Selasa, 19 Agustus 2014

(for the first time) Google menyelamatkan hidup saya...

Tadi malam karena menunggu telpon yang tak kunjung berdering, sayapun sukses ketiduran di lantai. Tiba-tiba telpon yang ditunggu-tunggu pun akhirnya berbunyi, sayapun mengangkatnya dengan kesadaran yang masih belum terkumpul semuanya. Setelah bicara 2 menit, telponpun ditutup dan saya kembali tertidur di lantai karena mata ini memang mengantuk sekali.

Ketika hendak terlelap, antara sadar dan tidak, saya merasa ada sesuatu yang masuk ke telinga saya. Awalnya saya pikir seperti ada air yang masuk pelan-pelan ke dalam telinga saya, karena rasanya yang dingin. Mungkin keringat pikir saya, karena malam tadi memang hawanya agak panas. Tapi ternyata yang masuk ke telinga saya itu bukan air keringat karena secara tiba-tiba saya mendengar bunyi yang sangat berisik yang berasal dari dalam telinga saya. Sayapun kontan terbangun. Spontan mengubek-ubek telinga dengan jari dan bunyi itu semakin menjadi-jadi, mengganggu sekali. Sayapun yakin kalau telinga saya sedang kemasukan binatang. Tapi binatang seperti apa yang masuk ke dalam telinga saya? Apakah laba-laba, semut, anak kecoa, ataui lipan??? Sayapun semakin panik. Langsung memencet hidung sembari menghembuskan nafas sekencang-kencangnya dari hidung dalam waktu bersamaan. Hal ini saya yakini bisa mendorong binatang yang berada di dalam telinga saya. Tapi beberapa kali melakukan hal itu, si binatang tetap tak kunjung keluar, malah semakin bergerak-gerak di dalam telinga saya. Pingin rasanya minta tolong ke Acil saya (sepupu mama, kebetulan saya tinggal di rumah beliau di Banjarmasin), tapi saya takut kalau Acil saya ikutan panik dan melakukan tindakan yang malah bisa berakibat fatal. Sayapun berusaha untuk tidak panik, walaupun susah sekali untuk tidak panik.

Sambil menenangkan diri sayapun melakukan hal yang mungkin agak sedikit konyol tapi justru berhasil menyelamatkan hidup saya. Sayapun googling bagaimana cara mengeluarkan binatang yang masuk ke dalam telinga. Mungkin apa yang saya lakukan ini terdengar agak sedikit lucu. Bisa-bisanya saya buka-buka hape sementara di telinga saya sedang hidup seekor bintang yang saya tak tau berjenis apa dan kala itu tengah asik mengubek-ubek telinga saya dengan sangat berisik.

Alhamdulillah ternyata banyak sekali orang-orang yang berbagi pengalamannya ketika kemasukan binatang. Sayapun membacanya, dan menemukan langkah pertolongan pertama, yaitu dengan memiringkan kepala dan menempatkan telinga yang bermasalah di sebelah atas. Lalu teteskan baby oil atau minyak zaitun ke dalam telinga yang bermasalah tersebut sambil daun telinga di tarik-tarik untuk menghilangkan gelembung udara, setelah itu tetesi telinga dengan air hangat, lalu miringkan kepala hingga telinga yang bermasalah berada di bawah. Tunggu beberapa saat sampai benda asing (termasuk binatang) keluar dari dalam lubang telinga. Ulangi beberapa kali untuk memastikan tidak ada bagian dari binatang (terutama yang sudah terlanjur mati di dalam telinga) yang tertinggal di dalam telinga.

Sayapun mengikuti saran yang dianjurkan. Untungnya saya punya simpanan baby oil sisa tempo lalu ketika kulit badan saya terkena gatal-gatal karena ga cocok pakai salah satu merk sabun mandi. Saya pun meneteskan beberapa tetes ke dalam telinga saya dengan gemetaran. Seumur hidup saya, tak pernah rasanya saya secara sengaja memasukkan cairan ke dalam telinga saya. Jadi berasa aneh aja ketika saya harus memasukkan beberapa tetes baby oil ke dalam nya. Kemudian saya tarik-tarik ujung telinga saya untuk menghilangkan gelembung udara dan memastikan kalau si baby oil benar-benar masuk ke dalam lubang telinga saya. Karena tidak ada air hangat di kamar, maka langkah meneteskan air hangat ke dalam telinga saya skip. Setelah itu saya berbaring dengan posisi badan miring dan telinga yang bermasalah menghadap ke bawah. Saya tunggu beberapa saat sambil mulut ini tak berhenti berdzikir minta diberi kekuatan dan kesembuhan. Lalu saya seperti merasa ada yang mengalir turun dari dalam telinga saya. Sayapun mengambil ujung sarung/kain bali yang biasa saya jadikan selimut, lalu dengan bantuan jari yang saya lapisi dengan sarung bali tadi, saya pun berusaha menarik 'benda' yang mengalir keluar dari dalam telinga saya. Setelah saya lihat, ternyata ada sesosok serangga berwarna hitam (bentuknya mirip kecoa namun dengan ukuran kecil, kurang lebih panjangnya setengah centi dengan badan yang lebih kokoh dari kecoa, hiiiyyy..) yang nempel di sarung bali. Dan serangga itu masih hidup, berjalan dengan pelan dengan badan penuh dengan baby oil. Sayapun langsung membunuh serangga itu. It must be die!!!!

Perjuanganpun berakhir. Dan setelahnya sayapun langsung pingin nulis blog. Pingin berbagi pengalaman, siapa tau suatu saat nanti ada yang mengalami hal ini juga (tapi kalau bisa jangan sampai deh.. :D). Malam tadi juga saya langsung pingin nulis blog via hape, tapi yang ada ngantuk saya datang lagi, dan akhirnya baru pagi ini postingan ini bisa saya tulis.

Tadi pagi saya sempat cerita ke beberapa teman kantor tentang hal ini, mereka sempat terkagum-kagum mendengar saya masih sempat-sempatnya googling di saat-saat menegangkan seperti itu. Sayapun menimpali, masih mending saya cuma sempat googling, kalau orang lain mungkin sudah selfie kali ya trus update status kalau sekarang telinganya kemasukan binatang, hihihi... :D

Semoga kejadian tadi malam tidak terulang lagi. Aamiiin. Dan untuk beberapa malam berikutnya, sepertinya saya bakalan rajin pake headset di kuping pas tidur, karena jujur sepertinya saya masih sedikit trauma dengan binatang yang masuk ke dalam telinga :D

Kamis, 12 Juni 2014

Klaim JHT di BPJS Ketenagakerjaan

Bismillah,

Sore tadi sekitar jam 16.07 WITA, saya menerima sms yang memang sejak semalam sudah saya tunggu-tunggu. Sms itu adalah sms 'cinta' dari 3355, hehe... Sebuah sms yang menegaskan bahwa uang JHT yang hari Rabu kemarin saya klaim akhirnya bisa cair juga. Ternyata mengurus JHT itu tidaklah terlalu susah asal kita tau langkah-langkah prosesnya dengan baik. Untuk itu saya ingin berbagi pengalaman di sini tentang tata cara klaim uang JHT dari Jamsostek atau sekarang lebih dikenal dengan BPJS Ketenagakerjaan.

Oiya, sebelumnya saya mau cerita dulu tentang keikutsertaan saya dalam program JHT ini. Jadi, sebelum bekerja di perusahaan yang sekarang, saya terlebih dahulu bekerja di sebuah BUMN sebagai tenaga kontrak (outsourching). Seperti umumnya tenaga outsourching, tentulah harus ditangani atau dikelola oleh Perusahaan Penyediaan Tenaga Kerja. Nah, Perusahaan Penyediaan Tenaga Kerja tempat saya bernaung ini lah yang mendaftarkan saya sebagai anggota JHT di Jamsostek, sebagai bentuk kewajiban mereka dalam mengelola tenaga kerja. Dan sepengetahuan saya, sebenarnya uang iuran yang disetorkan setiap bulan untuk JHT ini nyatanya tidak lain dan tidak bukan adalah uang kami sendiri, uang yang dibayarkan oleh BUMN tempat kami bekerja yang kemudian disisihkan oleh Perusahaan Penyediaan Tenaga Kerja. Tiada beda dengan menabung, hanya saja 'tabungan' yang ini wajib dibayarkan setiap bulan dengan jumlah yang sudah ditentukan dan tidak dapat diambil kalau tidak dalam kondisi sebagai berikut:
1. Mencapai usia 55 tahun
2. Cacat total dan tetap berdasarkan keterangan dokter
3. Meninggal dunia
4. Meninggalkan Republik Indonesia dan tidak kembali lagi
5. Pindah menjadi Pegawai Negeri Sipil atau anggota TNI
6. Keluar dari perusahaan dengan masa kepesertaan minimum 5 tahun dan masa tunggu selama 1 bulan dengan surat keterangan dan bukti-bukti terlampir.

Untuk bisa mengklaim JHT, haruslah memenuhi minimal salah satu kondisi di atas. Dan saya memenuhi untuk kondisi no. 6. Setelah kondisi, ada lagi data pendukung yang wajib dibawa ketika akan melakukan klaim JHT. Data pendukung itu adalah:
1. Kartu Peserta Jamsostek (KPJ)  / BPJS Ketenagakerjaan (asli dan fotocopy)
2. KTP yang masih berlaku (asli dan fotocopy)
3. Kartu Keluarga (asli dan fotocopy)
4. Surat keterangan pengalaman kerja atau surat keterangan PHK (asli dan fotocopy)
5. Buku tabungan apabila menginginkan uang JHT ditransfer ke rekening pribadi (asli dan fotocopy)
6. Materai Rp. 6.000,- secukupnya tergantung kondisi (ada baiknya disiapkan saja terlebih dahulu).

Setelah semua data pendukung sudah siap maka proses klaim pun akan berjalan cukup singkat dan mudah, menurut pengalaman saya. Pertama, saya diminta menyiapkan data pendukung, lalu memasukkannya ke dalam map plastik yang sudah disediakan oleh pihak BPJS Ketenagakerjaan. Setelahnya saya diminta mengisi blanko Permintaan Pembayaran Jaminan Hari Tua. Blanko yang telah diisi kemudian dimasukkan (disatukan) di dalam map plastik yang berisi semua data pendukung dan diserahkan kepada petugasnya, emm semacam CS (customer service)nya untuk diperiksa kelengkapannya. Lalu sayapun disuruh menunggu untuk dipanggil. Berhubung data saya lengkap, otomatis ga ada masalah, sayapun dipanggil untuk menerima map plastik yang dinyatakan lengkap. Setelah itu barulah saya boleh mengambil no. antrian. Sempat bingung juga, karena saya pikir ngambil no. antri dulu, baru ngisi-ngisi blanko seperti kebiasaan ketika bertransaksi di bank.

Nah, urusan mengantri ini yang bikin saya sedikit rada jengkel. Soalnya pelayanan terasa lamban, atau sayanya ya yg tidak penyabar?? Hehe, maklum, soalnya saya melakukan proses klaim ini dalam jam kerja saya, jadi merasa ingin cepat-cepat selesai mengurus klaim agar bisa segera balik ke kantor. Penyebab lambannya pelayanan adalah kurangnya petugas CS yang melayani, saya melihat ada 4 loket CS, namun hanya 2 yang aktif alias ada CSnya, yang 2 lagi kosong. Setelah beberapa waktu, barulah 2 CS yang kosong itu terisi. Selain itu, adanya 'masalah' masing-masing peng-klaim yang berbeda-beda membuat semakin lamanya giliran saya dipanggil dan itu berarti semakin lama pula saya harus menunggu. Karena setelah dicek petugas, ada saja data pendukung mereka yang bermasalah. Seperti kemarin, ada bapak yang ternyata tandatangannya ga mirip sama di KTP, jadi harus ngulang lagi isi blankonya. Busyettt, teliti amat ya CSnya, jadi salut... :)

Sayapun jadi merasa sedikit khawatir, jangan-jangan data saya juga bermasalah, jadi parno deh. Saya takut masalah alamat saya yang dipermasalahkan, karena KTP saya adalah KTP Banjarbaru, sedangkan sekarang saya tinggal di alamat Martapura. Eh, ternyata semua itu ga masalah sama sekali, selama alamat yang tercantum di data mereka sama dengan alamat KTP. Yang masalah malah tanggal lahir saya, yang ternyata berbeda di data mereka dengan KTP saya. Sayapun disuruh mengisi blanko pernyataan yang dibubuhi materai.

Setelah semuanya selesai, sayapun diminta berfoto. Foto di tempat aja, pakai alat semacam webcam. Setelah semua dicek sekali lagi, petugas pun menanyakan, uangnya mau ditransfer ke rekening atau mau diambil tunai? Kalau mau ambil tunai, bisa langsung diambil hari itu juga, tapi menunggu kurang lebih satu setengah jam. Dan kalau ingin transfer, menunggu paling lama 4 hari. Sayapun memilih transfer, karena dari awal memang menginginkan untuk uangnya ditransfer saja. Setelah disepakati, data asli sayapun dikembalikan kecuali Kartu Peserta Jamsostek, karena saya dianggap berhenti dari kepesertaan. Selain itu, salinan blanko yang saya isi juga dipersilakan untuk dibawa dengan catatan ga boleh hilang, karena apabila dalam waktu 4 hari uang belum ada masuk ke rekening dan saya ingin melakukan komplain, maka salinan blanko itulah yang jadi buktinya. :)

Ternyata beneran mudah kan mengurus klaim JHT? Tapi ada sedikit rasa tidak puas dengan pelayanan Jamsostek. Yaitu tentang jam pelayanannya yang ternyata dimulai pukul 08.30, yang menurut saya alangkah baiknya kalau pelayanannya bisa dibuka lebih pagi. Kemarin saya kepagian datangnya, habis apel pagi di kantor langsung meluncur ke kantor BPJS Ketenagakerjaan. Jam 8 lewat sudah di sana dengan kondisi pegawainya ga ada yang siap di tempat. Saya sempat jengkel, ih koq jam segitu pegawainya belum pada siap. Ternyata pas liat tulisan kalau jam pelayanannya adalah pukul 08.30 s.d 15.30 Senin - Jumat, sayapun hanya bisa ber-ooo saja :D.

Dan dari waktu maksimal 4 hari yang dijanjikan, ternyata mereka hanya perlu waktu 1 hari untuk mentransfer uang saya. Wah, ini baru pelayanan oke.

Klaim JHT done!!

Blanko Permintaan Pembayaran JHT. yang saya coret merah itu adalah jumlah uang yang akan ditransfer dalam jangka waktu maksimal 4 hari. Apabila dalam waktu lebih dari 4 hari uang belum juga masuk ke dalam rekening, maka bisa menghubungi no telpon yang sudah dituliskan untuk melakukan komplain.

Senin, 02 Juni 2014

Brownies Kukus Ny. Liem

Bismillah,

Weekend kemarin, saya kembali membuat kue bareng sahabat saya Yayuk. Begitulah kami kalau mengisi akhir pekan, kalau ga jalan-jalan, nonton, karaoke, pastilah weekend kami habiskan dengan memasak berbagai masakan atau bikin kue. Semacam jadi kegiatan yang menyenangkan ketika melakukan proses yang namanya bikin kue.

Kemarin itu sebenarnya cuma pengulangan saja. Kue-kue yang dibikin sudah pernah kami bikin sebelumnya. Bukan mengeksekusi resep kue yang baru. Kue-kue itu adalah Ontbijkoek dan Japanese Cheese Cake. Namun ada satu resep yang baru bagi saya, yaitu Brownies Kukus Ny. Liem. Sebetulnya, saya kurang suka kue brownies, makanya dari dulu ga tertarik buat bikin kue ini. Tapi berhubung ada teman kantor yang minta dibikinin, sayapun mulai mencoba untuk membikin kue ini, dibantu Yayuk yang memang sudah sering banget bikin kue ini, secara banyak orang memesan kue ini sama Yayuk. Hayooo yang mau icip tanpa mau repot bikin, bisa pesan sama Yayuk, tapi khusus wilayah Banjarbaru - Martapura saja ya.. *promosi :D

Banyak sekali resep brownies kukus Ny. Liem bertebaran di dunia maya hingga kadang membuat bingung mana resep yang benar mana resep yang sudah dimodifikasi. Sayapun sebenarnya kurang tau persis apakah resep yang kemarin kami coba itu adalah benar resep brownies kukus Ny. Liem atau tidak. Yang jelas, kami membuat sesuai catatan resep yang tertempel di kulkas Yayuk (di pintu kulkasnya banyak resep kue, biar gampang kalau mau bikin kue, bisa ditiru nih :D).

Resep Brownies Kukus Ny. Liem yang tertempel di pintu kulkas Yayuk

Berikut bahan dan cara membuat Brownies Kukus Ny. Liem yang kemarin sudah kami praktekkan.

Bahan I:
6 butir telur
225 gr gula pasir
1/2 sdt vanili bubuk
1/2 sdt garam
1 sdt elmusifier

Bahan II:
125 gr terigu protein sedang
50 gr coklat bubuk
1/2 sdt baking powder

Bahan III:
100 ml minyak goreng
35 gr margarin
30 gr butter
100 gr dark cooking chocolate, lelehkan, lalu campur dengan minyak goreng, margarin, dan butter

Bahan IV:
75 ml susu kental manis

Cara Membuat:
1. Campur dan kocok bahan I menjadi satu hingga mengembang dan kental (kami kemarin mengocoknya kurang lebih 15 s.d 20 menit menggunakan mixer kecepatan tinggi).
2. Masukkan bahan II sedikit demi sedikit sambil diayak hingga rata. Tuang bahan III, aduk perlahan dengan spatula hingga tercampur rata. Ambil 100 gr adonan, campur dengan bahan IV, sisihkan.
3. Tuangkan 1/2 bagian sisa adonan tadi ke dalam loyang ukuran 20x20x7 cm yang telah diolesi dengan sedikit minyak dan dialasi dengan kertas roti (kami kemarin, loyangnya cuma diolesi margarin yang kemudian ditaburi dengan tepung). Kukus selama 10 menit dalam dandang yang sudah terlebih dulu dipanaskan dengan api sedang (Catatan: kalau terlalu tinggi apinya, brownies akan bergelombang permukaannya.
4. Tuang adonan yang telah dicampur bahan IV, kukus 5 menit dan terakhir masukkan sisa adonan. Kukus kembali selama 30 menit hingga matang
5. Angkat dan dinginkan.

Ini mixer yang kami pakai :)

Coklat yang dilelehkan dan dicampur dengan minyak goreng, margarin, dan butter

Tuangan pertama.. sudah mulai menggugah selera :)

Browniesnya sudah jadi :)

Tampak samping.. jadi seperti berlapis karena bikinnya memang ber-layer :)

Browniesnya sudah dihias... cantikkk :)

Ternyata setelah membuat brownies kukus ini, saya merasa kalau prosesnya lumayan 'repot' untuk seorang saya. Jadi masuk kategori dengan tingkat kesulitan 'sedang' kali ya. Soalnya, banyak bahan yang disiapkan dan banyak juga langkah-langkah pembuatannya. Karena mungkin selama ini saya terbiasa membuat kue dengan langkah yang lebih sederhana (kocok, tuang, panggang), maka ketika mengeksekusi resep ini terasa agak sedikit merepotkan bagi saya, dimana ada proses kukus lalu tunggu, kemudian menuang adonan selanjutnya, lalu kukus dan menunggu lagi, dst. Jadi kebayang betapa lebih repotnya lagi membuat kue lapis legit yang entah kapan bisa saya praktekkan (bawaannya udah takut duluan aja, takut gagal :D)

Well, bagi penyuka brownies, atau bagi yang selama ini penasaran mau bikin brownies kukus, bisa coba resep di atas yang sudah kami uji di dapur Yayuk. Moga sukses dan moga bermanfaat ya... :)

Oiya, saya juga mau bagi-bagi gambar penampakan JCC yang kami buat kemarin. Soalnya JCC nya cuantik bangettt, dihias dengan sepenuh hati... ^_^

JCC nya pake loyang bopas bentuk hati ;)

JCC dihias versi 1: Usman Love Yayuk :D

JCC dihias versi 1: Usman Love Yayuk :D

JCC dihias versi 2: Andin & Nora
JCC dihias versi 2: Andin & Nora

Sepotong JCC penuh cinta yang enyaaaakk luar biasa. Cake satu ini emang anti gagal :)
Nah, kalo yang Ontbijkoek, maaf sekali kemarin saya tak minat untuk mengambil gambarnya karena ternyata kuenya turun setelah dipanggang. Entah apa penyebabnya, kami juga masih mikir salah kami dimana :(

Adonannya padahal sempurna banget tapi begitu dipanggang, bencanapun terjadi :(
Sekian laporan 'bikin kue' nya.... Besok-besok moga bisa bikin lagi, kalau perlu resep yang baru lagi B-)

Kamis, 22 Mei 2014

Emergency Couple (2014)


Enam tahun bukan waktu yang singkat tapi tetap tak cukup membuatku melupakan sosok yang pernah menjadi pendamping hidupku. Lalu kenapa dia harus muncul lagi di hadapanku sekarang? Dan yang lebih parahnya lagi, dia juga menjadi dokter magang di IGD Rumah Sakit Universitas Woosu, sama seperti diriku. Itu artinya, kami akan terus bertemu setiap hari selama tiga bulan.

"Kau bahkan tidak bisa mengurus suamimu, bagaimana kau bisa memegang pisau bedah? Pasien gila seperti apa yang mau menyerahkan hidupnya di tanganmu?", sigh, dia masih sama - masih kasar dan masih meremehkan aku seperti dulu. Tapi kata-katanya tak cukup melemahkan niatku untuk mewujudkan impianku menjadi seorang dokter. Akan kubuktikan kalau aku bisa, tidak hanya padanya, tapi juga pada Kepala IGD, bahkan pada mantan ibu mertuaku yang sangat membenciku.

Berbagai kasus di rumah sakit membuat kami menjadi dekat kembali tapi aku masih cukup kuat untuk tidak terjebak pada perasaan 'cinta lama bersemi kembali'. Hingga suatu hari dia mengatakan padaku bahwa dia ingin memulainya lagi bersamaku. Tapi aku menolaknya, aku terlalu takut untuk memulai perasaan ini lagi, terlalu takut untuk sakit hati lagi seperti dulu. Walaupun tak bisa kupungkiri rasa itu masih ada.

Demi rasa cintanya padaku, diapun menuruti kemauanku untuk menjauh dariku. Tapi kenapa sekarang justru aku yang tak ingin jauh darinya? Bukan hanya tak ingin, tapi aku tak bisa, karena aku memang mencintainya, dulu dan sekarang. Akan ku ajak dia memulai lagi sama seperti dia pernah mengajakku untuk memulainya lagi. Akan kusingkirkan rasa takut ini, karena aku yakin kami adalah sosok yang lebih baik dari dulu, dan karena kami adalah dua orang yang saling mencintai. Namun ternyata hubungan ini tidak semudah yang aku pikirkan. Sekarang justru dia yang menolak keinginanku karena dia merasa aku melakukan hal ini hanya karena rasa kasihan.

***

Jumat, 09 Mei 2014

Hipertensi diatasi dengan CERDIK

Bismillah,

Jumat pagi, jumat berkah, jumat sehat... Hari ini seperti biasa, saya melakukan senam pagi di kantor saya. Senam yang dimulai pukul tujuh s.d setengah delapan pagi. Setelahnya kami akan melakukan upacara pagi seperti hari-hari biasa. Hanya saja bedanya, di hari Jumat ini biasanya kami akan mendapat ceramah khusus mengenai kesehatan yang biasanya dilakukan dua kali sebulan, oleh seorang dokter langganan kantor kami, yaitu dr. Manahan.

Beliau ini suka sekali mengangkat tema kesehatan yang berhubungan dengan hari kesehatan dunia. Contohnya saja hari ini, beliau mengangkat tema tentang hipertensi atau darah tinggi yang ternyata hari hipertensi sedunia itu jatuh pada tanggal 17 Mei. Banyak informasi yang bisa saya dapat dari beliau dan ingin saya bagi di sini. Mencoba menuliskannya lagi dengan bahasa saya dan sayangnya saya tidak akan menuliskan sedikitpun istilah medis di sini seperti yang beliau sebutkan. Karena itu terlalu rumit dan susah mengingatnya, yang ada nanti malah salah istilah medisnya. Intinya, saya mencoba merangkum ceramah beliau dengan lebih sederhana. Mudah-mudahan bermanfaat.

Hipertensi atau darah tinggi merupakan penyakit yang tidak diketahui gejalanya. Tak ada gejala untuk penyakit yang satu ini. Kalaupun ada, itu hanyalah rasa tegang di leher, kaku di bahu atau tangan, dsb yang terkadang tidak disadari oleh kita bahwa ternyata hal tersebut mengindikasikan kita memiliki sakit darah tinggi. Oleh sebab itu hipertensi ini sering disebut dengan 'silent killer'. Hipertensi ini bisa diketahui dengan cara dicek menggunakan alat tensi darah. Untuk tekanan darah normal adalah 120/80. Di atas itu, apalagi kalau sampai mencapai angka di atas 139, maka sudah dikatakan memiliki hipertensi.

Hipertensi ini bisa disebabkan oleh barbagai faktor, di antaranya makanan (banyak mengandung garam, kolesterol jahat, dan kafein yang tinggi); tingkat stress yang tinggi; kurang berolahraga; faktor keturunan dan sebagainya. Banyak obat-obatan yang dijual untuk mengurangi tekanan darah tinggi ini, dari yang mahal s.d yang murah. Namun sebelum kita terlanjur terkena darah tinggi, ada baiknya kita mencegah penyakit ini yang ternyata bisa dicegah dengan cara CERDIK.

1. C untuk Check up
Usahakan untuk rutin men-check up kesehatan kita agar kita mengetahui kondisi tubuh kita sebenarnya. Biasanya kita merasa diri kita ini selalu sehat, padahal belum tentu seperti itu kenyataan yang sebenarnya di dalam tubuh kita. Hehehe.. kalau ini sih saya banget :D

2. E untuk Enyahkan rokok
Sudah diketahui bersama bahwa rokok memang sumber dari banyak penyakit, salah satunya adalah hipertensi. Karena ternyata asap rokok ini bisa membuat kaku pembuluh darah di jantung, yang bisa menyebabkan darah mengalir tidak lancar hingga mengakibatkan tekanan darah tinggi.

3. R untuk Rajin berolahraga
Hendaknya kita berolahraga secara rutin, setengah jam sehari, 4 s.d 5 kali seminggu, kalau bisa sih setiap hari. Semakin rajin berolahraga tentulah badan kita akan semakin sehat, penyakitpun akan jauh dari badan kita.

4. D untuk Diet
Diet ini adalah mengatur pola makan, baik untuk porsi, komposisi, dan waktu makan yang tepat. Mungkin langkah ini agak susah, tapi hasil yang didapatkan tentu sesuai dengan usaha yang kita lakukan. Kurangi garam dan makanan yang mengandung kolesterol tinggi.

5. I untuk Istirahat yang cukup
Usahakan untuk beristirahat yang cukup, dalam hal ini tidur minimal 6 s.d 8 jam sehari. Dengan istirahat yang cukup maka daya tahan tubuh akan meningkat dan tingkat stress yang merupakan penyebab utama darah tinggi akan bisa kita kurangi.

6. K untuk Kelola stress
Setiap dari kita tentu memiliki masalah hidup masing-masing yang bisa membuat kita stress. Namun alangkah baiknya jika kita bisa mengelola stress tersebut, jangan sampai tidak bisa kita kendalikan yang bisa berakibat buruk pada kesehatan kita, salah satunya adalah naiknya tekanan darah. Ada baiknya sesekali kita buat diri kita santai dengan berlibur atau mengerjakan hal-hal yang menjadi hobby kita.

Postingan ini sebenarnya bisa dibilang untuk catatan saya sendiri, karena saya termasuk orang yang sedikit agak lalai dalam menjaga kesehatan. Paling jarang yang namanya check-up, suka malas dengan yang namanya berolahraga, susah buat mengatur porsi, pola dan waktu makan, sering kurang tidur karena suka banget begadang nonton film atau drama korea :D. Daaaannnnnnn hobbbyyy banget dengan yang namanya mikirin masalah terlalu berlebihan. Stress, stress, dan stressss, hehehe. Semoga saja bisa berubah menjadi lebih baik. Aamin.


Senin, 05 Mei 2014

bemasakan (part 4) - Pesmol Lele, Onion Ring, Pizza

Bismillah,

Entah kapan kali terakhir saya melakukan acara masak-masak bareng sobat saya Yayuk, yang jelas rasanya sudah lama sekali. Karena itu saya kangeennnn banget pingin bisa masak-masak lagi sama Yayuk. Alhamdulillah Sabtu kemarin keinginan saya itu terwujud. Rencanapun disusun dan terpilihlah aneka menu masakan yang ingin dieksekusi, yaitu Pesmol Lele, Onion Ring dan Pizza.

Pesmol lele sengaja dipilih karena saya memang penyuka ikan lele tapi agak bosan juga kalau menikmati lelenya cuma digoreng saja. Akhirnya sayapun searching menu di aplikasi android Masak Apa dan menemukan sebuah resep bernama Pesmol Lele. Pas baca bahan dan cara memasaknya, saya udah main ngiler aja. Jadi lah resep ini yang akhirnya kami pilih.

Sepintas tentang masakan Pesmol, konon katanya menu ini adalah menu yang berasal dari Betawi dan sangat nikmat disantap bersama nasi hangat. Tapi orang Betawi biasa memasak menu Pesmol ini menggunakan ikan Gurami atau Bandeng. Ternyata ikan Lele juga bisa di-Pesmol. Penasaran sama resepnya?? Tenanggg, bakalan saya tulisin koq di sini lengkap dengan foto-foto hasil memasak kami kemarin :)

Pesmol Lele

Bahan A:
- 4 ekor ikan lele ukuran sedang yang dipotong menjadi 3 s.d 4 bagian
- 1 siung bawang putih, parut
- 1 sdt garam
- 2 sdm air jeruk nipis
Bahan B:
- 1 batang serai memarkan
- 1 lembar daun salam
- 1 cm lengkuas, memarkan
- 1 buah cabai merah iris kasar
- 1 buah cabe hijau iris kasar
- 2 sdm air jeruk nipis
- 200 ml air
- Minyak goreng secukupnya
Bahan C:
- 4 butir kemiri
- 2 cm kunyit
- 1 cm jahe
- 1 buah cabe keriting, kalau mau lebih pedas bisa ditambahkan cabe rawit sesuai selera
- 6 butir bawang merah
- 4 siung bawang putih
- 1 sdt gula pasir
- 1 sdt garam

Cara membuat:
1. Bersihkan ikan lele, lalu remas-remas dengan bahan A, diamkan selama kurang lebih 30 menit
2. Goreng ikan dalam minyak panas agak banyak hingga matang dan cenderung kering. Tiriskan.
3. Haluskan bahan C lalu tumis hingga wangi
4. Masukkan serai, lengkuas, daun salam, irisan cabe dan air jeruk nipis. Aduk hingga layu.
5. Tambahkan air, didihkan.
6. Masukkan ikan lele goreng, aduk hingga mendidih dan agak kering
7. Angkat sajikan hangat.

Para bumbu pesmol

Wangiii banget, bikin lapar

Ditambahin air hingga berkuah, lalu didihkan hingga sedikit mengental

Si lele goreng udah nyemplung di kuah pesmol... :D

This is it!! Pesmol Lele siap dihidangkan :)

Nah menu berikutnya yang mau dimasak adalah onion ring. Onion ring itu sih sebenarnya sejenis kudapan atau cemilan saja, tapi kalo mau dijadikan teman makan nasi, saya kira sih masih oke-oke saja. Kalo saya sih suka banget dengan Onion Ring ini, rasanya manis-manis gurih dan renyah kriuk-kriuk :). Kemarin masak Onion Ring-nya pake logika aja alias ga nyontek resep dari manapun. Intinya, irisan bawang bombay yang berbentuk cincin dikasih tepung bumbu instan yang ditambah dengan lada hitam. Untuk lebih praktis, irisan bawangnya saya taruh di baskom, trus saya kasih tepung bumbu + lada hitam, lalu saya goyang-goyang baskomnya sampai si tepung terbalut rata di permukaan bawang. Lalu bawang-bawang tersebut saya celupkan ke kocokan telur. Baru dimasukkan ke baskom yang berisi tepung roti. Goyang-goyang lagi, lalu goreng deh di minyak panas yang agak banyakan. Tunggu sampai warna coklat keemasan, angkat tiriskan. Tadaaaa, onion ring renyah yang maknyus punya siap disantap bersama sambal tomat botolan :)

Onion Ring endeusss :)

Tak terasa, haripun sudah memasuki jam makan siang. Beberapa menu sudah berhasil kami masak, ini dia nih penampakan menu-menu itu.

Tempe goreng dan udang goreng tepung :)

Oseng buncis, jagung, brokoli saus tiram

Oseng usus ayam :)

Akibat dari sedapnya makanan-makanan tersebut, sayapun sampai lupa diri. Nambah nasi sampai kekenyangan, hehehe... Soalnya semuanya memang membangkitkan nafsu makan, terutama sambal penyet yang memang favorit saya banget. Untuk sambal penyet ini, sebenarnya bikinnya gampang banget. Bahannya aja cuma terdiri dari cabe rawit dan bawang putih yang digoreng sebentar di minyak bekas menggoreng ayam/ikan, trus diulek bersama garam secukupnya. Jangan lupa minyak bekas goreng cabenya disertain juga beberapa sendok makan. Kalau mau lebih 'panas' bisa ditambahkan lada putih bubuk. Huiii, benar-benar sambal yang sempurna. Apa aja enak di penyet di atas sambal ini. Tempe goreng?? Tahu goreng?? Ikan goreng?? Semua maknyusss :)


Sambal penyet, favoritkuuuuu :)


Mari makannnnnn :)

Ini foto piringnya Yayuk, kalau piring saya jangan ditanya yaa :p

Alhamdulillah semuanya enak, makan pun jadi nikmat. Tapi agenda masak-masak tidak berhenti sampai di situ alias terus dilanjut di sore hari, yaitu bikin Pizza. Saya sih ga banyak bantu soalnya lagi sibuk ngopy drama korea, hehehe... Alhasil, Yayuk yang bikin pizza-pizza ini. Pizzanya enak banget... Sumpahh :D


Pizza sebelum dipanggang

Pizza setelah dipanggang

Pizza ala Yayuk... Enakkkk :)

Untuk resep Pizza, berhubung bukan saya yang bikin pizza, maka tidak ada resep yang bisa saya bagi ya :D. Mungkin next time kalo saya bikin sendiri pizza-nya :)

Minggu, 13 April 2014

kangen kalian...

Bismillah,

Apa kabar halaman blog ku?? Sepertinya sudah lama sekali tak mengalami penambahan postingan. Si empunya blog sepertinya sedikit kehilangan semangat buat nge-blog lagi, hehehe. Tapi kali ini pingin nulis-nulis lagi, setelah iseng buka-buka koleksi foto di dalam laptop. Waaa.. banyak banget foto kenangan bareng teman-teman di UPK. Makanya jadi pingin mengenang moment2 di UPK melalui sebuah tulisan.

UPK?? Apa tuh UPK? Itu loh, kantor tempat saya bekerja dulu sebelum akhirnya saya bekerja di PDAM kota Banjarmasin. Ya, sekarang saya bekerja di PDAM, aktif mulai 27 Januari 2014 tadi setelah mengikuti proses rekrutment yang begitu panjang (mungkin suatu saat akan saya tulis juga, walaupun late post, karena banyak kenangan di proses rekrutment itu)

Kembali tentang UPK atau lengkapnya, PT PLN (Persero) UPK RINGKAL 4. Adalah kantor tempat saya bekerja untuk pertama kalinya setelah lulus kuliah di akhir 2007. Saya ingat betul saya mulai bekerja di kantor itu tanggal 5 Mei 2008 (sempat nganggur kurang lebih 6 bulan) dan berhenti tanggal 31 Januari 2014 (bukan resign, hanya saja saya tidak memperpanjang kontrak saya).
Kantor UPK sendiri, sudah mengalami 4 perubahan nama selama kurang lebih 5 tahun saya bekerja di sana (lama juga ya.. makanya terlalu banyak kenangan di sana yang akan selalu saya ingat sambil tersenyum). Awal mula, namanya PT. PLN (Persero) PROKITRING KSKT (Proyek Pembangkit dan Jaringan Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah), sesuai namanya, menangani proyek pembangkit listrik dan jaringan transmisi untuk wilayah KalSelTeng. Kemudian nama tersebut berganti menjadi PT. PLN (Persero) PROKITRING KALSEL, masih menangani proyek pembangkit listrik dan jaringan transmisi, hanya saja sudah terbatas di wilayah KalSel saja karena untuk KalTeng sudah ada kantor tersendiri. Lalu nama itu berganti lagi menjadi PT. PLN (Persero) UPK KITRINGKAL II (Unit Pelaksana Konstruksi Pembangkit dan Jaringan Kalimantan II). Dan terakhir, menjadi PT. PLN (Persero) UPK RINGKAL 4 (Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Kalimantan 4), menangani pengawasan proyek jaringan transmisi untuk wilayah Kalimantan Selatan.

5 tahun, tentu bukan waktu yang sebentar. Banyak suka dan duka bekerja di sana, bersama mereka, teman-teman yang tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya. Ada yang datang ada yang pergi, begitupun yang terjadi di kantor itu. Dua kali saya mengalami pergantian Manajer. Manajer yang pertama, merupakan orang yang tegas, beliau lah yang mengajarkan saya banyak hal, tidak hanya ilmu eksak tapi juga mental untuk tetap bertahan di dunia kerja dengan sebaik-baiknya. Tanpa beliau mungkin saya tidak menjadi seperti saya yang sekarang. Dulu mungkin saya merasa jengkel atau tidak terima dengan cara memimpin beliau, tapi di balik itu semua saya sadar ternyata banyak sekali sisi positif yang bisa saya ambil, hingga yang tersisa sekarang adalah kenangan baik tentang beliau.

Tak hanya Manajer, teman-teman pun banyak yang datang dan pergi. Ada yang pindah tempat bertugas, ada yang memutuskan berhenti dan bekerja di lain tempat, ada juga yang sudah menghadapNya. Teman-teman di kantor dulu banyak yang berasal dari luar Pulau Kalimantan, menyenangkan jadinya bisa mengenal banyak orang dari berbagai suku. Ada yang orang Padang, Pekanbaru, Lampung, Bandung, Bekasi, Depok, Tangerang, Blitar, Jogja, Surabaya, Makasar, Toraja, Selayar, dll. Paling enak kalo habis libur lebaran, semua datang dari daerah masing-masing sambil bawa makanan khasnya. Wuihhh dapat oleh-oleh tentu sangat menyenangkan. Ngomong-ngomong tentang oleh-oleh, di kantor dulu saya sering banget terima oleh-oleh dari luar negeri, karena teman-teman banyak yang dinas ke luar negeri untuk proses FAT. Paling banyak sih oleh-oleh dari Cina, tapi kemarin sempat juga dapat yang dari Korea.

Dulu saya bekerja di bagian Teknik, mengurusi data teknik dan juga mengawas pekerjaannya di lapangan. Alhasil teman saya banyak laki-laki di kantor yang dulu. Ada enaknya juga bekerja dengan banyak laki-laki dibandingkan perempuan. Enaknya, mereka tuh ga rese, ga suka nge-gosip, jadi enak aja bekerja dengan suasana seperti itu. Tapi ga enaknya, kadang saya merasa mereka lupa saya ini perempuan, porsi pekerjaan jadi hampir disamakan :D

Di kantor dulu, orangnya cuma sedikit, karena kantor kami ini adalah unit pengawasan. Sepertinya ga sampai 40 orang. Karena itu, saya merasa sangat dekat dengan mereka. Apalagi hampir 70% orang-orangnya seumuran dengan saya. Jadinya sering nonton bareng, karaoke bareng, makan bareng, dsb. Emm jadi ingat nonton bareng dengan mereka. Berhubung bioskop cuma ada di kota Banjarmasin, dan posisi kami di Banjarbaru, maka biasanya kami rame2 naik mobil kantor menuju Banjarmasin. Itupun nontonnya sepulang kantor, nonton yang midnight, pulangnya hampir jam 2 pagi nyampe rumah di Banjarbaru. Tapi selalu aman pergi dengan mereka, semua pada baik jagain saya, hehehe :D

Di kantor itu pula saya mengenal seorang sahabat yang luar biasa baik. Yang banyak membantu saya, yang banyak menguatkan saya ketika ada masalah menimpa saya, yang mengajarkan saya banyak hal terutama untuk menjadi orang yang lebih tegar, yang sukses ngajarin saya bawa motor, next mungkin nanti bakalan ngajarin saya nyetir mobil, hehehe. Yang mungkin nantinya bakal jadi kakak ipar saya, hihihi Aamin. Terima kasih Yuk... Terima kasih buat semuanya. Yayuk is the best lah pokoknya *hug dari jauh... ({})

Sepertinya terlalu banyak kenangan di sana untuk dituliskan dalam sebuah tulisan. Tapi setidaknya tulisan ini mewakili sebagiannya. Mungkin lain kali akan muncul tulisan seperti ini lagi, ketika saya kangen pada mereka, mungkin saya akan menuliskannya lagi. Ketika saya KANGEN KALIAN...

Dan seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, ada yang datang ada yang pergi. Mungkin dulu teman-teman lah yang pergi meninggalkan saya di UPK, tapi sekarang giliran saya meninggalkan UPK untuk tetap bekerja di perusahaan lain yang syukurnya juga bekerja di bidang pelayanan masyarakat. Kalau dulu saya bekerja di perusahaan yang menyediakan jasa listrik, sekarang saya bekerja di perusahaan yang menyediakan jasa penyediaan air bersih (minum). Saya merasa sangat diberkahi. Pekerjaan ini mungkin adalah impian sebagian besar orang, namun yang lebih besar dari itu, pekerjaan ini adalah pekerjaan yang mengandung nilai ibadah yang besar - InsyaAllah.

Terima kasih teman-teman di UPK untuk persahabatannya, untuk sebuah episode kehidupan yang menyenangkan bagi saya untuk mengenangnya. Walaupun saya sudah tak bekerja di sana, namun kalian tetap teman bagi saya, tak ada yang berubah. Thing's change, friends don't.

Foto terakhir di UPK dengan seragam UPK, sayangnya personilnya ga lengkap, banyak yang dinas luar kota.