Menindak lanjuti tulisan saya sebelumnya yang ternyata membuahkan 'undangan' untuk bertamu kembali di Big Coffee, langsung dari owner Big Coffee. Maka kali ini saya akan sedikit bercerita tentang kunjungan saya tersebut yang cukup meninggalkan kesan bagi saya.
Pulang kerja tadi, saya dan Yayuk memutuskan untuk ke Big Coffee, ceritanya mau nagih voucher yang dijanjiin ('bakat' gratisannya kambuh, wkwkwk). Sesampainya di Big Coffee saya sempat bingung, cara nagihnya gimana ya?? Nunjukin hape yang ada blog saya atau gimana?? Hihihi, asli bingung. Akhirnya kami memutuskan untuk pesan saja lah dulu, masalah voucher mah belakangan, hehehe.
Yayukpun memesan Ginger Tea dan Ekado. Sedangkan saya memutuskan untuk memesan kopi, dan pilihan saya jatuh pada kopi Vietnam Drip (bener ga ya namanya?? :D). Apa itu vietnam drip? Langsung liat penjelasannya disini aja ya. Dan Vietnam Drip di Big Coffee ini rasanya kopiii banget di lidah saya. Di lidah saya loh ya, dan saya yakin lidah tiap orang itu berbeda-beda :D.
Sebenarnya kepekatan rasa kopi vietnam drip bisa kita atur, yaitu dengan mengontrol tetesan kopinya. Semakin banyak tetesan kopi yang kita kumpulkan maka rasa kopi yang didapat tentulah akan berasa lebih pekat. Penasaran?? Coba sajalah sendiri! Oiya, untuk makanannya, saya pesan Blueberry Pancake.
Vietnam Drip (gambar pinjam di http://wustuk.com), soalnya lupa ambil foto Vietnam Drip nya Big Coffee :D |
Blueberry Pancake ala Big Coffee |
Pas pesan menu, kami sempat tanya ke yang melayani kami, yang namanya Pak Deni yang mana? Trus ditunjukin deh orangnya, yang kayaknya lagi sibuk gitu deh. Kitapun hanya ber-'ooo...' saja.
Tak lama pesanan kamipun datang. Pertama yang datang itu Ginger tea dan ekadonya Yayuk. Kemudian kami dikasih secangkir minuman cantik yang saya tak merasa memesannya. Sayapun menolak minuman tersebut dengan bilang kalau kami tidak memesan minuman tersebut. Tapi pelayannya bilang, minuman itu memang untuk kami. Gratis. Dibikin khusus buat kami!!
Waw, sayapun mulai menangkap maksud dari semua ini, hehehe.. Rupanya kedatangan kami sudah di 'notice' atau bahkan mungkin sudah ditunggu-tunggu kali ya (pedemodeon :p). Tak lama, ka Deni (dipanggil 'ka' saja kali ya, soalnya orangnya masih muda koq :D) sang barista yang bikin minuman cantik itu pun datang menghampiri kami, sambil menjelaskan bahwa minuman itu adalah menu baru yang (memang) baru bulan Januari tahun depan akan dilaunching. Sayapun menjadi sangat excited untuk mencicipinya. Tapi sebelum di-icip tentu harus difoto dulu minuman cantiknya. Saking cantiknya, rasanya ga tega deh buat minumnya, hehehe...
Red Velvet Latte ala Big Coffee |
Setelah mengambil fotonya, sayapun mulai meminum latte tersebut yang ternyata bernama Red Velvet Latte. Rasanya unik, ada semacam rasa yang sebenarnya ga asing di lidah saya, tapi saya ga bisa menyebutkan rasa apakah itu. Saya pikir seperti rasa susu kedelai, eh ternyata saya salah, karena rasa unik yang ga asing itu adalah rasa ubi jalar. Penasaran pingin coba?? Sabar ya... Karena seperti yang ka Deni bilang, menu ini baru ada bulan Januari nanti.
Kamipun mengobrol panjang lebar dengan ka Deni, orangnya asyik diajak ngobrol. Beliau ini ternyata orang Sunda tapi udah lumayan lah bahasa Banjarnya, hehehe. (Di sela-sela mengobrol, sebuah amplop diberikan kepada saya yang konon katanya isinya adalah voucher yang dijanjikan. Waa, alhamdulillah..)
Dari beliau kami jadi ngerti sedikit tentang kopi, tentang latte, dan tentu saja tentang Big Coffee. Bulan Januari tahun depan, akan ada banyak menu-menu baru di Big Coffee yang tentu saja akan memanjakan lidah pelanggannya.
Selain Red Velvet Latte, ka Deni juga menyuguhkan Chamomile Tea yang juga merupakan menu baru di Big Coffee. Chamomile tea ini unik, karena berbahan dasar bunga chamomile. Wanginya khas, rasanya unik tapi segar, mantablah pokoknya, saya sampai habis 2 cangkir lebih kayaknya (haus apa doyan ya? hehehe). Sayangnya saya lupa ngambil gambar penampakan chamomile tea ini karena keasyikan ngobrol. Dan karena keasyikan ngobrol pula, tak terasa hari sudah hampir magrib, kamipun mau pamit dan saya berniat untuk memakai voucher yang sudah diberikan kepada saya. Tapi sayangnya, voucher saya ga bisa dipakai langsung hari ini tadi. Sempat kecewa euy. Tapi kekecewaan saya segera digantikan dengan rasa ketidak percayaan ketika ka Deni bilang, voucher tidak bisa dipakai sekarang karena semua makanan dan minuman yang kami nikmati tadi GRATIS tis tis!!! Huaa... Beneran nih?? Ya beneran lah. Duh senangnya, terima kasih Big Coffee.
Sebelum pulang, saya ijin untuk meminta foto bersama dengan ka Deni dan kaka beliau yang juga owner dari Big Coffee, untuk menghiasi blog saya tercinta ini :)
Foto bersama dengan owner Big Coffee |
Mesin kopinya itu loh 'bintang' nya, hehehe :D |
Terima kasih Big Coffee atas kehangatan yang diberikan. Semoga ke depannya Big Coffee bisa lebih baik lagi, lebih maju lagi, dan tentu saja lebih sukses dari sekarang. Aamin.
**********************
Eh, mungkin ada yang penasaran ya sama vouchernya? Ini dia nih voucher dari Big Coffee untuk saya.
a big voucher from Big Coffee |
Sekali lagi, terima kasih Big Coffee, tunggu kedatangan saya lagi ya :)
hehe, ga nyangka bs foto bareng ma owner big coffee. besok qt kesana lagi
BalasHapushihihi.. iya ga nyangka... sipp sippp... aku mau nyoba waffel nya sama hidden spaghetti nya :D
Hapusbanyak menu baru kah januari? Pas nah januari insyaAllah hdk mudik lewat Bjb lagi :D
BalasHapusiya, banyak menu baru di Januari jar...
Hapussipp.. sipp bisa tu mampir ke Big Coffee nyobain menu barunya ;)
hiyaaaaaaaaaa... kapan ya bisa ikut nyicip2 :D
BalasHapuskalo ka fitri ke banjarbaru, ntr kita icip2... kan Big Coffee nya cuma ada di Banjarbaru :)
Hapusmenarik neh, insya Allah kalau ada kesempatan ke banjarmasin, bolehlah mampir2 ke sini. harga2nya gimana No? eits, yang pasti harga di sana n Jawa beda yah hihihi
BalasHapusKunjungan pertama n udah ku follow, folbek ya :)
Waa.. sipp sipp mbak Von, ntr jalan2 ke sini ya.. Tapi harus ke Banjarbaru mbk, kalau mau ke Big Coffee, kan Big Coffee nya baru ada di Banjarbaru ;)
HapusMengenai harga, kalau menurut aku sih, masih tergolong terjangkau koq apalagi dibandingkan dengan kualitas makanan atau minuman yang disajikan. Jangan dibandingin sama di Jawa, jelas beda.. hehehe
Makasih mbk Von, udh berkunjung. Sipp, pasti ak folbek.. Tunggu ya.. ^_^