Tampilkan postingan dengan label My Hobbies. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label My Hobbies. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 Juli 2013

(crochet) pincushion

Bismillah,

Beberapa waktu yang lalu, tiba-tiba mood untuk merajut, muncul lagi. Mau mengeksekusi pola yang sudah lama diunduh dan disimpan di laptop.

Alhamdulillah, akhirnya dalam waktu beberapa jam, sebuah pincushion cantik, jadi juga.

Suka banget liatnya...

Selain cantik, juga sangat bermanfaat, khususnya bagi saya yang mengenakan jilbab dan ga pingin jarum pentulnya berserakan kesana-kemari.

polanya langsung liat dari laptop :D

Sunny pincushion nya sudah jadi... :)

Jarum pentulnya sudah rapi dan ga berserakan lagi :)

Sunny Pincushion

Bagi yang pingin bikin Sunny Pincushion ini, bisa langsung liat polanya di
sini.

Selamat mencoba ya... ;)

Jumat, 07 September 2012

Blindfolded Solving Rubik 3x3

Bismillah,

Sebelumnya saya sudah pernah menuliskan tentang BLD Rubik, dan ternyata tulisan saya tersebut adalah postingan saya yang paling banyak viewer nya dibandingkan dengan postingan-postingan saya yang lainnya. Jadi terpikir untuk kembali menulis tentang BLD rubik ini, namun tentu dengan tulisan yang (insyaAllah) lebih lengkap dan jelas, terutama mengenai permutasinya. Apalagi setelah banyak comments di tulisan saya tersebut yang menanyakan tentang detilnya cara solving rubik dengan ditutup mata, maka dengan ini akan saya coba untuk menuliskannya lebih baik lagi.
Tulisan ini dibuat berdasarkan buku punya-nya adik saya yang secara khusus belajar BLD Rubik, ditambah dengan pemikiran saya sendiri sebagai yang nulis tulisan ini – yang dulunya juga pernah belajar BLD Rubik – tapi ada kemungkinan sedikit lupa (makanya, perlu dibantu dengan buku yg saya maksud di atas, hehehe), soalnya udah lama banget ga main BLD Rubik :D

Oke, ini dia tentang Blindfolded Rubik 3x3

Blindfolded solving atau BLD dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan scramble terhadap rubik secara acak (tidak direkayasa), kemudian melakukan memorisasi terhadap kondisinya yang teracak. Setelah itu barulah kita menutup mata dan melakukan gerakan-gerakan penyelesaian pada rubik. Untuk mengingat kondisi rubik yang teracak, sebenarnya kita hanya perlu menghafal sekitar 20 huruf secara berurutan. Jika kita mampu menghafal huruf-huruf seperti ini: QJOC UWAF NBSK LQAF SGMO, maka kita mampu melakukan BLD. BLD terkesan seperi sulap, padahal bukan. Tidak ada unsur penipuan, semua benar-benar dilakukan dengan mengoptimalkan kemampuan otak. Metode dalam BLD terbagi menjadi metode memorisasi dan metode penyelesaian. Keduanya adalah hal yang harus kita kuasai secara terpisah

M E T O D E M E M O R I S A S I

Memang dalam melatih memorisasi adalah hal yang paling sulit untuk pemula dalam BLD. Sayapun sempat mengalami kesulitan, bahkan saya sempat mual sampai mau muntah karena terlalu ‘memaksakan’ diri ketika mau mencoba BLD. Untuk itu, saran saya bagi yang pingn nyoba BLD, cobalah menggunakan bantuan selembar kertas untuk menulis seluruh list cycle kemudian mencoba menyelesaikan dengan mata terbuka terlebih dahulu. Setelah dirasa cukup lancar, baru cobalah melakukan beberapa item dengan menutup mata. Dari beberapa metode di bawah ini, pilihlah yang terbaik untuk memorisasinya yang bisa kita lakukan masing-masing.

A. DIRECT VISUAL
Merupakan metode memorisasi yang paling sederhana namun sulit untuk dilakukan, apalagi untuk pemula. Meskipun demikian, memorisasi visual dapat sangat cepat apabila dilatih. Beberapa BLD-ers top dunia menggunakan metode visual. Kelemahannya, hanya cocok untuk memorisasi jangka pendek karena sifatnya yang gampang dilupakan. Kurang cocok diterapkan untuk Multiple Blindfolded.
Menggunakan metode ini, caranya cukup mengingat urutan lokasi stiker yang menjadi target kita dengan cara membayangkan rute stiker secara visual. Selain itu, kita juga dapat membayangkan garis-garis imajiner yang menghubungkan antarlokasi dan membentuk suatu bangun. Hal ini bisa dibantu dengan metode tapping atau menyentuh stiker-stiker saat memorisasi atau membayangkan stiker-stiker tersebut menyala seperti lampu ketika disentuh.
Tidak diperlukan waktu yang lama untuk memahami metode ini, namun diperlukan waktu latihan yang sangat banyak untuk terbiasa serta akurat dan cepat dengannya. Maka dari itu, metode ini menjadi bukan pilihan saya. :)

B. ALFABET atau ANGKA (LETTER PAIR)
Dalam aplikasinya, letter based memiliki berbagai variasi:
a. Pure Letter --- menghafalkan langsung huruf, misalkan QJOC UWAF NBSK LQAF SGMO.
b. Syllable Letter --- menamai piece dengan suku, misalnya Ha-Na-Ca-Ra-Ka
c. Latter Pair Word --- membuat perbendaharaan kata dari setiap dua huruf yang kita dapatkan.
Misalnya, BDMK dihapalkan sebagai BuDi MaKan
d. Number --- menggunakan Angka menggantikan Huruf
e. LP 11 – LP yang biasanya terdapat 22 huruf, dan kebanyakan huruf-huruf tersebut susah untuk dirangkai jadi kata-kata (contohnya Q, X, Y, Z). Oleh sebab itu, LP-11 hanya menggunakan 11 huruf, yaitu BDFG – JKMP – RTVW. Berikut ini contoh eksekusi dan perangkaian kalimatnya: BA – DA – GI – TA – KU – MI – PU – SI – NA – LA – JU. Dapat dibaca jadi BA-Dan GI-Tar KU-MIs PU-Sing NA-LAr JUa. Ada banyak kombinasi kalimat yang bisa dibuat, misalnya: JA – HI bisa jadi JAu – HI atau JA – HE, TA – GA bisa jadi TA – nGAn atau TAng – GAp.

C. PAO (Person Action Object)
Setiap stiker diber nama orang, aktivitasnya, dan objek. Misalnya cycle stiker (UF-UR-FL. UF memiliki person “Budi”, action “membaca”, object “buku”.

D. Image Based
Setiap stiker akan kita berikan suatu image tertentu untuk mewakilinya, image ini dapat berupa orang, benda, atau suatu aktivitas.

Kalau saya cenderung menggunakan Alfabet atau Angka (Letter Pair), yakni yang pure letter. Soalnya waktu diajarin sama adek saya, memang seperti itu jadinya saya terbiasa menggunakan metode pure letter untuk me-memorisasi kubus yang teracak.





WARNA DAN POSISI

Kita mulai dengan mengenal masing-masing potongan kubus.
Untuk posisi,
Up = U (atas)
Down = D (bawah)
Left = L (kiri)
Right = R (kanan)
Back = B (belakang)
Front = F (depan)

Adapun sebutan untuk sisi-sisi kubus yaitu dengan Merah di depan sebagai Front maka:
F = Merah
U = Kuning
B = Oranye
L = Biru
R = Hijau
D = Putih

Jadi misalkan jika pada sebuah rubik yang solved, posisi UR adalah Kuning Hijau, posisi RU adalah Hijau Kuning, dan begitu seterusnya.




M E T O D E P E N Y E L E S A I A N

OLD POCHMANN

Kunci menyelesaikan rubik dengan mata tertutup, yaitu meletakkan piece satu demi satu ke tempatnya yang benar TANPA mengubah piece yang tidak ingin dipindahkan dengan teknik PLL yang hanya merubah piece di LAPIS/LAYER TERATAS tanpa mengubah kondisi dua lapis di bawahnya.

Metode Old Pochmann ini merupakan metode yang paling mudah dan sederhana untuk dipelajari oleh orang yang baru ingin mempelajari BLD. Salah satu alasannya adalah karena metode ini menggunakan algoritma PLL (J1, J2, R1, T, Y) yang selama ini selalu digunakan untuk solve mata terbuka.

Dalam metode Old Pochmann, kita akan menyelesaikan rubik dengan membagi ke dalam dua bagian, yaitu EDGE dan CORNER yang diselesaikan secara terpisah.

Pada dasarnya metode ini menukar posisi dua piece. Satu piece adalah sebagai “BUFFER” atau tempat menampung piece yang akan DITEMBAKKAN, satu piece yang akan DITEMBAKKAN akan digunakan sebagai TARGET. Piece yang salah yang terletak pada Buffer Position, akan ditembakkan dengan permutasi PLL Pochmann ke piece Target tempat piece yang salah tersebut seharusnya berada.


BUFFER POSITION & PERENCANAAN SIKLUS

Buffer sebagai tempat menampung piece untuk EDGE, SELALU berada pada posisi Atas Kanan (UR) dan stikernya berwarna Kuning-Hijau. Sedangkan dalam penyelesaian CORNER, buffer positionnya yakni di posisi atas-kiri-belakang (ULB) atau corner di antara Kuning, Biru, dan Oranye. Warna stiker yang LEBIH PENTING untuk EDGE dan CORNER adalah warna stiker yang akan MENEMBAK yang berada pada POSISI U (Atas) dan dibaca searah jarum jam.

Sebagai contoh, terdapat sebuah posisi piece yang salah yang berada pada posisi BUFFER atau tempat menampung piece yang salah. Kemudian, terdapat tiga pilihan TARGET, yaitu SEBERANG, SERONG KIRI, ataupun SERONG KANAN. Untuk mengeksekusi piece berada di SEBERANG buffer piece, gunakan permutasi T. Untuk posisi piece berada di SERONG KANAN buffer piece, gunakan permutasi J1. Untuk posisi piece berada di SERONG KIRI buffer piece, gunakan permutasi J2.

Jadi POSISI stiker yang akan MENEMBAK adalah POSISI UR dengan stiker Kuning-Hijau, dan yang akan DITEMBAK adalah stiker Kuning-Biru di seberangnya. Kesimpulannya, piece Kuning-Biru adalah posisi yang akan DITEMBAK, bukan Biru-Kuning. Jika WARNA biru sebagai stiker yang akan DITEMBAK, diberi nama (Biru) Kuning dan POSISI disebut (L)U. INGAT, WARNA stiker berbeda dengan POSISI piece.

JADI, buffer position adalah sebuah tempat di mana sebuah piece akan ditembakkan ke tempat sasaran. Dalam penyelesaian EDGE, buffer positionnya adalah edge antara sisi kanan dan sisi atas rubik atau posisi UR (Up Right), sedangkan dalam penyelesaian CORNER, buffer positionnya adalah corner di antara Kuning, Hijau, dan Oranye, yakni di atas-kiri-belakang (ULB). Buffer atau buffer piece adalah sebuah piece (edge maupun corner) yang merupakan piece yang BENAR untuk menempati buffer position. ARTINYA, piece yang harus diletakkan di buffer position tidak boleh buffer yang asli yaitu UR. Akan tetapi, piece lain yang harus diberikan kesempatan menempati bufferposition agar bisa digunakan untuk menembak ke tempat atau posisi yang benar sesuai warna yang akan ditembakkan, untuk kemudian barulah buffer piece menempati buffer position pada saat terakhir.

Pada dasarnya, konsep MERENCANAKAN SIKLUS dalam metode Original Pochmann menggunakan UR sebagai buffer position, kita akan merencanakan siklus dari kondisi cube yang telah teracak. Dengan menjadikan warna pada posisi U dalam UR sebagai WARNA DAN POSISI yang LEBIH PENTING, kita akan merencanakan siklus dengan mengurutkan WARNA DAN POSISI yang LEBIH PENTING tersebut mulai dari posisi U dalam UR ke posisinya yang benar, sebelumnya kita harus melakukan SETUP MOVE agar posisi tersebut berada pada posisi yang siap untuk ditembak. Setelah itu, jangan lupa meng-UNDO SETUP MOVE agar cube dapat kembali ke posisinya semula sesuai urutan dalam memorisasi.



PERMUTASI & ALGORITMA

Sebagai dasar dari metode Pochmann, kita harus benar-benar menghafal 7 permutasi pada PLL yang terbagi 3 Permutasi untuk Edge dan 4 Permutasi untuk Corner.
EDGE
Permutasi T ===> R U R’ U’ R’ F R2 U’ R’ U’ R U R’ F’
Permutasi J1 ===> R’ U2 R U R’ U2 L U’ R U L’
Permutasi J2 ===> R U R’ F’ R U R’ U’ R’ F R2 U’ R’ U’

CORNER
Permutasi Y ===> F R U’ R’ U’ R U R’ F’ R U R’ U’ R’ F R F’
Permutasi Y minus F ===> R U’ R’ U’ R U R’ F’ R U R’ U’ R’ F R
Permutasi J1 ===> U R’ U2 R U R’ U2 L U’ R U L’ U’
Permutasi J2 ===> U2 R U R’ F’ R U R’ U’ R’ F R2 U’ R’ U


SETUP DAN UNDO SETUP

INGAT tentang algoritma dalam menembak EDGE, algoritma tersebut akan menukarkan corner di samping buffer position. Artinya selama eksekusi edge dengan mata tertutup, kedua corner di samping buffer position yang sebenarnya tidak boleh berpindah tempat atau berpindah tanpa dikembalikan ke tempatnya semula. Corner-corner tersebut terletak di U, F, B, R. jadi, selama melakukan setup move, kita tidak boleh melakukan gerakan U, F, B, R apalagi u, f, b, r. Melakukan GERAKAN TERLARANG berarti merusak letak corner di samping buffer position. Pada akhirnya, untuk EDGE gerakan kita hanya terbatas dan kita hanya bisa melakukan gerakan D dan L beserta arah sebaliknya. Sedangkan untuk corner, gerakan kita hanya dibatasi gerakan F, D, R.

Buffer position atau piece yang dihighlight tidak boleh diubah posisinya ataupun dirusak. GERAKAN TERLARANG serta gerakan apapun yang TIDAK MENGEMBALIKAN posisinya seperti semula tidak diperbolehkan. Oleh sebab itu, perlu diingat untuk gerakan yang diperbolehkan hanyalah gerakan D, L, d, l beserta arah sebaliknya. Kemudian, untuk piece dalam posisi yang salah, agar dapat ke posisinya yang benar, sebelumnya kita perlu mengubahnya KESEBERANG, SERONG KIRI, maupun SERONG KANAN dari buffer piece agar selanjutnya bisa kita TEMBAK dengan berbagai pilihan permutasi. Adapun gerakan untuk mengubah piece yang salah dinamakan SET UP. Namun, setelah kita melakukan SET UP, kita perlu mengembalikan posisinya seperti semula agar posisi highlight tidak rusak, gerakan tersebut dinamakan UNDO SET UP. Gerakan tersebut disebut UNDO karena kita tinggal melakukan gerakan yang berlawanan dengan gerakan SET UP, misalkan gerakan SET UP L, maka untuk UNDO SET UP kita hanya perlu melakukan gerakan L’.

Setelah posisi piece yang salah telah berada di antara ketiga pilihan tempat tersebut, yaitu SEBERANG, SERONG KIRI, ataupun SERONG KANAN, barulah kemudian kita dapat mengeksekusi piece dengan tiga pilihan permutasi EDGE, yaitu untuk posisi piece berada di SEBERANG buffer piece, gunakan permutasi T. Untuk posisi piece berada di di SERONG KANAN buffer piece, gunakan permutasi J1. Untuk posisi piece berada di SERONG KIRI buffer piece, gunakan permutasi J2.

Sesungguhnya semua gerakan SET UP dapat dilakukan secara intuitif dan menggunakan logika. Oleh sebab itu, jika kita kesulitan untuk menghafalkan gerakan SET UP dan UNDO SET UP, kita bisa mencari sendiri gerakan-gerakan untuk memposisikan piece yang salah agar dapat dieksekusi dengan 3 pilihan permutasi. Gunakan logika dan intuisi kita untuk melakukan SET UP dan UNDO SET UP MOVE.








POCHMANN CORNER

Pada dasarnya metode Corner Pochmann menukar posisi dua piece. Satu piece adalah sebagai BUFFER atau tempat MENAMPUNG piece yang akan DITEMBAKKAN, satu piece yang akan DITEMBAKKAN akan digunakan sebagai TARGET. Piece yang salah yang terletak pada buffer position, akan ditembakkan dengan permutasi PLL Pochmann ke piece target tempat piece yang salah tersebut seharusnya berada.

Buffer sebagai tempat menampung piece untuk CORNER, SELALU berada pada posisi atas-kiri-belakang (ULB) atau corner di antar Kuning, Biru, Oranye. Warna stiker yang LEBIH PENTING untuk CORNER adalah warna stiker yang akan MENEMBAK yang berada pada POSISI U (Atas) dan dibaca searah jarum jam.

Buffer atau buffer piece adalah sebuah piece yang merupakan piece yang BENAR untuk menempati buffer position. ARTINYA, piece yang harus diletakkan di buffer position tidak boleh buffer yang asli yaitu ULB. Akan tetapi, piece lain yang harus diberikan kesempatan menempati buffer position agar bisa digunakan untuk menembak ke tempat atau posisi yang benar sesuai warna yang akan ditembakkan, untuk kemudian barulah buffer piece menempati buffer position pada saat terakhir. Sedangkan untuk set up dan undo set up corner, gerakan kita hanya dibatasi gerakan F, D, dan R.




BREAKING INTO NEW CYCLE

Pada prakteknya, seringkali kita akan mendapatkan buffer piece di tengah silus, saat masih ada piece yang belum kembali ke tempatnya. Buffer bisa masuk ke tempatnya semula baik dalam kondisi yang benar yaitu Kuning-Biru (UR) ataupun dalam kondisi flipped atau terbalik (biru berada di atas), tetapi buffer piece yang masuk ke buffer position dalam keadaan terbalik tetaplah buffer piece. Pada prinsipnya, jika ada buffer piece yang masuk sesuai tempatnya di buffer position sementara piece lain masih banyak yang belum sesuai tempatnya maka dinamakan buffer yang salah dan kita harus menempatkan buffer yang salah ini ke posisi lain ke tempat di mana ada piece yang masih salah posisinya. Hal ini dinamakan “Menyimpan Buffer Piece atau Membuat Siklus Baru (breaking into new cycle)”

Selain itu, ada 4 algoritma untuk kasus breaking into new cycle atau membuat siklus baru, yaitu MONOFLIP atau algoritma yang dapat memutar piece di tempatnya tanpa mengubah piece lain.

EDGE MONOFLIP:
Vertikal Edge Monoflip ===> (M’ U)3 M’ U2 (M’ U)3 M’
Horizontal Edge Monoflip ===> (U M’)3 U2 (M U)3

CORNER MONOFLIP
Clockwise Monoflip ===> (R U R’ U’)2 L’ (U R U’ R’)2 L
Counter Clockwise Monoflip ===> (U R U’ R’)2 L’ (R U R’ U’)2 L


PARITY OLD POCHMANN

Parity di metode Pochmann adalah kondisi sebuah 2-cycle. Jika target berjumlah genap, maka eksekusi algoritma permutasi juga akan berjumlah genap, yang berakibat 2 piece di buffer area yang ditukar tadi akan kembali ke posisinya semula. Akan tetapi jika target berjumlah GANJIL, maka kedua piece tadi akan tertukar posisinya. Jadi misalkan apabila kita melakukan permutasi untuk menembak edge selain menukar UR dengan UL kita juga akan merubah URF dan UBL. Apabila kita melakukan permutasi tersebut sebanyak dua kali (genap), maka URF dan UBL akan kembali ke posisinya semula. Jika kita melakukannya sebanyak tiga kali (ganjil), maka URF dan UBL akan tertukar lagi. Hal ini tidak bisa dihindari karena tidak ada algoritma yang hanya menukar dua piece pada sebuah rubik (monoflip bukan menukar, melainkan memutar dua piece di tempatnya).

Jika mendapatkkan jumlah target yang GANJIL pada edge, maka kita harus menembak atau melakukan permutasi berjumlah ganjil pula. Bila kita melakukan permutasi dalam jumlah ganjil, corner URF dan UBL akan tertukar di akhir tahap shooting edge. Ini adalah kondisi yang tidak bisa kita acuhkan karena berarti kondisi corner tidak sama lagi dengan siklus yang telah kita hafalkan di awal saat memorisasi.

Oleh sebab itu, di akhir solving edge, setelah melakukan seluruh shooting edge dan SEBELUM melakukan shooting corner, perlu dilaksanakan sebuah permutasi untuk menyimpan posisi yang berguna membetulkan buffer yang saling tertukar jika kita mendapatkan jumlah target yang GANJIL.

Permutasi R1 ===> U R U2 R’ U2 R B’ R’ U’ R U R B R2’

Senin, 20 Agustus 2012

[my hakken] Beberapa hasil karyaku.. Alhamdulillah :)

Setelah banyak belajar, banyak bereksperimen, banyak googling pattern-pattern yang free, dan setelah banyak waktu yang dihabiskan, akhirnya saya berhasil membuat barang entah itu topi, tas, maupun bross yang sekarang sudah dipakai oleh ponakan-ponakan saya di hari yang fitri...

Berikut penampakannya :)

Topi kuning untuk Jihan



Topi ini dibuat dalam waktu dua hari saja. Hasil dari liat topi yang dijual di Murjani trus tanya sama yang jual (mbk Retno) gimana cara bikinnya. Dan si mbk Retno baik banget ngasih tau caranya. Dan setelahnya saya eksekusi di rumah, alhamdulillah sukses ;)

*******************************

Cadet Cap untuk Zaidan






Saya sempat putus asa waktu mau bikin topi ini, karena bingung mau dibuat gimana si topi ini. Setelah googling sana-sini, ketemu model cadet cap, sempat bingung baca patternnya karena menggunakan bahasa Inggris, akhirnya nekat eksekusi pake logika sendiri, alhamdulillah topinya cakep banget. Si Zaidan jadi tambah ganteng dan banyak yang minat jadinya, huaaa... ga janji ya bisa bikin lagi dalam jumlah yang banyak :D

*******************************

Tas Hana




Setelah membikinkan rajutan untuk Jihan dan Zaidan, rasanya ga pas kalo saya ga bikin sesuatu untuk Hana. Dan saya memilihkan untuk membuatkan Hana sebuah tas. Awalnya mau tas berbentuk kepala hello kitty, tapi setelah saya buat, koq jadinya kecil banget, huhuhu. Akhirnya saya bongkar dan memutuskan untuk merajut tas segi empat aja tanpa harus nyontek pattern dari manapun. Akhirnya begitulah kreasi tas Hana dari saya :)

*******************************

Tas Segi Enam ku





Nah, tas ini proyek buat saya sendiri yang lumayan lama waktu penyelesaiannya. Di samping karena kerumitannya, ditambah faktor sedikit malas dan tersendatnya proyek yang satu ini karena rajutan buat ponakan meminta untuk diselesaikan terlebih dahulu, biar bisa dipakai pas lebaran, hehehe. Dan alhamdullillah akhirnya tas segi enam ku jadi juga.. Pattern ini nyontek dari bukunya teman tapi sedikit saya besarkan ukurannya, karena kalau ikut pattern aslinya, tasnya jadinya kecil banget.

*******************************

Jadi banyak yang heran, saya koq punya waktu buat ngerajut? hihihi.. saya juga heran. Tapi bapak saya yang selalu negur saya kalau saya ngerajutnya udah lewat tengah malam. Jangan sampai sakit, kata bapak :D
Tapi kadang sayanya bandel, karena kadang ga bisa berenti ngerajutnya, hehehe...

Untuk sementara ini, istirahat dulu ngerajutnya sambil cari-cari pattern yang mau dieksekusi selanjutnya. :)



Senin, 30 Juli 2012

[my hakken] Taplak Mungil Etnik


Setelah mengalami kegalauan karena ngerajut tanpa hasil yang jelas. Bongkar sana bongkar sini, akhirnya memutuskan untuk merajut taplak mungil etnik ini. Setidaknya ada satu benda yang berhasil dirajut setelah sekian lama

Jumat, 20 Juli 2012

[my hakken] Tempat HP Pink

Bismillah,


Setelah gagal bikin Tas Mungil Ceria buat tas mukena parasut, akhirnya rajutan yang sudah terlanjur setengah jadi, sempat saya bongkar, tapi gak semuanya karena rasanya sayang banget udah capek-capek ngerajut tapi harus dibongkar.

Sayapun akhirnya memutuskan untuk memodifikasinya menjadi tempat HP saya. Kebetulan HP saya kan casingnya juga berwarna pink. Maka beginilah hasil modifan rajutan tersebut (saya cuma menambah sedikit penutup dan kancing bentuk bunga pink untuk mempermanis tampilannya :D).


Senin, 16 Juli 2012

[my hakken] Tas Mukena Parasut


Bismillah,

Project mengerjakan tas mukena ini sebenarnya sudah saya rencanakan sebelum saya berangkat dinas pada tanggal 10 Juli kemarin. Ceritanya, saya mau menjadikan project ini sebagai teman pengisi waktu malam-malam saya di masa dinas. Daripada saya bengong ga jelas, mendingan kan bikin sesuatu yang insyaAllah bermanfaat. Nah, untuk project ini, saya mau nyontek (masih) dari bukunya Thata Pang : Rajutan untuk Pemula, yakni Tas Mungil Ceria (hal. 38 - 39). Dari buku tersebut, tertera uk. tas nya akan menjadi 12,5 cm x 12,5 cm, saya pikir paling muat aja untuk mukena parasut saya. Maka mulai merajutlah saya pada malam sebelum dinas, karena udah gatel banget nih tangan pingin merajut, hehehe.

Setelah Tas Mungil Ceria-nya sudah setengah jadi, saya mulai pesimis, kalau Tas Mungil Ceria ini bakalan muat dimasukin sama mukena parasut saya, tapi saya toh tetap melanjutkan untuk menyelesaikan tas ini. Dan setelah tas ini hampir selesai (hanya tinggal direnda saja) saya semakin sadar kalau ternyata tas ini memang ga muat untuk mukena saya, soalnya si tas ini jadinya emang mungil banget sesuai dengan namanya. Cuma cukup untuk sepenggal mukena saya :(



Sayapun sampai mengalami proses bongkar rajutan, hedeh, sempat geregetan, tapi merajut memang memerlukan yang namanya kesabaran dan ketekunan. Kemudian saya pun memutuskan untuk 'mengarang' sendiri pola tas mukena saya ini. Rencananya saya mau tas mukena ini, alasnya berbentuk bulat dan badannya tetap dengan pola jaring-jaring agar merajutnya cepat selesai (irit benang juga :p).

Alhamdulillah project tersebut selesai dalam waktu 2 hari 1 malam (mayan cepet kalau menurut saya, hehehe), mungkin karena kerjaan saya emank merajut aja kali ya, soalnya dinas kemarin saya nya cuma nganggur aja di penginapan karena Satui lagi banjir :(

Ini dia nih bentuk alasnya, nyontek dari buku Thata Pang : Kreasi Rajutan Cantik hal. 123, Sandal Rumah Lucu (bagian alas sandal)


Setelah lingakaran alasnya mencapai diameter 10 cm, sayapun lajut merajut badannya. Sempat was-was kalo-kalo masih ga muat juga, ntr malah ngebongkar lagi, maka sayapun mencoba memasukkan mukena parasut saya ke dalam tas rajutan yang sudah setengah jadi. Dan ternyata, mukenanya muat, pas banget!!! Sayapun jadi bersemangat untuk menyelesaikan tas mukena ini.


Alhamdulillah, akhirnya tas tersebut selesai dalam waktu yang menurut saya lumayan singkat, walaupun jempol saya mau nyopot rasanya, hihihihi... Dan saya mempermanisnya dengan bandul pink di ujung-ujung tali penyerut tas :)



Tadi pas tas mukenanya saya bawa ke kantor, temen-temen cewek di kantor pada suka, dan pada mau bikin juga. Hihihi.. ternyata, rajut-merajut ini semakin menular saja :p

Well, untuk next project nya saya, saya mau bikin peci untuk papah saya. Beliau kemarin memang request dibikinkan peci rajut warna hijau, karena peci beliau yang warna hijau dihilangin sama kakak saya. Moga project yang ini juga sukses, secara merupakan request dari papah tercinta.

^_^

Selasa, 10 Juli 2012

Tempat HP Popcorn

Bismillah,

Sekarang lagi gandrung-gandrungnya merajut, dan setelah kemarin bisa membuat bandana, saya kembali pingin membuat sesuatu dari rajutan. Dan yang dipilih adalah tempat HP. Masih nyontek dari buku Rajutan untuk Pemula punyanya mbk Thata Pang. Di buku tersebut ada dua pilihan tempat HP, dan yang saya pilih adalah Tempat HP Popcorn, karena saya mau nyoba jenis tusukan yang baru yaitu tusuk popcorn.


Waktu pengerjaan tempat HP ini ternyata lumayan lama kalau menurut saya, yakni sekitar 3 hari. Mungkin disebabkan karena tusuk popcorn yang bertumpuk-tumpuk, membutuhkan waktu untuk membentuknya, atau mungkin juga karena saya nya yang lamban dalam merajut, maklum lah masih pemula, jam terbang belum tinggi, hehehe


Dan tempat hp ini saya modifikasi sedikit dari yang di buku. Intinya menyesuaikan dengan HP saya dan beginilah jadinya si Tempat HP Popcorn pasang aksi setelah berhasil diselesaikan. Psssttt.. saya finishingnya di kantor, jangan ditiru ya.. :D




Gara-gara saya ngerjain di kantor, temen di kantor jadi pada pingin ngerajut juga. Temen cewek tentunya, dan siang ini kami mau nyari benang lagi di toko Berkat. Saya mau bikin Tas Mungil Ceria buat tempat mukena parasut saya. Kebetulan tas mukenanya udah rusak ^_^

Sabtu, 07 Juli 2012

my hakken story

Dari dulu, sebenarnya saya sudah kepingiiiiin sekali 'bisa' yang namanya merajut. Pingin sekaliii bisa bikin suatu barang, entah itu baju (sweater, rompi, pashmina, dll), tas syal dan lain sebagainya dari hanya segulung benang. Tapi sayangnya saya memang belum pernah belajar merajut sebelumnya. Waktu di bangku sekolah dulu, pelajaran keterampilannya ga ada merajut, cuma ada kristik doank.

Sekarangpun keinginan untuk 'bisa' merajut ini semakin kuat, apalagi setelah liat beberapa teman yang mengaplut hasil rajutan mereka di 'rumah sebelah', haduh jadi tambah pingin buat bisa. Trus sekarang kan bros-bros rajutan juga lagi musim tuh, pingin banget buat bisa bikin sendiri.

Dari keinginan tersebut maka muncullah niat untuk benar-benar bisa menghasilkan suatu barang dari merajut. Untuk merealisasikan keinginan tersebut, sayapun mulai beli yang namanya buku merajut, langsung beli 2 sekaligus, hehehe. Dan dari buku merajut tersebut, saya baru tau kalau ternyata di dunia merajut itu dikenal istilah breien (knitting) dan hakken (crocheting), Kadang di Indonesia, breien disebut juga merajut dan hakken disebut merenda. Perbedaan di antara keduanya terdapat di penggunaan alat. Dalam breien, digunakan minimum 2 jarum yang mirip sumpit atau tusuk sate. Pada hakken, digunakan 1 jarum yang ujungnya melengkung dan berfungsi untuk mengaitkan benang.

Waa, berarti yang saya maksud itu bukan merajut donk ya, melainkan merenda. Tapi karena lebih familiar dengan istilah merajut, maka sayapun lebih suka menggunakan istilah merajut daripada merenda. :D

Sayapun mulai belajar merajut sendiri alias otodidak. Oiya, saya juga donlot beberapa video tutorial merajut di youtube. Setelah memperhatikan beberapa video dan membaca petunjuk di buku merajut, sayapun mulai praktek. Proyek pertama pun saya mulai dan yang saya pilih adalah membuat Bandana dari bukunya Thata Pang: Rajutan untuk Pemula. Sengaja pilih membuat bandana, karena bandana termasuk yang sederhana untuk dibuat oleh seorang pemula seperti saya.

Walaupun sederhana, bukan berarti tak ada kendala dalam membuatnya. Sedikit kendala yang saya temui yaitu pemilihan jarum. Karena saya kurang memperhatikan petunjuk di buku, saya jadi salah beli jarum, maksudnya salah ukuran. Kendala yang lain adalah dipemahaman dalam membaca petunjuk dalam bentuk tulisan. Benar-benar membutuhkan kesabaran, ketelitian dan pemahaman yang ekstra untuk memahami setiap katanya yang tentu saja memiliki maksud-maksud tertentu. Kalau tidak jeli, bisa-bisa salah pemahaman dan ujung-ujungnya rajutannya bisa ga jadi-jadi, hehehe...

Sebelum benar-benar mengeksekusi si bandana, sayapun mencoba beberapa jenis tusukan di sehelai benang. Ceritanya mau testing dulu, hehehe... Ni hasil belajar saya :p

Setelah mulai yakin bisa membuat beberapa jenis tusukan, sayapun mulai mengerjakan bandana. Namanya juga pemula, dikit-dikit liat buku kalau mau mulai jenis tusukan baru. Dan saya ketagihan banget ngerjainnya, sampai tengah malam, hehehe. Baru jadi sedikit udah difoto ajah :D


Besoknya, sayapun membawa rajutan saya ke kantor, pingin nerusin di kantor mumpung di kantor emang lagi santai karena ada pertandingan badminton dalam rangka perpisahan salah satu teman di kantor yang pindah ke Pulau Jawa. Eh, teman di kantor (Yayuk dan Lidya red) malah pingin merajut juga. Jadi ketularan deh.. Horee.. :D

Dan setelah 2 hari merajut, bentuk bandana pun mulai terlihat seperti gambar berikut,

Kemudian sayapun menyempurnakannya hingga bandana tersebut benar-benar selesai dalam waktu 2 hari.
(Penampakan bandana yang sudah selesai dikerjakan)

Setelah selesai mengerjakan proyek pertama, saya jadi semakin bersemangat untuk membuat proyek berikutnya. Pingin bikin tempat hape, tas, syal dan lain sebagainya. Terbantu sangat dengan aplikasi android yang saya temukan di Google Store, yaitu aplikasi CrochetCards
(icon CrochetCards)

Aplikasi ini bisa menyimpan proyek merajut seperti tanggal mulai merajut dan berakhirnya, jenis benang, no jarum, bahkan foto rajutan kita. Memudahkan kita dalam menyimpan 'cerita' tentang rajutan kita (sampai dengan saat ini, seperti itulah fungsinya bagi saya)

Sepertinya saya mau lanjut ke next project. Mungkin tempat hape lucu kali yach.. :D

Rabu, 29 September 2010

BLD rubik

BLD rubik atau blind rubik adalah cara mensolving rubik dengan mata ditutup. Tadinya saya enggan sekali belajar BLD rubik ini karena udah kebayang susah dan ribetnya. Padahal beberapa kali, adik saya selalu menawarkan dirinya untuk mengajari saya, tapi dasar sayanya aja yang belum nemu mood yang pas, maka akhirnya belajarnya ditunda-tunda terus.
Dan entah karena angin apa, akhirnya mood yang ditunggu-tunggu pun datang, saya sudah punya yang namanya 'niat' untuk belajar BLD (dimana-mana, niat itu yang paling utama, termasuk untuk belajar solving rubik. :D). Maka, adik sayapun dengan sabar mengajari saya tahap-tahapnya.

1. Tahap pertama (memegang rubik)
Untuk melakukan BLD solving, maka cara memegang rubiknya memiliki ketentuan tersendiri, yakni layer merah berada di depan sedangkan layer kuning berada di atas. Dari awal sampai akhir, megang rubiknya harus seperti itu. Jadi kalau ada yang BLD solving, tapi megang rubiknya diputar-putar arah orientasinya, maka bisa dipastikan kalau orang itu bukan BLD solving, melainkan 'ngintip' solving, hahaha (persis kayak Dedy Corbuzier waktu BLD solving di RCTI (ketauan deh kalau Dedy curang.. :p))

2. Tahap kedua (menotasikan petak edge)
Agar bisa mensolving rubik dengan mata ditutup, maka petak-petak rubik yang ada (yang edge) diberi nama atau notasi. Sebenarnya sih bisa dinotasikan dengan apa aja, tapi saya lebih suka menotasikan nya dengan huruf (abjad). Dimulai dari warna kuning - orange (A -B), kuning - hijau (C - D), dan seterusnya sehingga ada huruf A sampai dengan X.

3. Tahap ketiga (menotasikan petak corner)
Rubik 3x3 atau kubus mempunyai 8 corner dan saya menotasikannya dengan angka dari 1 sampai dengan 8 (kalau adik saya lebih suka menotasikannya dengan nama-nama sepupu, hehehe. Suka-suka aja sih, mana yang gampang aja buat masing-masing)

4. Tahap keempat (memorisasi)
Setelah rubik dalam keadaan teracak, maka yang harus dilakukan pertama kali ketika ingin melakukan BLD, adalah mememorisasi petak-petak yang teracak tersebut. Di sinilah kegunaan notasi-notasi yang telah dibuat sebelumnya. Dengan notasi-notasi itu, kita jadi lebih mudah mengahapal posisi-posisi petak cube yang teracak.

5. Tahap kelima (solving edge)
Setelah memorisasi selesai maka BLD pun siap dilakukan. Pasang penutup mata atau eye shade-nya trus jangan lupa baca bismillah ya... :D. Maka mulailah solving untuk petak edge. Cara solving edge ini memiliki 3 rumus yang mesti dihapal. Dengan 3 rumus ini, kita bisa menyelesaikan/solving edge tanpa merusak posisi corner.

6. Tahap keenam (solving corner)
Setelah solving edge, hal selanjutnya yang harus dilakukan tentu saja adalah solving corner. Untuk solving corner ini, ada 4 rumus yang harus dihapal.

Setelah selesai, maka buka penutup mata atau eye shadesnya. Dan tadaaaaa.... Rubiknya bakalan solving!!!! dengan catatan, memorisasi yang kita lakukan benar, rumus yang kita pakai benar, dan pergerakan solving yang kita lakukan benar. Hihihihi.. Intinya, semuanya harus benar, :p.

Saya belajar BLD, awalnya dengan mata terbuka (tidak langsung dengan mata ditutup). Saya pelajari dulu notasi-notasinya, sambil mempelajari set-up nya, dan sesekali saya sebut notasi-notasi itu dengan suara yang lumayan nyaring, maksudnya biar cepat ingat sama posisi notasi-notasi itu.

Trus saya mulai memberanikan diri solving dengan mata ditutup, tapi cuma berani sampai solving edge-nya aja, dan alhamdulillah berhasil.
Setelah merasa cukup lancar, saya mulai berani solving sampai dengan solving corner. Dan ternyata saya gagal!!!
Ada beberapa posisi edge yang tertukar. Kata adik saya sih, saya salah tembak waktu mau solving edgenya. Huhuhuhu... Saya semakin penasaran. Nyoba lagi dengan memorisasi yang agak lama (maklum, daya ingat dah menurun.. :p).

Daaann eng ing eeennnggg.... Saya BERHASIL!!!!!! Huaa.. senangnyaaaa... sampe ga percaya!! :p
Bahkan waktu setelah solving (untuk kali pertama), saya sampai ga berani buka mata, takut rubik yang saya pegang belum benar solvingnya. :D
Tapi pas buka mata, ternyata rubiknya udah solving dengan sempurna, hiksss... rasanya ada kepuasan tersendiri (terharuu.. :D).
Sedikit banyak saya ketagihan, trus nyoba lagi solving sebelum tidur, dan ternyata BERHASIL lagi, horeee...

Tapi, proses belajar saya ga semulus kelihatannya. Saya mesti ekstra usaha, karena banyak faktor.
Faktor pertama, adalah karena saya perempuan, :D.
Percaya atau tidak, perempuan memiliki kemampuan yang lebih rendah dibanding laki-laki dalam hal menghapal posisi yang berorientasi pada ruang. Untuk itu, saya merasa memang agak susah menghapal posisi-posisi petak rubik, apalagi kalau rubiknya udah mulai diputar-putar T_T
Faktor kedua adalah daya ingat.
Sepertinya daya ingat saya sudah tidak sebagus sepuluh tahun yang lalu, dimana untuk menghapal angka-angka adalah sangat gampang. Hikss.. Dulu, untuk menghitung yang sederhana semisal penjumlahan, saya sama sekali tak membutuhkan kalkulator. Tapi untuk sekarang, sedikit-sedikit, bawaannya pingin pakai kalkulator aja kalau lagi ngitung. T_T

Apalagi untuk solving rubik dengan mata ditutup, semuanya serba dituntut. Daya ingat, refleksifitas, ketenangan, konsentrasi, dan kesabaran harus benar-benar bagus.
Maka waktu di awal-awal belajar BLD, sayapun sempat merasa mual sampai pingin muntah T_T. Mungkin karena waktu awal-awal, saya melakukannya dengan sedikit memaksa (alih-alih cepat belajar BLD, malah sakit kepala deh.. :p).
Adik sayapun waktu awal-awal belajar BLD sempat mengalami hal yang sama, karena yang ngajarin adik saya cara ngajarnya cepat banget. Adik saya seperti dipaksa menelan 'pelajaran' yang banyak dalam waktu yang singkat. Alhasil, waktu pertama kali belajar sama temannya di rumah temannya itu, pulang-pulang dari rumah temannya, adik saya malah kesasar, ga ingat sama jalan pulang (saking pusingnya habis belajar BLD, xixixixi).
Makanya waktu adik saya ngajarin saya, dia berusaha sesabar dan selambat mungkin, biar sayanya bisa adaptasi. Tapi dasarnya saya yang terlalu memaksakan diri, akhirnya malah sampai mual dan pingin muntah, hehehehe...
Kemampuan orang memang beda-beda, teman adik saya ada yang bisa BLD hanya dalam waktu 1 hari, ckckckck.. jenius banget ya.. :p

But, eniwei, saya cukup puas bisa BLD, tinggal ngelancarin beberapa rumus (musti latihan terus), moga-moga nanti BLDnya bisa lancar. Kalau udah lancar, pasti bakalan menyenangkan, bisa main sekaligus melatih otak tengah. ^^

Kamis, 22 Juli 2010

rubik sudoku ku


Tadinya mengenal rubik sudoku lewat teman yang nanya: "Ka tau orang jual rubik sudoku ga? Kalau ada, aku pingin beli"

Hmm.. baru tau kalau ada rubik yang tipenya sudoku. Setau saya sudoku itu permainan penjumlahan terdiri dari 9 petak, yang di isi dengan angka-angka. Dan angka-angka itu harus sama jumlahnya apabila dijumlahkan secara horizontal, vertikal, maupun diagonal.

9 petak..
Rubik 3x3 banget tuh..
Hohoho.. pasti kebayang betapa sulitnya menyusun rubik sudoku. :D

Tapi ternyata rubik sudoku nya tidak seperti itu, rubik sudoku cuma angka berurutan saja dari 1 s.d 9 (jadi bukan tentang penjumlahan).

Gampang??

Ternyata tidak sama sekali!!!

Rubik sudoku adalah satu-satunya rubik yang bikin saya hampir MUNTAH ketika mencoba untuk men-solvingnya. Hoekzzz... Asli pusing.. Karena saya menerima rubik sudoku (atau tepatnya menyita alias membajak punya teman.. :D) itu sudah dalam kondisi teracak. Jadi saya benar-benar buta, ni orientasi angkanya mengarah ke mana?? (kalau masih ada yang bilang gampang, mending nyoba sendiri dulu, baru boleh komentar.. ^^v)

Tapiiii...
Dengan usaha yang tidak kenal menyerah akhirnya rubik sudokunya berhasil saya solve malam itu juga (malam di mana rubik sudoku itu saya pegang untuk pertama kalinya). Huaaa.. senang nya..
Setelah rubik sudoku sudah solving, saya jadi ngerti orieantasi arahnya. Jadi ketika mau solving lagi, sudah tidak begitu mengalami kesulitan.

Tapiiiii... (masih ada tapinya), angka 5 yang di centernya ternyata selalu terbolak-balik. Susah banget buat angka 5 nya supaya benar arahnya. Daaannnn.. ada satu catatan kecil (lagi), rubik sudoku saya itu ternyata memiliki kesamaan dengan rubik void (rubik donat), karena warna nya yang putih semua, menyebabkan tak ada warna yang bisa dijadikan sebagai patokan. Hmmm... membuat rubik sudoku terkadang mengalami 2 sudut yang tertukar di layer 3 nya (kalau udah gini, rasanya pingin putus asa aja. Udah pusing nyusun angka sampai layer 2 dan 3, eh pas di layer 3, sudutnya tertukar... T_T. Biasanya sih saya ulang lagi nyusunnya dari layer 2.. hikss..)

Dan laluuuu...
Kemarin saya jalan-jalan ke toko yang katanya ada jual rubik (boleh nih di coba, sapa tau ada rubik yg belum saya punya). Dan dari toko itu, saya memperoleh 2 buah rubik lagi, hee...
Rubik twist uk medium dan rubik sudoku dengan warna (tapi cuma gantungan kunci nya aja sih..)
Hohohoho.. Tanpa pikir panjang langsung beli (padahal lagi ga pegang uang, akhirnya utang dl sama kawan. hahaha :D).

Maka akhirnya rubik2 itu pun mjd milik saya. Terkhusus rubik sudoku, rubiknya ternyata sudah ada yang ngacak :((
Tapi untungnya, rubik sudoku ini berwarna, jadi lebih mudah untuk menyelesaikannya dan oleh sebab itu saya bisa mensolvingnya DENGAN selalu memperhatikan angka 5 (centernya) agar tidak terbolak-balik. Dan saya BERHASILLLL!!! (senangnya.. :D)

Ga mau lagi ah ngacak.. Soalnya susah buat ngembaliinnya. Jadi, kita tinggalkan saja rubik sudokunya di lemari dan kita lanjut ke 3x3 sajaaa...
full PLL menantiii.. >.<