Kamis, 26 April 2012

Pengalamanku sebagai seorang pengawas wanita

Sudah lama pingin nulisin ini. Jadi ga sabaran n malah jadi bingung mau mulai dari mana. :D
Baiklah, kita mulai saja dengan bismillah, inilah cerita pengalaman, suka dan duka ketika mengawas pekerjaan proyek selama hampir 4 tahun.

Pertama kali saya ngawas itu, tepatnya kapan ya?? lupaa.. kalau ga salah sih, ngawas pembangunan GI Kayutangi. Culun banget, ga begitu ngerti apa yang musti dilakuin. Alhasil malah jadi belajar di lapangan alih-alih ngawas. Waktu itu ngawasnya cuma 1 minggu aja. Tidurnya di mess di handil bakti, di perumahan gitu. Rumahnya suka goyang kalau ada mobil truk lewat, hehehehe...

Setelah ngawas GI Kayutangi, kemudian dipercaya ngawas (extension) GI Mantuil. Masih tetap dengan 'proses belajar' tapi udah mulai ngerti item2 apa ja yang mesti diperhatiin atau diawasin. Ngawasnya juga cuma 1 minggu dan karena lokasi yang bisa dibilang tidak begitu jauh namun juga tidak begitu dekat, saya ngawasnya PP saja alias tetap tidur di rumah (ga nginap di mess). Waktu ngawas di GI Mantuil ini, ada pengalaman unik. Ada salah satu pekerja (buruh) yang naksir saya. Pas saya mau selesai dinas, dia tiba2 minta maaf karena suka perhatiin saya. Haduh2, jujur saya bawaannya takut aja. Tapi sy tetap menghargai org tersebut dengan tidak bersikap kasar sama dia. Pengalaman yang aneh ya?? hehe

Kemudian, saya mulai ditugaskan mengawas tower SUTT. Berbeda dengan Gardu Induk atau GI, tower SUTT mengharuskan saya untuk mengawas di tempat2 terpencil, seperti di tengah hutan, rawa, sawah, kebun, area tambak, dsb. Awal mula ngawas SUTT itu di daerah Pelaihari. Berhubung saya seorang wanita, ManPro sengaja menempatkan saya di section yang dianggap paling gampang. Tepatnya di section 8 SUTT AA-M. Lokasinya banyak yang berada di kebun sawit dan sawah. Ga terlalu ekstrim lah. Waktu mengawas di section 8 tersebut, saya tidur di mess di daerah Pabahanan, Pelaihari. Ketika itu, saya satu-satunya pengawas wanita, yang lain laki2 semuanya. Tekanan batin banget, tapi saya berusaha menjalaninya sambil berpositive thinking. Tapi orang lain belum tentu berpositive thinking sampai akhirnya saya ditegur oleh ibu pemilik rumah yang rumahnya kami jadikan mess. Sedih banget... Saya mpe nangis waktu itu tapi nangisnya ga di depan ibu itu. Temen2 saya yang di mess pada bingung. Bingung ngebujuk juga, sampai2 ada yg ngebujuk saya pake eskrim, hihihi, emangnya saya anak kecil?? Hmmm.. Tapi hikmah setelah kejadian itu, AsMan Teknik akhirnya memutuskan untuk tidak menurunkan saya ke lapangan sampai dengan waktu tertentu :D.
Tower yang pertama kali saya awasi di section 8, adalah T.283. Dan sekarang udh berdiri dengan gagahnya seperti di gambar berikut:
T.183 SUTT 150 kV AA-M


Tapi, selama mengawas di section 8, banyak pengalaman unik yang saya alami, di antaranya saya pernah hampir kehilangan lidah saya karena kegigit akibat saya terlalu lapar. Pernah juga saya ngawas memakai jilbab (langsung) terbalik (bagian dalam di luar dan sebaliknya). Karena buru2 dan ga sempat ngaca waktu mau berangkat ngawas. Pas nyadar, rasanya maluuuu banget sama kontraktor pelaksananya. Huhuhu :(
Setelah section 8 selesai, saya mulai mengawas di section 9 dan 11. Di section 11 ini lokasinya di sawah semua. Jadi tiap hari keluar masuk sawah. Berjemur di bawah matahari bareng sama petani. Jadi semakin menghargai pekerjaan petani. Di section 11 ini saya sempat sakit karena kecapekan. PP naik motor MegaPro sama temen tiap hari dan ga pake jaket pula. Kadang pulangnya kemalaman. Alhasil masuk angin n muntah2 di penghujung dinas. T_T

Setelah SUTT AA-M selesai, proyek yang lain sudah menanti untuk diawasi yaitu SUTT AA-BL. Dan sayapun kembali mengawas. Awalnya di section 4 dan section 5. Kadang mpe setengah bulan dinas ngawasnya. Tidurnya di mess Pagatan dan karena mengawas di daerah Pagatan, tahun kemarin saya beruntung banget bisa nyaksiin Pesta Pantai (pesta tahunan di Pantai Pagatan), yang selalu diadakan di bulan April. Pantai pagatan cantik banget di bulan April.. :)
Suatu pagi di Pantai Pagatan


Di section 4 dan 5 SUTT AA-BL ini lokasi towernya lebih susah. Ada yang di tengah rawa, bahkan ada yang hanya bisa dicapai dengan naik jukung (kapal kecil dengan mesin). Padahal saya ga bisa berenang, jadi diberani2kan saja naik jukungnya :(
Waktu ngawas di T.260 (lokasi bekas tambak), untuk pertama kalinya dalam sejarah saya mengawas, akhirnya saya ngawas ngecornya mpe malam, tepatnya jam 12 malam, soalnya kondisi yang mengharuskan pondasi tersebut harus segera dicor, dikarenakan tanahnya yang rawan longsor.
T.260 SUTT 150 kV AA-BL dicor malam karena kondisi tanah yang rawan longsor


Waktu ngawas di T.254, jalan menuju lokasinya parah mampus. Ga bisa ditempuh pke motor. Jadi musti jalan kaki mayan jauh, jalan nya muter n meniti gitu. Dan ketika udah ga bisa meniti, otomatis harus jalan di tengah2 tambak dengan air setinggi paha. Lokasinya pokoknya parah parah parah.
T.254 SUTT 150 kV AA-BL, kondisi tanahnya yang parah


Waktu ngawas di T.245, saya minta sama surveyornya supaya saya diijinin setting stub untuk pertama kalinya. Sambil sedikit dibantu dan dikasih arahan sama surveyornya, akhirnya saya berhasil setting stub!!! Senengnya... berasa keren dah, hehehe... Dan sekarang T.245 udah berdiri dengan gagahnya. Sayangnya sy ga moto T.245 itu.. huhuhu..


Pas ngawas di T.203, saya musti pake jukung buat nyebrang sungai biar bisa nyampe ke titik towernya. Di sungainya ada buaya muaranya. Untungnya saya ga ketemu sama tu buaya. Tapi ketemunya sama ular phyton. Saya ga berani foto sama ularnya. Tapi si bapak pelaksana berani, trus saya yang motoin, hehehe..
Ularnya nakutin, hiiiyyy :D
Waktu ngawas di T.203 ini, saya kebelet banget pingin pipis. Tapi karena lokasi yang jauh dari mana-mana, akhirnya saya pipis di bangunan bekas sawmill ga kepake. hikss hikss.. sengsara banget ya?? T_T

Setelah section 4 dan 5 rampung, saya kembali mengawas di section 1, 2, dan 3. Untuk ketiga section ini, lokasinya kebanyakan berada di kebun sawit dan di area tambang. Paling males ngawas kalo lokasinya kena di area tambang. Panas dan debunya itu yang bikin menderita banget, hikss...
Waktu pertama kali ngawas di section 1 tepatnya di T.66, saya langsung dapet pengalaman yang tidak mengenakkan. Si mandor lagi emosi karena ga terima pekerja2nya disuruh lansir material. Saking esmosinya, mandor itu mpe nebas2in parang (golok) ke terpal buat tampungan air. Saya jadi lumayan shock waktu itu. Untungnya ga sampai kenapa2 sayanya, cuma jadi sedikit trauma aja.
Tapi waktu kembali berkesempatan ngawas di section 1 lagi, saya diajak jalan2 ke pantai kintap. Menghibur diri setelah jenuh mengawas. Pantainya ini merupakan pelabuhan batubara juga loh.. :D
di suatu pantai di kintap ;D

Kalau ngawas di section 2, yang ada saya nya yang emosi. Soalnya pelaksananya susah banget dikasih tau. Pekerjanya juga banyak yang ga becus ngerjain pondasi tower. Capeee deeehhh.. :(

Nah kalo di section 3 sih biasa2 aja, tapi tidurnya yang agak ga biasa. Kalau ngawas di section 3, saya tidur di mess di desa Al Kautsar. Mess nya sih lumayan besar. Rumah dengan 4 kamar, tapi hanya 2 kamar yang bisa dipakai karena 2 kamar lainnya dijadiin gudang. Rumahnya ga da plafondnya, saya pernah kejatuhan cicak, hikss...


***************************************************************************


Banyak cerita, banyak suka, tawa, duka, air mata ketika mengawas. Banyak pengalaman unik yang saya dapat yang sebagian masih saya ingat dan sebagian lagi mungkin terlupakan. Oiya, mungkin kalian bertanya2, bagaimana penampilan saya kalau lagi mengawas. Berikut beberapa foto saya ketika mengawas :D


Musti pake jaket dan slayer. Kalau sepatu sih nyesuaiin aja. Kalo lokasinya becek berair pake sepatu boot. Kalo lokasinya kering pake sepatu safety. Dan kalau kelewat kering alias lokasinya cuma kebun atau halaman rumah orang, biasanya milih pke sepatu sendal aja, hehehe...


***************************************************************************


Sampai dengan sekarang, section 1, 2, dan 3 masih berjalan alias belum rampung. Dan 2 hari yang lalu saya baru saja selesai mengawas di section 1 (T.01A). Tower multi. Volume pad nya saja lebih dari 23 m3. Mpe mabok saya ngawasinnya, udah harinya puanassss banget, bikin sakit kepala dan yang jelas bikin kulit jadi gosong. Dan lagi2, ada saja pengalaman unik yg saya dapat ketika mengawas. Mau tau?? Baca postingan berikutnya ya.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar