Minggu, 24 Januari 2010

beginilah rasanya ketika cinta datang...

Kalau cinta itu sudah datang, maka kehidupanku secara otomatis menjadi kacau balau.

Karena dia, nafsu makanku benar-benar jadi ga karuan. Kadang tak selera dan akhirnya maag ku pun ikut-ikutan kambuh.
Menderita…
Tapi anehnya, aku tetap cinta…

Jam tidur ku pun jadi semakin kacau. Kadang dalam sehari hanya tidur 4 jam, tentu saja ini semua karena dia. Karena aku terlalu banyak memikirkan dia.
Tersiksa…
Tapi anehnya, aku tetap cinta…

Bahkan, kalau sudah tak tahan lagi, aku pernah menangis karena dia. Pernah bukan berarti sering. Tapi intinya memang pernah, karena udah ga tahan lagi dengan perasaan ‘tersiksa’ ini.
Tapi anehnya, aku tetap saja cinta…

Ia benar-benar berhasil menyita waktuku. Seluruh kehidupan dan pikiranku sepertinya menjadi lebih terpusat kepadanya.
Lalu apa masih mau bilang kalau aku tak cinta??
Tentu lah ini semua karena aku cinta padanya.

Cinta yang ku wujudkan dengan kesetiaan, keikhlasan, dan usaha yang mudah-mudahan tak kenal lelah. Cinta yang sebenarnya ku tujukan kepada cinta yang lain yang lebih abadi. Karena semua-semua yang ku lakukan, tentulah berujung pada keinginanku untuk mendapatkan cinta dan ridhoNya. Hanya Ia yang paling tau hati dari tiap-tiap ummatnya.
Dan cinta ini pun hanya Ia yang tau, hanya Ia yang paham, bahkan melebihi aku sendiri.

Cinta ini seharusnya tak menyakiti dan seharusnya tak membuat tersiksa apalagi membuat sebuah penderitaan.
Cinta ini adalah anugerah yang harus di syukuri. Dan aku pun ingin membiasakan diri tetap memegang cinta ini tanpa membuat kehidupanku menjadi kacau.
Makan ku harus teratur dan tidurku harus cukup. Karena dengan begitu, aku bisa sehat dan meneruskan cinta ini dengan lebih baik.

Beginilah rasanya ketika ‘cinta pada pekerjaan’ datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar