Selasa, 30 Oktober 2012

Oleh-oleh dari Martapura

Bismillah,

Beberapa waktu yang lalu, sebenarnya saya berniat ikutan lomba foto dalam rangka HLN ke 67 yang diadakan oleh kantor wilayah. Tema lomba adalah: “Peran Listrik dalam Meningkatkan Ekonomi Banua”. Tapi apa daya, ternyata lomba tersebut mensyaratkan pesertanya untuk menggunakan kamera SLR, sedangkan saya cuma punya camdig biasa. Akhirnya sayapun hanya menemani Yayuk untuk hunting gambar yang bagus buat diikutkan lomba. Saya pikir tak apalah tak ikut lomba, tapi saya tetap ambil gambar pake camdig saya untuk dibagi di blog ini supaya kalian bisa melihat salah satu sisi kota Intan – Martapura. :)

Kami memang memutuskan untuk mencari ‘objek foto’ di kota yang penuh pesona – Martapura, dan kami memilih untuk mendatangi tempat penggosokan intan di Jl. A. Yani (depan pom bensin Martapura). Sebelumnya sempat nanya sama mamah Yayuk, sama bapak saya, dan salah satu teman yang orang Martapura asli tentang di mana tempat penggosokan intan di Martapura, karena maklumlah, walaupun jarak Banjarbaru dan Martapura itu cuma sepelemparan batu (pinjam bahasa bang tere :D) alias deket banget, dan bahkan sudah 2 tahun terakhir saya tinggal di Martapura, tapi saya masih banyak belum tau tentang kota Martapura, even if untuk tempat-tempat penting semacam penggosokan intan ini. Hehehe… Parah!!

Setelah ketemu tempatnya, kamipun masuk dan disuguhi ruangan dengan banyak etalase yang menyimpan berbagai batu dengan berbagai bentuk dan ukuran.

Lahar beku oksidian

Bermacam batu yang siap jual

Aneka kerajinan khas KalSel

Bling-bling.. :D

Batunya bagus-bagus semua... ;)

Seorang bapak menyambut kami dengan ramah, menanyakan maksud kedatangan kami. Kamipun menjelaskan, dan Alhamdulillah, bapaknya sangat ‘wellcome’ dengan kami, dan kami dipersilakan berkeliling untuk mengambil foto, bahkan beliau berusaha menjelaskan sedikit tentang sejarah penggosokan intan di Martapura. Nampaknya memang sudah biasa tempat itu dikunjungi oleh orang luar yang ingin membeli batu/intan atau sekedar cuma ingin melihat-lihat seperti yang kami lakukan. Kata beliau, teknik menggosok intan di Martapura ini sama dengan teknik penggosokan intan yang dilakukan di Belanda. Dan ternyata bentuk intan itu ada banyak dengan teknik yang tentunya berbeda-beda juga.

Berbagai potongan intan

Setelahnya, kamipun diajak memasuki ruang penggosokannya. Ada beberapa alat penggosokan di sana yang tentu saja menggunakan tenaga listrik. Pas banget nih pikir kami dengan tema lomba. Kamipun langsung jepret sana jepret sini. Sayangnya, orang yang menggosok intan di tempat ini sangat sedikit sekali karena menurut info yang kami dapat, sekarang sudah banyak pengrajin intan yang memiliki alat sendiri. Kamipun berusaha mengobrol dengan salah satu bapak yang kebetulan lagi menggosok intan hitam. Eh, setelah tanya sana-sini, ternyata beliau kenal sama bapak saya. Wakaka… Martapura memang sempit, hihihi…. Pembicaraan pun berlanjut yang tentu saja dimanfaatkan Yayuk dengan terus mengambil foto sebanyak mungkin untuk mendapatkan moment yang tepat.

Si bapak sibuk menggosok untuk membentuk intan hitam

Pinjam bentar intan hitamnya ya pak.. Mau difoto dulu soalnya, hehehe

Si bapak pamerin intan lainnya yg sudah selesai digosok

Kemudian kamipun pamit dan perjalanan pun kami lanjutkan semakin ke tengah kota Martapura. Sebelum kami hunting foto selanjutnya, kamipun menyempatkan makan siang dulu di Sate Batuah. Sate ayamnya maknyuss banget. Sate ayam Banjar emang ga ada duanya :)

Sate Banjar maknyusss

Pasangan sate ya ketupat donkk

Setelah kenyang, kamipun menuju CBS (Cahaya Bumi Selamat) Pusat toko-toko permata di Martapura. Kami sudah sangat familiar dengan CBS ini karena kami sering ke tempat ini untuk mencari bros yang bagus-bagus dengan harga yang murah – secara di sini pusatnya, membeli gelang batu (saya pecinta gelang batu), dan terkadang kami ke tempat ini untuk menemani teman-teman kantor yang kebanyakan berasal dari luar KalSel untuk mencari oleh-oleh. Tapi kali ini kami mau mencari sisi lain dari CBS. Sasaran kamipun adalah tempat chrome perhiasan logam mulia. Kebetulan lagi ada gelang yang disepuh. Kamipun numpang ambil foto setelah meminta ijin sebelumnya. Ternyata peralatan mereka juga menggunakan listrik.

Proses menyepuh perhiasan

Ini dia peralatan untuk chroom perhiasan

Gelang yang sudah selesai di chrome, Mengkilat benerrrr :D

Lalu kami naik ke atas menuju lantai dua CBS, tempat dibingkainya batu-batu permata dengan logam menjadi sebuah perhiasan entah itu cincin, kalung, dan lain sebagainya. Orang Banjar biasa menyebutnya dengan ‘ikat’. Tapi di sini saya malah menemukan sesuatu yang unik, yang membuat saya tertarik dan langsung ngambil gambarnya, yaitu adanya wedges yang dibuat dari kain sasirangan. Unik dan cantik :)

Unik dan lucu wedgesnya

Sebelum pulang, kami keliling-keliling CBS dulu untuk melihat-lihat dan ambil foto sana-sini. Ada banyak permata yang indah-indah, ada kerajinan arguci dalam sebentuk kaligrafi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Arguci kaligrafi ayat kursi

Ngandid si Yayuk yang lagi asyik ambil foto juga :D
Ga da habisnya memang kalau ngebahas Martapura. Ini aja rasanya cuma sebagian kecil aja... Ntar kapan-kapan mau ditulis lagi deh. Hayuk ke Martapura yuk, kita jalan-jalan ;)

2 komentar:

  1. Balasan
    1. kalau yg penggosokan intan itu tempatnya di depan pom bensin martapura ka...

      trus yang lain itu di CBS ka :D

      Hapus