Kamis, 12 Juni 2014

Klaim JHT di BPJS Ketenagakerjaan

Bismillah,

Sore tadi sekitar jam 16.07 WITA, saya menerima sms yang memang sejak semalam sudah saya tunggu-tunggu. Sms itu adalah sms 'cinta' dari 3355, hehe... Sebuah sms yang menegaskan bahwa uang JHT yang hari Rabu kemarin saya klaim akhirnya bisa cair juga. Ternyata mengurus JHT itu tidaklah terlalu susah asal kita tau langkah-langkah prosesnya dengan baik. Untuk itu saya ingin berbagi pengalaman di sini tentang tata cara klaim uang JHT dari Jamsostek atau sekarang lebih dikenal dengan BPJS Ketenagakerjaan.

Oiya, sebelumnya saya mau cerita dulu tentang keikutsertaan saya dalam program JHT ini. Jadi, sebelum bekerja di perusahaan yang sekarang, saya terlebih dahulu bekerja di sebuah BUMN sebagai tenaga kontrak (outsourching). Seperti umumnya tenaga outsourching, tentulah harus ditangani atau dikelola oleh Perusahaan Penyediaan Tenaga Kerja. Nah, Perusahaan Penyediaan Tenaga Kerja tempat saya bernaung ini lah yang mendaftarkan saya sebagai anggota JHT di Jamsostek, sebagai bentuk kewajiban mereka dalam mengelola tenaga kerja. Dan sepengetahuan saya, sebenarnya uang iuran yang disetorkan setiap bulan untuk JHT ini nyatanya tidak lain dan tidak bukan adalah uang kami sendiri, uang yang dibayarkan oleh BUMN tempat kami bekerja yang kemudian disisihkan oleh Perusahaan Penyediaan Tenaga Kerja. Tiada beda dengan menabung, hanya saja 'tabungan' yang ini wajib dibayarkan setiap bulan dengan jumlah yang sudah ditentukan dan tidak dapat diambil kalau tidak dalam kondisi sebagai berikut:
1. Mencapai usia 55 tahun
2. Cacat total dan tetap berdasarkan keterangan dokter
3. Meninggal dunia
4. Meninggalkan Republik Indonesia dan tidak kembali lagi
5. Pindah menjadi Pegawai Negeri Sipil atau anggota TNI
6. Keluar dari perusahaan dengan masa kepesertaan minimum 5 tahun dan masa tunggu selama 1 bulan dengan surat keterangan dan bukti-bukti terlampir.

Untuk bisa mengklaim JHT, haruslah memenuhi minimal salah satu kondisi di atas. Dan saya memenuhi untuk kondisi no. 6. Setelah kondisi, ada lagi data pendukung yang wajib dibawa ketika akan melakukan klaim JHT. Data pendukung itu adalah:
1. Kartu Peserta Jamsostek (KPJ)  / BPJS Ketenagakerjaan (asli dan fotocopy)
2. KTP yang masih berlaku (asli dan fotocopy)
3. Kartu Keluarga (asli dan fotocopy)
4. Surat keterangan pengalaman kerja atau surat keterangan PHK (asli dan fotocopy)
5. Buku tabungan apabila menginginkan uang JHT ditransfer ke rekening pribadi (asli dan fotocopy)
6. Materai Rp. 6.000,- secukupnya tergantung kondisi (ada baiknya disiapkan saja terlebih dahulu).

Setelah semua data pendukung sudah siap maka proses klaim pun akan berjalan cukup singkat dan mudah, menurut pengalaman saya. Pertama, saya diminta menyiapkan data pendukung, lalu memasukkannya ke dalam map plastik yang sudah disediakan oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan. Setelahnya saya diminta mengisi blanko Permintaan Pembayaran Jaminan Hari Tua. Blanko yang telah diisi kemudian dimasukkan (disatukan) di dalam map plastik yang berisi semua data pendukung dan diserahkan kepada petugasnya, emm semacam CS (customer service)nya untuk diperiksa kelengkapannya. Lalu sayapun disuruh menunggu untuk dipanggil. Berhubung data saya lengkap, otomatis ga ada masalah, sayapun dipanggil untuk menerima map plastik yang dinyatakan lengkap. Setelah itu barulah saya boleh mengambil no. antrian. Sempat bingung juga, karena saya pikir ngambil no. antri dulu, baru ngisi-ngisi blanko seperti kebiasaan ketika bertransaksi di bank.

Nah, urusan mengantri ini yang bikin saya sedikit rada jengkel. Soalnya pelayanan terasa lamban, atau sayanya ya yg tidak penyabar?? Hehe, maklum, soalnya saya melakukan proses klaim ini dalam jam kerja saya, jadi merasa ingin cepat-cepat selesai mengurus klaim agar bisa segera balik ke kantor. Penyebab lambannya pelayanan adalah kurangnya petugas CS yang melayani, saya melihat ada 4 loket CS, namun hanya 2 yang aktif alias ada CSnya, yang 2 lagi kosong. Setelah beberapa waktu, barulah 2 CS yang kosong itu terisi. Selain itu, adanya 'masalah' masing-masing peng-klaim yang berbeda-beda membuat semakin lamanya giliran saya dipanggil dan itu berarti semakin lama pula saya harus menunggu. Karena setelah dicek petugas, ada saja data pendukung mereka yang bermasalah. Seperti kemarin, ada bapak yang ternyata tandatangannya ga mirip sama di KTP, jadi harus ngulang lagi isi blankonya. Busyettt, teliti amat ya CSnya, jadi salut... :)

Sayapun jadi merasa sedikit khawatir, jangan-jangan data saya juga bermasalah, jadi parno deh. Saya takut masalah alamat saya yang dipermasalahkan, karena KTP saya adalah KTP Banjarbaru, sedangkan sekarang saya tinggal di alamat Martapura. Eh, ternyata semua itu ga masalah sama sekali, selama alamat yang tercantum di data mereka sama dengan alamat KTP. Yang masalah malah tanggal lahir saya, yang ternyata berbeda di data mereka dengan KTP saya. Sayapun disuruh mengisi blanko pernyataan yang dibubuhi materai.

Setelah semuanya selesai, sayapun diminta berfoto. Foto di tempat aja, pakai alat semacam webcam. Setelah semua dicek sekali lagi, petugas pun menanyakan, uangnya mau ditransfer ke rekening atau mau diambil tunai? Kalau mau ambil tunai, bisa langsung diambil hari itu juga, tapi menunggu kurang lebih satu setengah jam. Dan kalau ingin transfer, menunggu paling lama 4 hari. Sayapun memilih transfer, karena dari awal memang menginginkan untuk uangnya ditransfer saja. Setelah disepakati, data asli sayapun dikembalikan kecuali Kartu Peserta Jamsostek, karena saya dianggap berhenti dari kepesertaan. Selain itu, salinan blanko yang saya isi juga dipersilakan untuk dibawa dengan catatan ga boleh hilang, karena apabila dalam waktu 4 hari uang belum ada masuk ke rekening dan saya ingin melakukan komplain, maka salinan blanko itulah yang jadi buktinya. :)

Ternyata beneran mudah kan mengurus klaim JHT? Tapi ada sedikit rasa tidak puas dengan pelayanan Jamsostek. Yaitu tentang jam pelayanannya yang ternyata dimulai pukul 08.30, yang menurut saya alangkah baiknya kalau pelayanannya bisa dibuka lebih pagi. Kemarin saya kepagian datangnya, habis apel pagi di kantor langsung meluncur ke kantor BPJS Ketenagakerjaan. Jam 8 lewat sudah di sana dengan kondisi pegawainya ga ada yang siap di tempat. Saya sempat jengkel, ih koq jam segitu pegawainya belum pada siap. Ternyata pas liat tulisan kalau jam pelayanannya adalah pukul 08.30 s.d 15.30 Senin - Jumat, sayapun hanya bisa ber-ooo saja :D.

Dan dari waktu maksimal 4 hari yang dijanjikan, ternyata mereka hanya perlu waktu 1 hari untuk mentransfer uang saya. Wah, ini baru pelayanan oke.

Klaim JHT done!!

Blanko Permintaan Pembayaran JHT. yang saya coret merah itu adalah jumlah uang yang akan ditransfer dalam jangka waktu maksimal 4 hari. Apabila dalam waktu lebih dari 4 hari uang belum juga masuk ke dalam rekening, maka bisa menghubungi no telpon yang sudah dituliskan untuk melakukan komplain.

Senin, 02 Juni 2014

Brownies Kukus Ny. Liem

Bismillah,

Weekend kemarin, saya kembali membuat kue bareng sahabat saya Yayuk. Begitulah kami kalau mengisi akhir pekan, kalau ga jalan-jalan, nonton, karaoke, pastilah weekend kami habiskan dengan memasak berbagai masakan atau bikin kue. Semacam jadi kegiatan yang menyenangkan ketika melakukan proses yang namanya bikin kue.

Kemarin itu sebenarnya cuma pengulangan saja. Kue-kue yang dibikin sudah pernah kami bikin sebelumnya. Bukan mengeksekusi resep kue yang baru. Kue-kue itu adalah Ontbijkoek dan Japanese Cheese Cake. Namun ada satu resep yang baru bagi saya, yaitu Brownies Kukus Ny. Liem. Sebetulnya, saya kurang suka kue brownies, makanya dari dulu ga tertarik buat bikin kue ini. Tapi berhubung ada teman kantor yang minta dibikinin, sayapun mulai mencoba untuk membikin kue ini, dibantu Yayuk yang memang sudah sering banget bikin kue ini, secara banyak orang memesan kue ini sama Yayuk. Hayooo yang mau icip tanpa mau repot bikin, bisa pesan sama Yayuk, tapi khusus wilayah Banjarbaru - Martapura saja ya.. *promosi :D

Banyak sekali resep brownies kukus Ny. Liem bertebaran di dunia maya hingga kadang membuat bingung mana resep yang benar mana resep yang sudah dimodifikasi. Sayapun sebenarnya kurang tau persis apakah resep yang kemarin kami coba itu adalah benar resep brownies kukus Ny. Liem atau tidak. Yang jelas, kami membuat sesuai catatan resep yang tertempel di kulkas Yayuk (di pintu kulkasnya banyak resep kue, biar gampang kalau mau bikin kue, bisa ditiru nih :D).

Resep Brownies Kukus Ny. Liem yang tertempel di pintu kulkas Yayuk

Berikut bahan dan cara membuat Brownies Kukus Ny. Liem yang kemarin sudah kami praktekkan.

Bahan I:
6 butir telur
225 gr gula pasir
1/2 sdt vanili bubuk
1/2 sdt garam
1 sdt elmusifier

Bahan II:
125 gr terigu protein sedang
50 gr coklat bubuk
1/2 sdt baking powder

Bahan III:
100 ml minyak goreng
35 gr margarin
30 gr butter
100 gr dark cooking chocolate, lelehkan, lalu campur dengan minyak goreng, margarin, dan butter

Bahan IV:
75 ml susu kental manis

Cara Membuat:
1. Campur dan kocok bahan I menjadi satu hingga mengembang dan kental (kami kemarin mengocoknya kurang lebih 15 s.d 20 menit menggunakan mixer kecepatan tinggi).
2. Masukkan bahan II sedikit demi sedikit sambil diayak hingga rata. Tuang bahan III, aduk perlahan dengan spatula hingga tercampur rata. Ambil 100 gr adonan, campur dengan bahan IV, sisihkan.
3. Tuangkan 1/2 bagian sisa adonan tadi ke dalam loyang ukuran 20x20x7 cm yang telah diolesi dengan sedikit minyak dan dialasi dengan kertas roti (kami kemarin, loyangnya cuma diolesi margarin yang kemudian ditaburi dengan tepung). Kukus selama 10 menit dalam dandang yang sudah terlebih dulu dipanaskan dengan api sedang (Catatan: kalau terlalu tinggi apinya, brownies akan bergelombang permukaannya.
4. Tuang adonan yang telah dicampur bahan IV, kukus 5 menit dan terakhir masukkan sisa adonan. Kukus kembali selama 30 menit hingga matang
5. Angkat dan dinginkan.

Ini mixer yang kami pakai :)

Coklat yang dilelehkan dan dicampur dengan minyak goreng, margarin, dan butter

Tuangan pertama.. sudah mulai menggugah selera :)

Browniesnya sudah jadi :)

Tampak samping.. jadi seperti berlapis karena bikinnya memang ber-layer :)

Browniesnya sudah dihias... cantikkk :)

Ternyata setelah membuat brownies kukus ini, saya merasa kalau prosesnya lumayan 'repot' untuk seorang saya. Jadi masuk kategori dengan tingkat kesulitan 'sedang' kali ya. Soalnya, banyak bahan yang disiapkan dan banyak juga langkah-langkah pembuatannya. Karena mungkin selama ini saya terbiasa membuat kue dengan langkah yang lebih sederhana (kocok, tuang, panggang), maka ketika mengeksekusi resep ini terasa agak sedikit merepotkan bagi saya, dimana ada proses kukus lalu tunggu, kemudian menuang adonan selanjutnya, lalu kukus dan menunggu lagi, dst. Jadi kebayang betapa lebih repotnya lagi membuat kue lapis legit yang entah kapan bisa saya praktekkan (bawaannya udah takut duluan aja, takut gagal :D)

Well, bagi penyuka brownies, atau bagi yang selama ini penasaran mau bikin brownies kukus, bisa coba resep di atas yang sudah kami uji di dapur Yayuk. Moga sukses dan moga bermanfaat ya... :)

Oiya, saya juga mau bagi-bagi gambar penampakan JCC yang kami buat kemarin. Soalnya JCC nya cuantik bangettt, dihias dengan sepenuh hati... ^_^

JCC nya pake loyang bopas bentuk hati ;)

JCC dihias versi 1: Usman Love Yayuk :D

JCC dihias versi 1: Usman Love Yayuk :D

JCC dihias versi 2: Andin & Nora
JCC dihias versi 2: Andin & Nora

Sepotong JCC penuh cinta yang enyaaaakk luar biasa. Cake satu ini emang anti gagal :)
Nah, kalo yang Ontbijkoek, maaf sekali kemarin saya tak minat untuk mengambil gambarnya karena ternyata kuenya turun setelah dipanggang. Entah apa penyebabnya, kami juga masih mikir salah kami dimana :(

Adonannya padahal sempurna banget tapi begitu dipanggang, bencanapun terjadi :(
Sekian laporan 'bikin kue' nya.... Besok-besok moga bisa bikin lagi, kalau perlu resep yang baru lagi B-)