Jumat, 31 Mei 2013

Zuppa Zion Cafetaria

Bismillah,

Zuppa Soup - salah satu jenis sup ini tentu bukan berasal dari Indonesia, tapi nampaknya sudah begitu familiar di lidah orang Indonesia. Buktinya, banyak sekali cafe atau tempat makan yang menyajikan menu ini. Sayapun termasuk salah satu penggemar Zuppa Soup. Saya suka rasa cream yang gurih dengan potongan jamur dan ayam serta pastry renyah, membuat saya sering kangen dengan masakan yang satu ini.

Masih seputar Zuppa Soup, beberapa waktu yang lalu saya sempat melihat sebuah tempat makan yang menarik perhatian saya. Nama tempat makan tersebut adalah Zuppa Zion Cafetaria. Yang konon katanya merupakan cabang dari Rumah Zuppa Yogyakarta. Yang membuat saya tertarik adalah tentu dari kata Zuppa nya itu, belum lagi ada embel-embel: "Surganya Pasta Gio". Tambah penasaran lah saya. Maka sore kemarinpun, saya ke sana.

Zuppa Zion Cafetaria's Menu


Sesampainya di Zuppa Zion Cafetaria, saya sudah menyukai tempatnya. Tempatnya enak dan cantik, walaupun terkesan kecil. Cuma ada 8 meja (4 meja di luar dan 4 meja di dalam), tapi saya merasa nyaman aja di tempat ini karena mungkin penataan dan dekorasinya yang bikin nyaman.

Tempatnya nyaman ;)

Salah satu sudut Zuppa Zion Cafetaria

Outdoor area of Zuppa Zion Cafetaria

Kamipun mulai membuka buku menu dan lumayan terkejut dengan banyaknya menu yang ditawarkan dan dengan harga yang sangat-sangat murah!!! Mau tau menu apa saja yang ditawarkan di tempat ini? Berikut yang bisa saya bagi di sini

Untuk makanannya ada:
Zuppa Original
Zuppa Jagung
Zuppa Sosis
Zuppa Bakso
Zuppa Ayam
Zuppa Udang
Zuppa Special Keju
Zuppa Mix
Steak Tempe
Spaghetti
Makaroni
French Fries
Farfalle
Piscok Hot
Piscok Strawberry
Piscok Keju

Untuk minumannya ada:
Kopi Cappucino
Kopi Mix
Kopi Hitam
Lemon Tea
Susu Putih
Susu Coklat
Es Pisang Ijo
Teh Poci
Es Jeruk
Es Teh
Jus Lemon
Jus Jeruk
Jus Wortel
Jus Jambu Biji
Jus Strawberry
Jus Alpukat

Dengan range harga untuk makanannya sekitar Rp. 6.000 s.d Rp. 15.000. Sedangkan untuk minumannya sekitar Rp. 1.500 s.d Rp. 8.000. Murah meriah sangat kan?? :D

Alhasil saya jadi bingung mau pesan apa. Tapi karena memang udah ngincer Zuppa Soup, maka saya pun memesan Zuppa Soup Ayam dan Es Jeruk dengan tambahan Kentang Goreng. Tak lama, kentang goreng dan es jeruk nya datang, dan kami malah mendapat tambahan potongan semangka free. Waaa, Zuppa Zion baik deh.. :D

Numpang eksis :p

Ada Yayuk jugaa.. :)

Tak lama, yang ditunggu-tunggu datang juga. Zuppa Soup ayam siap disantap. Agak sedikit kecewa dengan tekstur Zuppa Soup di tempat ini. Creamy nya ga dapet dan ayamnya bukan potongan ayam dadu-dadu melainkan daging ayam yang disuir. Jadi ga sesuai dengan ekspektasi saya aja. Sedangkan untuk pastrynya sih saya akuin, perfect banget. :)


Zuppa Soup ala Zuppa Zion Cafetaria
Penasaran dengan tempat ini dan makanan yang dihidangkannya? Buruan ke Zuppa Zion Cafetaria Banjarbaru yang beralamat di Jl. Karang Anyar No. 51 Loktabat Utara, Banjarbaru.

About Zuppa Zion Cafetaria

Jumat, 17 Mei 2013

Lasik ga ya??

Bismillah...

Kemarin sore, pas iseng buka-buka FB, tiba-tiba saya liat link yg di share oleh teman. Link tersebut adalah tautan ke blog si teman yang isinya tentang cerita si teman pasca menjalani operasi lasik. Melihat judul tulisannya saja, saya sudah tertarik, tapi belum memutuskan untuk membaca isi tulisannya tersebut secara lengkap.

Singkat cerita, akhirnya malam tadi pas mau bobo, saya memutuskan untuk membaca tulisan teman tersebut dari awal sampai akhir. Bagi yang mau liat tulisannya, bisa liat disini.

Setelah membaca tulisannya tersebut, jujur saya merasa banyak pertanyaan-pertanyaan yang dulu cuma bisa saya simpan di otak saya akhirnya bisa terjawabkan. Dari mulai biaya operasi sampai tahapan operasi, plus rasanya dilasik, lumayan terjawabkan dengan tulisan teman saya tersebut. Dari dulu saya memang tertarik dengan kata "operasi lasik" ini. Entah kapan pertama kali saya mendengar kata ini, tapi ketika mendengar bahwa operasi ini bisa menyembuhkan mata minus, sayapun menjadi tertarik dan berangan-angan bisa melakukan operasi ini suatu saat nanti. Tapi terus terang ada perasaan takut dengan yang namanya 'operasi', karena alhamdulillah sampai dengan saat ini, saya ga pernah di operasi dengan alasan apapun.

Saking menghayatinya dengan tulisan si teman, malam tadi saya sampai mimpi di operasi lasik loh, hahaha... Tapi yang namanya mimpi, ada ja kejadian aneh-aneh. Masa operasi lasik, tapi yang disuntik malah tangannya?? Pake acara 2x tusuk pula, karena suster yang nusuk sambil ngobrol pas nusuknya, jadi pas nusuk yang pertama, dirasa kurang mantab gitu. Tapi anehnya, ga sakit sama sekali ditusuk pake jarum gede gitu. Ya iya lah ga sakit, ternyata cuma mimpi!!! Thanx God!! :D

Saking anehnya mimpi malam tadi, sayapun curcol dengan teman kantor di pagi yang cerah ini tentang mimpi saya malam tadi. Kebetulan hari ini kan hari Jumat, selalu ada acara sarapan bersama di Jumat pagi di kantor kami (kami biasanya menyebutnya dengan kegiatan: extra fooding). Pas saya cerita tentang mimpi saya dan operasi lasik tersebut, tiba-tiba bu Mardi (yang hari ini kena giliran mengadakan extra fooding) bilang kalau suami beliau pingin juga dioperasi lasik, karena minus beliau sudah mencapai angka 8!! Fiuhhh... Ayo buruan Pak Mardi!! Dengan angka minus segitu, emang sudah layak dilasik sepertinya... (sotoy banget :p). Well, keputusan ada di tangan Pak Mardi donk ya.

Trus gimana dengan saya? Perlukah saya dilasik? Kalau pertanyaannya seperti itu, saya rasa saya sudah tau jawabannya. Setelah membaca tulisan si teman dan setelah proses berpikir yang puaaaanjang (mulai lebay :p), menurut saya, saya belum perlu dilasik. Apa pasal?? Emm, karena saya merasa minus saya belum terlalu tinggi dan mudah-mudahan tidak akan bertambah tinggi, aamin... Sekedar info, saya mulai memakai kacamata sejak kelas 1 SMP. Waktu itu minus saya sudah minus 1 untuk mata kiri dan mata kanan. Sekarang atau tepatnya 16 tahun setelahnya, minus saya cuma minus 2. Dengan minus segitu, bisa dibilang minus saya masih ringan (tanpa bermaksud menganggap remeh). Namun walaupun begitu, saya ga bisa tanpa kacamata saya. Kalau dilepas, saya bakalan merasa ada yang kurang, merasa aneh, ga pede, sampai dengan merasa tuli (selain ga jelas melihat). Hal ini sudah pernah saya curcol-kan di tulisan saya sebelumnya.
Agak aneh memang, masa dengan minus segitu saya ga bisa tanpa kacamata? Sedangkan teman saya yang minus 3, malah bisa bawa motor tanpa kacamata. Nah untuk hal ini, saya ga tau deh ada penjelasan ilmiahnya atau ga. Yang jelas kenyataannya adalah seperti itu. Saya ga bisa tanpa kacamata saya, yang menyebabkan kadang jenuh juga kalau pake kacamata melulu. Makanya selalu tertarik dengan informasi seputar lasik. Bahkan saya sempat tertarik dengan pengobatan alternatif gurah mata dll yang konon katanya bisa menyembuhkan mata minus tanpa operasi. Tapi sampai sekarang, toh saya ga berani. Saya ga berani ambil resiko nyobain obat-obat yang menurut saya ga jelas apalagi kalau obat tersebut langsung menyentuh mata saya. Makanya dari dulu saya ga berani yang namanya pake lensa kontak. Apalagi pake obat tetes mata semacam gurah mata itu. Hiyyyy... takutttt.... :((


Tentang mata saya, memang agak sensitif. Saya bahkan ga bisa salah makan, karena kalau salah makan dan alergi saya kambuh, maka mata sayalah yang menjadi korban. Bakalan gatel, merah dan bengkak-bengkak ga jelas. Dulu saya pernah mengkonsumsi ikan patin, padahal cuma makan kuahnya doank, ga nyampe 5 menit mata saya udah merah dan gatel ga ketulungan. Bahkan ada selaputnya gitu. Waktu pertama, saya sempat panik, saya takut saya mengalami glukoma mendadak. Saya ga nyangka aja kalau saya sedang mengalami alergi pada saat itu. Yang namanya panik, bawaannya udah ga bisa berpikir jernih, akhirnya parno sendiri, apalagi pake acara googling ga jelas, akhirnya takut sendiri, takut kalau-kalau saya jadi buta mendadak. Hiksss... Jangan Ya Allah...
Kemudian pas dibawa ke dokter mata, baru ketauan deh, kalau ternyata saya cuma alergi.
Akhirnya sekarang, kalau mata saya tiba-tiba gatal setelah mengkonsumsi sesuatu, maka tindakan pertama yang saya lakukan adalah meminum susu. Aseekkkk...
Selain saya sangat menyukai susu, saya rasa susu juga mampu melunturkan alergi. Entah benar atau tidak menurut penjelasan ilmiah :D

Intinya, saya bersyukur dengan keadaan saya sekarang. Mata saya ga yang parah banget minusnya, walaupun saya ga bisa tanpa kacamata saya. Dan untuk lasik sendiri, kalau pertanyaannya berganti menjadi: Masih inginkah saya dilasik?? Maka jawaban saya: Tentu saya ingin. Tapi untuk saat ini saya belum memerlukannya.
Sekarang sih pinginnya ganti frame kacamata. Tapi kalau diganti, trus yg frame ini buat apa? Galau tak berkesudahan nih judulnya. hehehe...

Yo wiss lah, doain saya sehat terus ya pemirsah... biar bisa nge-blog terus dan bermanfaat buat sekitar.

Salam :)

Jumat, 10 Mei 2013

Green Shafwah Coffee

Bismillah,

Sudah lama banget ga ngeblog nih, mpe ada yang nanyain, koq sekarang saya udah jarang ngeblog? Huaaa... Jujur, padahal sekarang saya jarang sekali dinas keluar kota, yang seharusnya kondisi tersebut memungkinkan saya untuk lebih banyak memiliki waktu buat ngeblog, tapi entah kenapa ga menemukan mood yang pas. Fiuhh... Selalu saja ada alasan untuk menguatkan yang namanya rasa "malas" (please jangan dituru yack!! :D)

Well, sekarang mencoba membangkitkan kembali yang namanya semangat ngeblog. Kali ini mau ngereview sebuah cafe (lagi) di Banjarbaru yang beberapa waktu lalu berhasil saya kunjungi untuk pertama kalinya bersama dua orang teman kantor saya. Karena baru pertama mengunjungi tempat tersebut, jujur saja saya agak kurang pede bikin reviewnya, tapi karena mikirnya mau berbagi info, ya sudahlah, ini dia review saya. Mudah-mudahan bermanfaat :)

Cafe yang akan saya review kali ini bernama Green Shafwah Coffee, berlokasi di Jl. Pangeran Suriansyah No.17, Mentaos, Banjarbaru. Sebenarnya sudah dari beberapa hari yang lalu keinginan untuk mengunjungi cafe ini mulai terbersit di pikiran saya, karena banyaknya umbul-umbul iklan soft launching cafe ini bertebaran di jalan besar di kota Banjarbaru. Namun ya baru kesampaian sore kemarin saya bisa ke cafe ini.

Dari segi lokasi, cafe ini lumayan berada di tengah kota Banjarbaru, dekat banget sama sekolah SMU saya dulu, apalagi kalau bukan SMUN 2 Banjarbaru. Dan dari segi konsep tempat, udah oke, dengan desain interior yang serba modern dan minimalis, menambah kesan cozy. Hanya saja tempatnya lumayan kecil, sehingga penataan meja dan kursi agak terlalu berdekatan satu dengan yang lainnya.

Suasana GSC, modern dan minimalis, namun meja kursi satu dengan yang lainnya terasa terlalu dekat
 
Namun walau tempatnya kecil, di sini tetap ada live music corner nya loh. Tapi waktu saya berkunjung kesana, sekitar jam setengah 5 sore (jam pulang kerja), live music nya belum ada, jadi kami cuma dihibur oleh lagu-lagu dari pemutar musik Green Shafwah Coffee.

Live Music Corner GSC

Untuk menu, tersedia berbagai macam beverage dan food. Beverage nya sendiri terdiri dari Espresso Beverages dengan kisaran harga Rp. 9.500 s.d Rp. 25.500; Frappe Blended Coffee dengan kisaran harga Rp. 23.000 s.d 35.000; Tea Latte dengan kisaran harga Rp. 17.000 s.d Rp. 29.500; Frappe Blended Milk dengan kisaran harga Rp. 29.000 s.d Rp. 35.000; Classic Beverages dengan kisaran harga Rp.18.000 s.d 21.000; dan Tea dengan kisaran harga Rp. 7.500 s.d Rp. 14.500.

Sedangkan untuk kategori food terdiri dari Special Food dengan kisaran harga Rp. 9.000 s.d Rp. 22.000; Sandwich dengan kisaran harga Rp. 11.500 s.d Rp. 12.000; Pastry dengan kisaran harga Rp. 11.500 s.d Rp. 12.000; Cake dengan kisaran harga Rp. 10.500; Spikoe dengan kisaran harga Rp. 11.500; Soup (Baked Corn Zuppa Soup) dengan kisaran harga Rp. 19.000; Snack dengan kisaran harga Rp. 7.500.
Dengan catatan, semua harga tersebut sudah termasuk PPN. Ini nih yang dicari!! Hahaha... :))

Untuk rasa dari menu yang disajikan oleh cafe ini, saya cuma bisa menceritakan sedikit, karena kemarin saya cuma nyoba satu beverage dan satu food.
Saya pesan Ice Hazelnut Coffee Jelly Latte yang masih termasuk kategori Espresso Beverage. Untuk food nya saya pesan Cinnamon Spikoe. Rasa Ice Hazelnut Coffee Jelly Latte nya benar-benar oke punya loh. Saya suka banget. Enak!!! Sukaaaaa banget. Recommended banget deh pokoknya. ;)
Untuk Cinnamon Spikoe nya, ya seperti spikoe kayu manis pada umumnya, hanya saja dihangatkan terlebih dahulu di microwave, sipp lahh....

My order: Ice Hazelnut Coffee Jelly Latte dan Cinnamon Spikoe

Oiya, saya sempat icip Mint Tea yang dipesan oleh teman saya, koq rasanya aneh ya?? Bukannya rasa mint, malah rasa teh melati. Ini salah yang bikin atau gimana?? Hmm... Jujur kecewa. Moga next time, kesalahan yang seperti ini tidak akan terulang lagi.

Mengenai harga, seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, standar aja, ga terlalu mahal tapi ga juga yang murah-murah banget. Kami bertiga kemarin menghabiskan sekitar Rp 55.500,- untuk 3 Beverages dan 2 Foods.

The Bill
Oiya, satu lagi kekurangan yang saya rasa dari GSC, yaitu dari cara memesan makanan dan minuman di cafe ini. Menggunakan sistem antri seperti di restoran fast food. Hal ini menyebabkan panjangnya antrian, padahal tempat dari GSC ini lumayan kecil, jadinya agak kurang nyaman aja. Sistem ini bisa diubah ga ya?? Semoga bisa!!
Sudut GSC, tempat memesan makanan dan minuman




Sistem antrinya kacau, padahal tempatnya sempit... :(
Green Shafwah Coffee, satu lagi pilihan cafe di Banjarbaru untuk nongkrong, ngobrol sambil menikmati aneka kopi dan minuman lainnya serta snack yang beragam. Tapi ada juga yang menjadikan GSC tempat buat narsis loh, hehehe :D

Yayuk dan Lidya eksis depan GSC
Yuk mari, yang mau berkunjung ke Banjarbaru, bisa wiskul ke GSC, jangan lupa icipin Ice Hazelnut Coffee Jelly Latte nya ya... Asli, recommended banget!!!

Salam wiskul!!! :)