Sabtu, 08 Agustus 2009

jilbab pertama ku...

Lupa tanggal persisnya, ketika jilbab itu pertama kali aku kenakan sebagai pakaian sehari-hariku.
Seingatku sih waktu awal-awal semester 3 (sekitar tahun 2004). Setelah liburan kuliah yang lumayan panjang, aku hadir ke kampus dengan mengenakan jilbab pertamaku.
Banyak teman-teman yang surprise.
Entah kaget karena melihat perubahan ku yang tiba-tiba, atau malah merasa lucu melihat ada selembar kain di kepala ku menutupi rambut yang selama ini mereka lihat terkuncir rapi. Hehehe... Entah lah..
Aku sama sekali ga perduli.
I just wanna using hijab or jilbab. Titik.

Karena dari dulu, keinginan itu memang ada dan dari hari ke hari menuntut untuk lekas diwujudkan.

Yupz... betul sekali. Keinginan itu sudah lama ada. Sejak aku berstatus mahasiswa.
Mungkin karena aku melihat kaka perempuan ku yang memang sudah berjilbab terlebih dahulu.

Masih ku ingat jilbab pertamaku. Warna nya dominan ungu dengan kembang-kembang besar di sudut nya. Bahkan bajunya pun aku masih ingat dengan jelas. Sekarang, baju itu sedang ku kenakan (awet banget ya baju ku?? Hehehe...)

Proses berjilbab ku bisa dibilang penuh kenekadan.
Hohoho... Bagaimana tidak??
Aku memilih berjilbab tanpa punya stok baju berlengan panjang yang memadai (saking sedikitnya, jumlah baju lengan panjangku bisa di itung pake jari satu tangan. Hihihi... :p )

Bahkan kaka laki-laki ku sempat skeptis saat mengetahui keinginan ku untuk berjilbab.
“Yakin?? Ntar di lepas pasang lagi jilbabnya.. Trus muka mu itu kaya nya ga cocok kalau di pakein jilbab. Aneh...”
Loh?? Apa hubungan nya coba, cocok ga cocok dengan kewajiban pakai jilbab??
Kalau wajib, berarti harus. Ga ada alasan cocok ga cocok.
Atau yang lebih membuat ku risih adalah ketika mendengar alasan orang yang belum mau mengenakan jilbab karena pingin menjilbabi hati dulu, baru pakai jilbab yang sebenarnya.
Menurutku sih itu salah besar.
Kalau yang nama nya wajib itu, berarti harus.
Ga ada alasan untuk ga mengerjakannya.
Kalau masalah hati, InsyaAllah akan ikut berubah ke arah yang lebih baik seiring berjalan nya waktu yang dilalui dengan terus mengenakan jilbab.

Oke... Ceramah nya di pending dulu.
Lanjut ke cerita ‘jilbab pertama ku’ hehehe..

Sebelum keinginanku berjilbab terealisasi, aku punya pengalaman yang lucu sekaligus mengaharukan bagiku.

Di awal kegiatan ku sebagai mahasiswa baru, aku sempat disibukkan oleh kegiatan menthoring mata kuliah agama Islam yang diadakan setiap hari Jumat, dengan pembimbing kaka-kaka menthor yang baik dan ramah-ramah (Ka Nadya dan Ka Ana).
Waktu itu, aku belum memakai jilbab sepenuhnya.
Cuma pas kegiatan itu saja, jilbab bisa terpasang rapi di kepalaku.

Sampai pada suatu ketika, kaka menthor mengajukan semacam kuisioner yang berisikan pertanyaan-pertanyaan seputar agama Islam.
Salah satu pertanyaannya kurang lebih seperti ini: “Apakah kamu mengenakan jilbab dalam kehidupan sehari-harimu? Dan beri alasan apabila jawabanmu adalah belum”
Aku pun dengan jujurnya menjawab: “BELUM” (padahal aku sangat ingin). Ku tulis kan alasanku. Karena aku tak punya baju lengan panjang.

Rupanya kuisioner itu benar-benar ditanggapi serius oleh kaka menthor.
Aku pikir cuma iseng-iseng aja.
Di penutupan kelas menthoring agama Islam, aku dipanggil bersama 2 atau 3 orang lainnya.
Trus aku dikasih semacam bingkisan berupa kotak kardus berukuran lumayan besar.

Wow... Aku lumayan kaget. Ga menyangka bakalan dapat bingkisan.

Setelah sampai di rumah, aku buka bingkisan tersebut.
Ternyata isi nya beberapa helai pakaian muslim lengkap dengan jilbabnya.
Pakaian-pakaian tersebut sama sekali tak baru karena memang merupakan hasil sumbangan dari kaka menthor.
Tapi aku sungguh terharu....
Ternyata mereka memperhatikan aku dan berusaha untuk menolongku.
Sayang, baju yang dikasih ternyata besar-besar semua.
Tak ada yang muat di badanku.
Akhirnya baju itu kuberikan kepada orang lain.

Alhamdulillah sekarang aku sudah berjilbab.
Mungkin masih jauh dari sempurna.
Berharap bisa menjadi lebih baik saja.
Mudah-mudahan Allah meridhai dan memaklumi.



05082009 15.25 WITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar