Rabu, 15 Juni 2011

Purwodadi - KALIMANTAN SELATAN

Tahukah anda siapa peraih predikat Juara I Lomba Desa Tingkat Nasional Tahun 2007??
Mungkin banyak yang belum tau. Saya sendiri pun sebelumnya tidak tau bahkan tidak menyangka bahwa pemenang Lomba Desa Tingkat Nasional tahun 2007 adalah sebuah desa dari provinsi kebanggaan saya Kalimantan Selatan. Tepatnya di kab. Tanah Bumbu.
Desa tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Desa Purwodadi yang terletak di kec. Angsana. Dan karena suatu kesengajaan yang tidak disengaja, akhirnya membuat saya bisa melihat keasrian di dalamnya dan membuat saya 'setuju' sekali kalau desa ini memang pantas menjadi Juara di Lomba Desa Tingkat Nasional.

Mengapa disebut kesengajaan yang tidak disengaja?

Kesengajaan, karena memang saya sengaja datang kesana untuk (lagi-lagi) urusan pekerjaan. Urusan pembebasan lahan yang berada di kebun sawit, yang pemiliknya bertempat tinggal di desa Purwodadi.
Tidak sengaja, karena tadinya kan cuma mau ngurus 'urusan' pekerjaan, tapi malah berkesempatan mengunjungi sebuah desa yang telah menjadi Juara I di Lomba Desa Tingkat Nasional Tahun 2007.

Lalu, apa yang membuat saya setuju sekali kalau desa ini layak menjadi juara Lomba Desa Tingkat Nasional? Tentu saja karena saya telah membuktikan dengan mata kepala saya sendiri kalau desa ini benar-benar desa yang 'wah!!'
Diawali pada malam ketika saya dan teman kerja saya mencari rumah pemilik lahan yang tanahnya ingin kami bebaskan. Dengan diantar oleh seorang warga, kamipun mulai memasuki desa Purwodadi. Jalan aspal mulus dengan kebun sawit di kiri kanannya, mengantar kami ke wilayah pemukiman dari masyarakat desa Purwodadi. Rumah-rumahnya benar-benar bikin saya geleng-geleng kepala. Rata-rata rumah mereka adalah rumah beton dengan ukuran yang lumayan besar dan halaman yang luas.
Dari sang guide, kamipun mengetahui bahwa desa Purwodadi ini adalah desa dengan penduduk yang kebanyakan adalah pendatang (transmigran) yang awalnya tidak punya apa-apa, kemudian diberi lahan dan bibit sawit dari pemerintah. Tapi karena kegigihan dan keuletan mereka, berhasil membuat lahan yang tadinya kosong, kini penuh kelapa sawit dengan hasil yang melimpah ruah. Banyak info tentang desa Purwodadi yang diberikan oleh guide, diantaranya:

- Desa Purwodadi adalah desa pemenang Lomba Desa Tingkat Nasional (info ini, untuk pertama kalinya memang saya dapat dari beliau. Sampai akhirnya saya putuskan untuk meng-Googlingnya dan ketemulah info bahwa desa Purwodadi ini memang pemenang lomba Desa Tingkat Nasional, tepatnya di tahun 2007)
- Desa Purwodadi ini mempunyai fasilitas umum yang lengkap. Mesjid  besar. Rumah sakit sendiri lengkap dengan ambulance. Bahkan yang benar-benar bikin saya kagum adalah prasarana transportasi (jalan) di desa Purwodadi, yang sudah aspal mulus dan jalannya sudah dibagi dua layaknya seperti jalan di kota besar saja. Ckckck...
- Anak-anak mereka rata-rata berhasil menamatkan sekolah di Perguruan Tinggi, bahkan ada yang merupakan lulusan perguruan tinggi di luar Kalimantan
- Setelah lulus dari perguruan tinggi, anak-anak mereka kembali ke desa dan membangun desa (yang lulusan kedokteran bekerja di rumah sakit sebagai dokter. Yang lulusan pertanian, bekerja di kebun dan mengembangkan kebun mereka dengan ilmu yang sudah mereka dapat. dsb)
- Rata-rata penghasilan penduduknya (pemilik kebun) dari kebun sawit tersebut adalah +/- Rp. 50.000.000/bulan (banyak betul ya angka 0 nya.. :D)

Huiii.. Asli kagum!!
Tapi kekaguman saya semakin bertambah-tambah ketika suatu hari (kali ini di siang hari), saya kembali ke desa Purwodadi untuk mengunjungi KUD Tuwuh Sari (KUD yang mengelola perkebunan kelapa sawit di desa Purwodadi). Dari sekretaris KUD, saya mengetahui bahwa ternyata kebun sawit di desa tersebut sebagian sudah dijual kepada orang-orang yang berminat untuk menginvestasikan uangnya di kebun sawit. Dan ternyata orang-orang tersebut banyak yang berasal dari luar Kalimantan. Ada yang dari Jakarta, Malaysia, bahkan Korea!!! Ckckck... Dan tentulah nilai cash flow yang terjadi di desa Purwodadi adalah uang dengan jumlah yang sangat besar. Tak heran (walaupun sampai dengan sekarang rasanya saya masih tetap saja heran.. :D) ketika saya dan teman saya iseng mengajak ngobrol tukang bersih-bersih di KUD tersebut (seorang kakek yang kerjaannya hanya bersih-bersih seadanya) lalu menanyakan gaji beliau. Dengan enteng beliau menyebut: "Seratus lima puluh!".
"Seratus lima puluh ribu pak?" timpal teman saya berusaha memperjelas jawaban beliau.
"Bukan! Tapi Satu juta lima ratus!" jawaban yang sukses membuat kami kaget. Cuma bersih-bersih seadanya digajih Rp. 1.500.000/bulan!! Menurut saya itu hal yang luar biasa, mengingat (setau saya) masih ada lulusan SMA atau Perguruan Tinggi yang bekerja di kota, baik itu di pemerintahan (honorer) atau di perusahaan swasta, digaji di bawah angka yang disebutkan tukang bersih-bersih tadi. Ironis.

Namun, intinya, saya semakin kagum dengan bumi Kalimantan Selatan. Selain kaya akan hasil tambang (batubara, intan, dsb). Ternyata Kalimantan Selatanku juga kaya akan hasil kebun terutama Kelapa Sawit. Jujur, ada perasaan malu, karena saya baru menyadarinya sekarang. Maklum, dulu kan sangat jarang 'jalan-jalan' lintas Kalimantan Selatan. Tapi sekarang, kerena keperluan pekerjaan akhirnya memberikan saya kesempatan untuk memperluas 'pengetahuan' saya. Moga lain waktu, saya masih berkesempatan mengunjungi tempat-tempat lainnya dengan 'pengetahuan dan pengalaman' yang lain pula... ^^


Sei. Sipai 15062011 22.47 WITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar