Ronald said: “Kamu harus nonton film ini Ra.. Kerenn bangettt.
Haru nya dapet, lucu nya dapet, ‘wah’ nya juga dapet. Pokoknya keren
Ra.. Lebih bagus dari Slumdog Millionaire sih kalau menurutku. Dan
stauku, film ini masuk Hollywood juga. Ntar nonton rame-rame aja pas
pulang kantor. Nonton di laptop ku aja. Aku udah copy dari Ima waktu aku
kemarin pulang ke Makasar.”
Bermula dari situ, akhirnya saya
bisa menyaksikan film 3 idiots, tapi nonton nya bukan di kantor seperti
yang direncanakan sebelumnya, melainkan nonton di rumah bareng sama
kakak laki-laki saya (kebetulan kakak saya juga penggemar film.. :D)
Dan
terus terang saja, saya menonton film 3 idiots ini tanpa sebelumnya
membaca review atau mencari tau tentang film ini. Jadi, saya menonton
film ini hanya berbekal dari ‘promosi’ nya si Ronald dan kembali
mengubek-ubek notes nya ka Antung (seingat saya ka Antung pernah menulis
review tentang 3 idiots ini. Siapa tau saya bisa dapat bocoran ‘jalan
cerita’ nya. Hehehe..).
Maka akhirnya saya pun memulai menonton
film yang berdurasi 2 jam 43 menit itu dengan ‘ekspektasi’ yang bisa
dibilang berlebihan dan saya sangat berharap bahwa film ini tidak akan
mengecewakan ekspektasi saya yang sudah terlanjur menggelembung.
And the film is begin…
Film
yang berhasil membuat saya berdecak kagum, bukan pada teknik visual
efeknya (seperti yang biasa saya kagumi pada film-film Hollywood)
melainkan pada ‘cerita’ nya. Ya!!! Pada ‘cerita’ nya.
Apalagi setting
dari film ini sebagian besar bercerita tentang kehidupan kampus teknik,
jadi merasa sedikit nostalgia aja (walaupun bukan kampus teknik sipil..
:D). Film ini ternyata banyak menyisipkan cerita tentang ilmu
pengetahuan.
Dari film ini saya juga banyak mendapat haru. Haru
yang tidak berlebih-lebihan tapi cukup membuat saya tak bisa menahan
beberapa tetes air mata saya untuk tidak jatuh.
Saya benar-benar tersentuh melihat persahabatan Rancho, Raju, dan Farhan.
Dan
bagian yang paling mengharukan (buat saya) adalah ketika Farhan
membujuk ayahnya agar ia bisa mewujudkan cita-cita yang diinginkannya
sejak dulu – bukan cita-cita yang dipaksakan ayahnya selama ini. Dan di
waktu bersamaan, Raju mengikuti wawancara kerja dalam kondisi masih
berada di atas kursi roda karena usaha bunuh diri yang (syukurnya) gagal
ia lakukan. Hiks… benar-benar berhasil membuat saya terharu.
Bukan
hanya kagum dan haru yang saya dapatkan dari film ini, tapi saya juga
berhasil dibuat tertawa oleh film ini, terutama utk adegan dimana Farhan
dan Rancho makan roti paneer buatan ibu nya Raju. Hahaha… benar-benar
bikin ketawa nonton nya.. :))
Setelah menonton film ini, saya
sepertinya harus memberikan five star untuk film ini. Banyak nilai moral
yang bisa di dapat dari film ini. Tentang persahabatan, tentang
pentingnya mewujudkan cita-cita yang memang benar-benar merupakan
cita-cita kita – keinginan kita. Tentang sistem belajar mengajar yang
memang selama ini terasa sangat kaku, di mana mahasiswa diharuskan hapal
dengan isi buku tanpa tau pengaplikasiannya di dunia nyata. Semuanya
benar-benar seperti yang mengganjal selama ini di dalam pikiran saya dan
ketika melihat film ini yang berusaha mengangkat tentang hal tersebut,
maka sayapun ‘mengiyakan’ bahkan bisa dibilang ‘mengamini’.
Maka
akhirnya saya pun terpuaskan. Ekspektasi saya ternyata sesuai dan
berbalas dengan baik. Dan bagi kamu yang belum nonton, saya anjurkan
untuk segera mencari film ini, tonton dan masuklah ke dalam persahabatan
3 idiots.
Don’t judge the book just from the cover. Bagi kamu yang
alergi dengan film India karena terlanjur memberi label pada film India
sebagai film murahan yang tidak bermutu, maka saya sarankan agar
berpikir lagi. Film ini benar-benar film bermutu. Tak percaya?? Tonton
dulu baru komentar.. :D
Dan satu lagi, sebaiknya menonton film
ini harus dalam keadaan memang ‘konsentrasi’ buat nonton, karena setiap
scene nya benar-benar penting. Begitu pula dengan teks nya. Harus yang
lengkap. Karena salah satu kekuatan film ini adalah dari kata-katanya
yang banyak mengandung pesan moral.
At last… Cepetan cari filmnya n buruan tonton… :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar