Minggu siang, 15 Juli kemarin saya dan adek saya ke minimarket Pinus
untuk membeli bahan-bahan, ceritanya mau bikin spaghetti untuk disantap
bareng keluarga, mumpung ada kakak perempuan saya datang dari Amuntai
beserta suami dan anaknya.
Sayapun siap-siap dan eng ing eng..
tanpa ragu langsung menyelempangkan tas yang biasanya saya bawa ke
kantor. Tiba-tiba sebelum membonceng saya, adek saya nyeletuk, "Piyan
kada supan kah pakai tas itu? Kayak preman. Ulun aja supan pakai tas itu
gasan kuliah padahal ulun suka aja lawan tasnya. Tulisannya tuh nah
yang kada banar..". Yang kurang lebih artinya kalau di bahasa
Indonesiakan, "Kaka ga malu pakai tas itu? Kayak preman. Aku aja malu
pakai tas itu untuk kuliah walaupun aku suka aja sama tasnya. Tulisannya
itu yang ga banget.."
Tuing tuing... serasa seperti kena ketok
kepala saya. Maluuu juga. Adek saya yang sebenarnya pendiam, tiba-tiba
bisa ngomong kyk gitu, huhuhu... rasanya jadi SESUATU banget
Apalagi
adik saya itu laki-laki loh, dan dia bilang DIA aja malu pake tas yang
saya pakai, koq saya bisa-bisanya selalu memakai tas itu. Jadi merasa
tambah SESUATU.
Sebenarnya tas yang saya pakai itu ga yang seaneh itu koq, hanya saja tulisan di tali tasnya yang ditulis pake spidol "AJAX AMSTERDAM THE DUTCH FOOTBALL"
(dengan tambahan gambar bintang-bintang), membuatnya jadi seperti tas
preman :D. Kalau ada yang bertanya siapa pelaku yang sangat kreatif itu?
Maka jawabannya tidak lain dan tidak bukan adalah si empunya tas, yaitu
kakak laki-laki saya yang paling tua. Itu tas memang milik dia, jadi
wajar aja sih kalau mau dia apakan tasnya. Tapi, saya sebagai pewarisnya
jadi sedikit kena dampak, hehehe.
Setelah kejadian kemarin,
sayapun memutuskan untuk tidak memakai tas itu ke kantor. Tas tersebut
akan menjadi tas khusus buat ngawas saja :D
Seninnya, saya
ceritakan kejadian tersebut ke teman-teman cewek saya di kantor. Dan
mereka selain ketawa geli, juga akhirnya jujur mengakui, kalau
sebenarnya dari dulu pingin negur saya supaya ga usah pakai tas itu
kalau ke kantor. Tapi ga enak katanya sama saya takut tersinggung. Dan
sayapun akhirnya jujur (juga) dengan mereka, bahwa selama ini saya juga
'ngerasa' koq kalau sebenarnya mereka pingin negur tapi ga kunjung negur
karena pasti ada perasaan ga enak itu tadi. Akhirnya saya nya memilih
untuk cuek dan tetap memakai tas tersebut dengan enjoynya, sampai dengan
celetukan adek pendiam saya yang kemudian menyadarkan saya .
Sekali
lagi, saya sebenarnya ga merasa tas itu seaneh yang adek saya dan
temen-teman saya pikir. Tapi demi mereka - orang-orang yang saya sayang,
ga papa lah saya pikir berubah 'sedikit'. InsyaAllah ini yang terbaik
Bagi
yang mau liat tasnya, ni sedikit penampakan sisi tas yang pernah secara
iseng saya ambil fotonya waktu di bandara Juanda bulan Mei yang lalu..
Ni tas emang enak banget buat dipakai backpackeran :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar