berlalu, waktu untuk menghias cake berakhir. Cake pun harus segara dikumpulkan untuk dinilai.


Saya dan bu Husni sih pede aja, minimal juara dua lah pikir saya (ini mah bukan 'pede aja' kali ya, tapi 'pede banget', wkwkwk). Setelah penjurian dilakukan, pengumuman pun dilakukan dan alhamdulillah saya dan bu Husni berhasil jadi juara 1, huaaa senangnyaaa :)

Ini dia penampakan kue yang kami hias (kue juara #1)


Kue juara #2 (made by Yayuk dan Ani)

Kue juara #3 (made by Bu Anto dan Triana)

Kue juara #4 (made by Bu Gazali dan Lidya)

Hadiahpun diterima, yang ternyata isinya piring cantik, wah cocok banget buat makan sphagetti nih nanti... :)

Sayapun tidak melewatkan kesempatan untuk bernarsis ria dengan kue yang merupakan pengalaman pertama saya dalam menghias kue. Jadi ketagihan euy pingin menghias lagi, seru sih soalnya :D

Kuepun akhirnya dipotong oleh Bu Husni untuk dibagikan sama teman-teman di kantor,

Semua pada senang dan lahap makannya. Langsung ludes kuenya, hihihi....

Moga PLN ke depannya menjadi semakin lebih baik ya.

Amin!!!

Semangatttt :)

teh telur

Bismillah,

Kemarin pas dinas di Satui saya berkesempatan icip menu minuman yang menurut saya unik banget. Dari nama yang aneh dan penampakan gambarnya yang dipajang lumayan gede di dinding salah satu RM Padang di Satui, cukup membuat saya penasaran pingin nyobain.

Dan minuman tersebut bernama Teh Telur!!


Tuuuu, aneh kan?? Apa rasanya coba teh dipaduin sama telur? Selama ini kan telur kalau dibikin minuman ya paling-paling jadi teman pelengkap jamu atau STMJ. Akhirnya sayapun bela-belain kembali lagi ke RM Padang tersebut untuk nyobain si teh telur tersebut. Setelah memesan, teh telur pun segera diracik. Agak lama nunggunya, mungkin prosesnya ribet kali ya (pikir saya sih gitu :D). Setelah beberapa waktu, teh telur pun disajikan di hadapan saya. Sebelum saya icip, saya foto dulu penampakan asli dari si teh telur.


Unik ya?? ;)

Jadi, si teh telur ini harus disajikan dalam keadaan panas sekali. Tadinya mau pesan pke es gitu soalnya saya minumnya pas siang hari, pas matahari lagi panas-panasnya, tapi sayangnya ga bisa. Yang lapisan putih diatas itu, itulah telurnya, yang ga tau juga diapain sama yg ngeracik jadi bisa mpe berbusa gitu. Diatasnya dikasih taburan kacang. Dan disamping gelasnya, seperti yang bisa kita lihat, ada seiris jeruk nipis, untuk pelengkap minumnya.

Mengenai rasanya.. emmm gimana ya ngejelasinnya? Awalnya saya pikir rasanya bakalan mirip-mirip sama dengan teh tarik. Kalau teh tarik kan favorit saya banget, makanya saya mayan excited nyobain si teh telur ini. Tapi setelah saya icip, ternyata si teh telur ini beda jauh banget dengan teh tarik dari segi rasa. N kalau menurut saya (lagi) nih, rasanya sih masih bisa diterima oleh lidah saya. Rasanya tuh manis teh, hanya saja ada penambahan rasa telur dan kacang yang bikin rasanya jadi unik dan susah untuk dijelaskan. Hehehe... Setelah icip beberapa teguk tanpa jeruk nipis, sayapun coba sedikit memercikkan perasan jeruk nipis untuk mengetahui perbedaan rasa sebelum dan sesudah ditambahkan perasan air jeruk nipis. Dan boleh dibilang, saya lebih suka rasa yang tanpa perasan air jeruk nipis. :D

Untuk harga, si teh telur ini dibandrol dengan harga sepuluh ribu rupiah saja (deuh bahasanya.. :D). Cukup murah lah... Dan setelah nyobain si teh telur, saya pikir teh telur ini tidak cocok untuk dijadikan minuman teman makan siang. Bakalan eneg karena rasanya yang mayan berat. Mungkin lebih cocok jadi teman makan roti bakar, pisang goreng, dkk di malam hari kali ya... Dan kalau mau dibandingin sama STMJ, sepertinya saya lebih suka STMJ.

Buat yang penasaran, silakan dicari sendiri menu teh telurnya di kota anda, moga ada ya :D. Atau mungkin ada yang nekad mau nyoba bikin sendiri?? Silakan... Tapi hati-hati ntr malah jadi amis loh, hihihi.. :D